Miesop Khas Medan, Potongan Ayam dan Kuah Kaldunya Gugah Selera
Sesuai namanya, bahan utama dari makanan ini adalah mie yang diberi kuah sop, lalu diberi potongan-potongan ayam beserta tulang dan lemak.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribun Medan/Silfa Humairah
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Bagi para pecinta dan penikmat kuliner di Nusantara, mencicipi kuliner khas dari suatu daerah tidak boleh dilewatkan jika sedang berkunjung ke suatu kota.
Nah, jika Anda datang ke Medan, cicipilah miesop yang menggugah selera.
Pengunjung menyantap miesop yang berada di Simpang Jalan Denai, Medan. (Tribun Medan/Silfa)
Kuah miesop yang bening dan rasa kaldu asin becampur pedas menjadi ciri khas makanan ini.
Makanan ini sudah sangat merakyat di Medan.
Sesuai dengan namanya, bahan utama dari makanan ini adalah mie yang diberi kuah sop, lalu diberi potongan-potongan ayam beserta tulang dan lemak.
Sebagai penghias atau pelengkap, ada kerupuk merah dan bawang goreng.
Miesop memiliki kuah yang sedikit berminyak dan rasa kaldu yang gurih.
Terdapat pula sayuran seperti daun bawang dan kecambah yang menambah nikmat menu yang satu ini.
Pariasi potongan ayam pun beragam, ada warung yang menyajikan ayam dengan disuir-suir, ada pula yang memotong dadu atau memotong besar-besar dengan parang atau disebut dibacok.
Seperti halnya warung Miesop Bacok yang berada di Simpang Jalan Denai dan Pasar 3 Tembung.
Warung miesop ini selalu ramai didatangi pengunjung. Miesop disini disajikan dengan ayam yang tidak berminyak alias kering sehingga pas saat dibaurkan dengan kuah yang berkaldu.
Miesop sendiri memiliki ragam mie untuk dicampurkan ke kuah sop.
Ada mie kecil atau miehun, mie kuning dan mie tiaw yang bisa menjadi santapan sedap dengan rasa mie berbeda-beda pula.
Erna, pemilik warung, menuturkan kuah kaldu atau kuah sop sendiri tidak sembarangan.
Ada racikan bumbu turun menurun yang membuatnya gurih dan berasa tanpa harus memakai penyedap.
Kuah sop miesop terkenal dengan rasa kaldu yang sedikit asin dan pedas, jadi tanpa ditambah sambal atau kecap pun sudah bisa langsung disantap.
"Miesop merupakan masakan khas kampung, jadi harganya pun juga terjangkau, hanya Rp 8 ribu, " katanya.
Risty, pembeli, mengaku menyukai jajanan khas kotanya sendiri, walaupun terbilang susah didapat jika sedang berada di mall.
Pasalnya, miesop kerap didagangkan pedagang kaki lima atau warung-warung di pinggir jalan.
"Tidak seperti makanan cepat saji yang mudah didapatkan di supermarket dan mall, miesop memiliki kelas sendiri sehingga lebih merakyat tapi rasa tetap jempolan. Miesop tidak buat enek dan kuahnya bening," jelasnya.
Bagi yang gemar dengan masakan yang pedas, tersedia pula sambal hijau segar, yang akan menambah kenikmatan Mie Sop bagi penyuka pedas.