Ngabuburit di Masjid Kubah Emas Depok Sembari Baca Qur'an, Zikir dan Nikmati Estetika Interior
Mau cari tempat yang adem buat ngabuburit sekalian zikir, baca Qur'an? Masjid Kubah Emas di Depok, pilihannya. Interior masjid sedap dipandang.
Editor: Agung Budi Santoso
Sore ini, tampak beberapa pengunjung berada di lingkungan masjid. Ada yang asyik berfoto ria dengan telepon genggam berlatarkan masjid.
Ada yang sedang berjalan kaki ingin meninggalkan masjid. Ada pula yang sedang bersiap-siap untuk memulai ibadah salat yang telah memasuki waktu asar. Mereka tampak sedang menunggu waktu berbuka puasa.
Tiga mahasiswa dari sebuah universitas perguruan tinggi Islam pun datang dari Ciputat untuk menunggu waktu berbuka.
Wahdini menceritakan jika ia mengunjungi Masjid Kubah Emas adalah salah satu cara ngabuburit yang berbeda. Menurutnya, kalau masyarakat lain menunggu waktu berbuka hanya dengan mencari menu untuk berbeda.
“Kalau berwisata ke masjid, jiwa menjadi tenang,” kata Wahdini.
Tiket masuk Masjid Kubah Emas di Depok (Tribunnews.com/ Valdy Arief)
Dari sisi timur masjid, pemuda-pemuda juga tampak hadir di pelataran. Mereka duduk-duduk santai sambil berbincang-bincang. Beberapa menit kemudian, satu keluarga dengan satu anak laki-laki yang berumur kurang dari 10 tahun pun datang.
Mereka duduk di tangga dan melepaskan alas kaki dan ingin melaksanakan ibadah. Selain tujuan ibadah, para pengunjung juga ingin menikmati suasana masjid yang tersohor di Kota Depok ini.
Eko Sukarno atau akrab disapa Pak Karno ini menceritakan sejak awal-awal dibuka masjid ini, banyak pengunjung yang datang untuk mengetahui sejarah di balik keunikan kubah emas ini.
Selain itu, lanjutnya, pengunjung juga tentunya datang untuk beribadah. Namun juga tak ayal jika ada yang berfoto-foto. Menurut Pak Karno, hal tersebut diizinkan selama berada di luar bangunan masjid.
“Kalau di dalam tidak boleh karena mengganggu jemaah yang sedang beribadah,” katanya.
Kubah berwarna emas merupakan daya tarik bagi pengunjung yang datang ke Masjid Dian Al-Mahri. Hal tersebut diakui juga oleh Wahdini maupun Pak Karno sebagai pengelola masjid.
Menurut Wahdini, ia bersama teman-teman datang juga untuk melihat arsitektur masjid. Pak Karno juga mengatakan bahwa rombongan-rombongan datang dengan alasan demikian.
Sementara saya hanya dapat berada di sisi luar untuk memotret keindahan eksterior masjid. Larangan untuk mendokumentasikan interior masjid harus dipatuhi.
Pak Karno berharap pengunjung yang ngabuburit dapat mengerti alasan tidak diperbolehkan untuk memotret. Namun dengan peraturan tersebut, saya dan pengunjung lain tetap dapat menikmati kemegahan masjid.
Bagi para pengunjung yang ingin berteduh dan sekedar beristirahat, di seberang masjid ada aula yang disediakan.
Di sana, pengunjung dapat merebahkan tubuh setelah berkeliling masjid. Selain itu, juga dapat menunggu waktu berbuka puasa.
Namun, Pak Karno mengingatkan untuk tetap menjaga kebersihan masjid yang dibuka untuk pengunjung yang ingin ngabuburit. (Wahyu Adityo Prodjo)