Burj Khalifa Dubai, Gedung Tertinggi di Dunia, Punya Tiga Waktu Berbuka Puasa
Gedung ini memiliki tiga kelompok waktu berbuka puasa yang masing-masing berselisih satu menit.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Gedung yang berada di Dubai ini tarkesan sengaja dibuat untuk memecahkan rekor dunia.
Mulai dari dasar hingga puncaknya, Burj Khalifa Dubai memiliki lebih dari enam kali tinggi Monumen Nasional (Monas).
Karena saking tingginya, Burj Khalifa bisa menembus awan kabut di Kota Dubai. (Dailymaill/Solent News)
Sementara di lantai 124 pada ketinggian 442 meter disediakan teropong yang dilengkapi layar digital untuk melihat pemandangan Kota Dubai dan sekitarnya dari atas.
Ini merupakan dek observasi tertinggi dari sebuah gedung di dunia.
Catatan rekor
Burj Dubai juga dilengkapi elevator paling cepat di dunia yang bergerak dengan kecepatan hingga 16,7 meter per detik atau 60 kilometer per jam.
Ini juga bagian dari lift yang pernah dioperasikan paling tinggi di dunia.
Lantai dasarnya seluas 334.000 meter persegi.
Pemandangan dari lantai 124 Burj Khalifa. (EPA/Dailymail)
Dikelilingi taman seluas 15 hektar dan dilengkapi area parkir bawah tanah untuk 3.000 kendaraan.
Pembangunan Burj Dubai yang dalam Bahasa Arab berarti Menara Dubai itu membutuhkan material yang sangat banyak.
Beton yang digunakan saja, jika dihitung-hitung beratnya setara dengan sekitar 100.000 gajah dewasa.
Untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, Burj Dubai dipasok 15 juta galon air atau setara dengan 20 kolam renang standar olimpiade.
Sementara untuk fasilitas pendingin dibutuhkan proses yang setara dengan mencairkan 10.000 ton es setiap hari.
Untuk penerangannya perlu lampu yang setara dengan 360.000 bohlam masing-masing 100 watt.
Total seluruh biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan Burj Dubai sekitar 4,1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 40 triliun.
Biaya tersebut merupakan bagian dari investasi megaproyek Pusat Kota Dubai senilai 20 miliar dollar AS.
Waktu Buka Puasa
Nah, selain tingginya yang luar biasa, hal lain yang menarik dari menara ini adalah pengaturan waktu buka puasa di dalam gedung tersebut.
Gedung ini memiliki tiga kelompok waktu berbuka puasa yang masing-masing berselisih satu menit.
Maka, bila penghuni lantai dasar di gedung jangkung ini telah berbuka puasa misalnya pukul 19:02, penghuni lantai teratas baru boleh bersantap dalam tiga menit kemudian (pukul 19:05).
Menara Khalifa sendiri merupakan gedung pencakar langit setinggi 828 meter yang berdiri di atas daratan dengan elevasi 5 meter.
Namun, lantai teratasnya terletak pada ketinggian 585 meter, di mana tinggi matahari terbenam atau terbit adalah -1,54 derajat dari cakrawala.
Sementara, tinggi matahari terbenam/terbit di lantai terdasar adalah -0.90 derajat saja.
Dengan merujuk aturan sederhana di mana selisih tinggi 1 derajat adalah setara, beda waktu 4 menit dan membulatkannya ke bilangan bulat terdekat, maka selisih tinggi matahari di antara lantai dasar dan teratas setara dengan beda waktu 3 menit. (Arimbi Ramadhiani)