Menelusuri Jejak Kerajaan Sriwijaya di Bukit Siguntang, Kawasan Tertinggi di Palembang
Bukan hanya warga Indonesia, ada juga pengunjung yang datang dari mancanegara seperti dari Singapura, Malaysia dan negara lain.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Wely Hadinata
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Kota Palembang penuh dengan lokasi wisata yang memiliki nilai sejarah dan budaya.
Salah satunya Objek Wisata Situs Arkeologi Bukit Siguntang Palembang.
Memang Bukit Siguntang tidak begitu populer dibandingkan objek wisata lainnya seperti Jembatan Ampera.
Namun Bukit Siguntang yang berlokasi di Kelurahan Bukit Lama Kecamatan IB I Palembang ini memiliki daya tarik tersendiri untuk dikunjungi.
Bukit Siguntang Palembang. (Sriwijaya Post/Wely Hadinata)
Bukit Siguntang merupakan wilayah tinggi di Kota Palembang yang ketiggiannya sekitar 29-30 meter dari permukaan laut, dan Bukit Siguntang memiliki luas area sekitar enam hektar.
Bukit Siguntang area merupakan wilayah bukit yang dipenuhi pohon yang rindang sehingga suasannya begitu sejuk.
Bukit Siguntang merupakan tempat sakral yang menyimpan cerita dan kisah dari sejarah Kerajaan Sriwijaya.
Jadi rasanya belum lengkap jika ingin mengetahui bagian cerita sejarah Kerajaan Sriwijaya, namun belum mengunjungi Bukit Siguntang yang dijadikan sebagai objek situs arkeologi.
Pengunjung yang datang memasuki area Bukit Siguntang, akan disuguhi pemadangan yang indah dengan jalan yang sedikit mendaki.
Namun pengunjung tak perlu khawatir, karena dibuat jalan setapak yang membawa pengunjung mengitari area Bukit Siguntang yang meruparan kawasan tertinggi di Kota Palembang.
Bukit Siguntang Palembang. (Sriwijaya Post/Wely Hadinata)
Dilihat dari sejarahnya, Palembang diperkirakan sebagai pusat kerajaan Sriwijaya karena ditemukan banyak artefak kerajaan.
Posisi pastinya memang belum diketahui, tetapi kuat kemungkinan berada di sekitar kaki Bukit Siguntang karena di sekitar bukit ini banyak ditemui beberapa peninggalan seperti prasasti, stupica, arca Budha, serta benda-benda bersejarah lainnya.
Namun setiap menyambut 1 Muharam yakni tahun baru Islam, Bukit Siguntang selalu ramai pengunjung.
Bukan hanya warga Indonesia, ada juga pengunjung yang datang dari mancanegara seperti dari Singapura, Malaysia dan negara lain yang percaya di area Bukit Siguntang terdapat makam nenek moyang mereka.
"Memang setiap tahunnya dalam momen 1 Muharam, Bukit Siguntang selalu diramaikan warga yang berkunjung untuk ziarah. Jika dikalkulasikan, pengunjung setiap momen 1 Muharam bisa mencapai puluhan ribu pengunjung," ujar Sulaiman, Juru Kunci atau dikenal sebagai Kuncen Bukit Siguntang Palembang kepada Sripo beberapa waktu lalu.
Sulaiman mengatakan, Bukit Siguntang Palembang merupakan lokasi yang terbuka bagi semua kalangan.
Bukan hanya momen 1 Muharam saja selalu ramai dikunjungi, tetapi juga pada hari-hari besar agama lainnya.
Dikarenakan makam-makam yang ada di Bukit Siguntang, memiliki cerita atau asal-usul tersendiri bagi setiap kalangan masyarakat.
Terdapat tujuh makam yang ada di Bukit Siguntang, yakni makam Iskandar Zulkarnaen atau Radja Sigentar Alam, Putri Kencana Ungu atau Putri Rambut Selako, Siti Soleha atau Putri Bunga Melur yang dikenal dengan nama Putri Kembang Dadar.
Selain itu, ada juga makam Magdum Sakti atau Panglima Djung-jungan, Ki Agus Salam Panglima Bagus Karang/Datuk Panglima Kumbang/Macan Item, Raden Kuning atau Bagus Kuning, dan Pangeran Radja Batu Api.
Pengunjung yang hendak wisata ke Bukit Siguntang, tak perlu merogoh kocek dalam-dalam.
Tiket masuk area Bukit Siguntang per orangnya hanya dikenakan tarif tiket Rp 3.000.
Untuk mencapai Bukit Siguntang tidak terlalu sulit karena terletak di tempat yang cukup strategis, di pinggir jalan.
Jika memulai perjalanan dari pusat kota seperti dari Bundaran Air Mancur dan hendak menuju ke Bukit Siguntang, cukup naik angkutan umum jurusan Ampera-Bukit Besar warna biru.
Kemudian berhenti di depan SMA Negeri 10 dan dilanjutkan sedikit jalan kaki sekitar 50 meter.
Makam di Bukit Siguntang Palembang. (Sriwijaya Post/Wely Hadinata)
Tujuh Makam di Bukit Siguntang:
1. Radja Sigentar Alam
Raja ini nama aslinya adalah Iskandar Zulkarnain Alamsyah. Ia berasal dari dari Kerajaan Mataram.
Pada zamannya berhasil menaklukan hampir seluruh Pulau Sumatera hingga ke negeri tetangga Johor dan Malaka di Malaysia.
2. Putri Kembang Dadar
Bernama asli Putri Bunga Melur. Ia dipercaya sebagai putri tercantik kala itu.
Karena kecantikannya ia bahkan dianggap berasal dari khayangan.
3. Putri Rambut Selako
Bernama asli Putri Damar Kencana Wungsu. Menurut cerita ia berasal dari Keraton Yogyakarta anak dari Prabu Prawijaya.
4. Pangeran Radja Batu Api
Ia berkelana ke tanah Melayu untuk menyiarkan syariat agama Islam.
5. Panglima Bagus Kuning
Berasal dari Mataram. Ia datang ke Palembang untuk mengawal Radja Segentar Alam.
6. Panglima Bagus Karang
Mempunyai tugas sama dengan Panglima Bagus Kuning, yakni untuk mengawal Radja Segentar Alam.
7. Panglima Tuan Djundjungan
Beliau juga merupakan ulama dari Arab yang datang ke tanah Melayu (Swarnadwipa) untuk berkelana sambil menyiarkan agama Islam.
Ketujuh makam tersebut merupakan bukti bahwa Bukit Siguntang merupakan tempat yang sangat sakral di Palembang.
Di makam tersebut dibuatkan rumah kecil yang berbeda-beda pada setiap makam.