Siger Lampung Dominasi Desain Interior The 7th Hotel & Convention Center di Bandar Lampung
Karya seni Siger khas Lampung mendominasi desain interior di The 7th Hotel and Convention Center Bandar Lampung.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Reporter Tribun Lampung Heru Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Peresmian The 7th Hotel and Convention Center Bandar Lampung pada Rabu (27/5) silam patut diapresiasi oleh masyarakat Lampung.
Sebab kehadiran hotel bintang empat ini, diklaim memiliki keunggulan yang tidak dimiliki hotel lain.
Salah satunya adalah penggunaan aksesori dan aksen Lampung pada desain interior hotel tersebut.
Apa yang dielu-elukan dan jadi kebanggaan The 7th Hotel itu boleh jadi benar adanya.
Pasalnya, hingga kini belum ada satu pun hotel di Lampung yang total memasukkan unsur Lampung dalam desain interior mereka.
Mulai dari lobi, restoran hingga masuk ke area pribadi pengunjung seperti kamar.
The 7th Hotel & Convention Center di Bandar Lampung (Tribun Lampung/ Heru Prasetyo)
Sementara di hotel yang berlokasi di Jalan Rasuna Said No 18 Bandar Lampung ini, pengunjung akan dimanjakan pemandangan pesisir Kota Bandar Lampung serta khazanah budaya setempat.
Misalkan saja penggunaan siger, motif kapal dan sulur pohon hayat dengan mudah ditemui di The 7th Hotel.
Tampilan paling mencolok adalah siger berukuran jumbo berwarna merah tembaga yang terpampang megah di Sky Dinning Lounge.
Desain interior restoran hotel yang berada di lantai 11 ini memang patut diacungi jempol.
Padu padan nuansa etnik dari pahatan kayu yang membentuk motif kapal juga nampak indah bersanding dengan lampu kristal lantai granit yang selimuti lantai.
"Kami memang berbeda dengan hotel lain. Bukan hanya klaim, contohnya, terkait ornament Lampung, kami mengaplikasikan di setiap sudut ruangan hotel. Kami bawa nuansa Lampung itu ke ruangan hotel, agar pengunjung merasakan nuansanya ," jelas Director of Sales Marketing The 7th Hotel and Conventon Center Lampung Fidya Dwi Kartikasari.
Seni siger hiasi interior di kamar penginapan The 7th Hotel & Convention Center di Bandar Lampung (Tribun Lampung/ Heru Prasetyo)
Tidak berhenti sampai disitu, pada bagian kamar, pihak manajemen juga menghadirkan siger sebagai pemanis ruangan.
Seperti diketahui, siger yang menjadi simbol adat Lampung telah lama identik dengan provinsi paling selatan pulau Sumatera ini.
Pemilihan dan penggunaan siger sebagai ornament kamar pun dihadirkan agar pengunjung hotel lebih mengenal simbol ke-Lampung tersebut.
Lokasi pemasangan siger di tiap kamar hotel bintang empat itu pun cukup strategis. Manajemen meletakkan persis diatas bagian kepala tempat tidur.
Memiliki aksen keemasan, siger yang hadir di 167 kamar hotel The 7th Hotel berfungsi layaknya lampu tidur seperti kamar hotel kebanyakan.
Sehingga bila kita menyalakan listrik lampu yang berada di belakang siger, rona keemasan kian menambah kesakralan dan kemegahan siger Lampung.
Fidya mengungkapkan, pihak manajemen memang tidak ingin setengah-setengah dalam mengusuh kearifan lokal.
Sehingga penerapan ornament dan pernak-pernik Lampung seakan menjadi nilai plus dari hotel yang berlokasi di Jalan Rasuna Said No 18 Bandar Lampung itu.
"Amat berbeda dengan hotel yang telah ada. Kami benar-benar hadirkan unsur Lampung ke tengah-tengah pengunjung. Jadi mereka benar-benar merasakan feeldi Lampung untuk wisatawan yang lagi berlibur," lanjut Fidya.
Seperti diketahui, The 7th Hotel and Conventon Center merupakan hotel bintang 4 plus plus yang segera beroperasi di Bandar Lampung.
Hotel 12 lantai ini diklaim akan memberikan kenyamanan dan pengalaman baru bagi masyarakat dan wisatawan yang berkunjung lewat sederet fasilitas berkelas internasional ang disuguhkan.
Hotel ini total memiliki total 167 Kamar dengan detail yaitu 130 Deluxe room, 7 Deluxe Suit, 14 Executive Suite, 14 Royal Suite, dan 2 Presidential Suite.
Berikutnya yang menjadi keunggulan The 7th Hotel adalah tersedianya fasilitas ballroom yang mampu menampung lebih dari 1100 orang pengunjung.
Tidak itu saja, manajemen juga menghadirkan 10 ruangan konferensi yang bisa digunakan untuk rapat atau pertemuan bisnis.
Uniknya, tiap ruang konferensi ini diberi nama seperti wilayah di Lampung seperti Tanjung Karang, Gunung Sugih, Bakauheni dan masih banyak lagi.
"Fasilitas lain kita punya Seven Lobby Lounge 7 Bar. Cigar Lounge, Wine Lounge, jadi kita memang punya konsep one stop living. Semua semua ada disini, dan saya pikir baru The 7th Hotel yang punya lounge sebanyak ini," terang Fidya.
"Jadi, dengan segala kelebihan tadi, semoga kehadiran kami bisa jadi pilihan masyarakat Lampung," pungkas dia seraya mengatakan tarif termurah hotel ini dimulai dari Rp 678.000 nett.