Lima Tempat Mistis di Malaysia, Anda Harus Menjaga Diri!
Pengadilan Kota Kinabalu, Malaysia, menjatuhkan hukuman kurungan tiga hari dan denda Rp 18 juta untuk empat turis asing.
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNNEWS.COM - Sikap menghormati tradisi dan adat istiadat setempat merupakan bagian tak terpisahkan dalam agenda perjalanan setiap wisatawan.
Seperti kasus yang belum lama ini terjadi, sejumlah pendaki melakukan hal tidak senonoh, bertelanjang dada dan berjingkrak sambil tertawa di kawasan Gunung Kinabalu, Sabah, Malaysia.
Tan Sri Joseph Pairin Kitingan, Wakil Menteri Besar Negara Bagian Sabah, pun menuding 10 turis Eropa tersebut penyebab terjadinya gempa bumi berkekuatan 6.0 skala richter di Sabah.
Seperti dilansir Straits Times, Kitingan menegaskan gempa bumi yang terjadi akibat ulah 10 turis yang telanjang di kawasan puncak Gunung Kinabalu.
Menurut Kitingan, perbuatan wisatawan itu sangat tercela, karena dinilai tidak menghormati adat-istiadat setempat.
"Percaya tidak percaya, ini adalah hal yang penduduk Sabah percaya, ketika gempa bumi terjadi, itu merupakan konfirmasi dari kepercayaan kita, Gunung Kinabalu adalah gunung yang suci, jangan menganggap hal ini sebelah mata," kata Kitingan.
Kitingan juga meminta agar turis-turis itu diseret ke pengadilan lokal untuk diadili.
Foto setengah telanjang turis Eropa itu muncul di media sosial, dan memicu kontroversi di kalangan penduduk Sabah.
Pengadilan Kota Kinabalu, Malaysia, menjatuhkan hukuman kurungan tiga hari dan denda Rp 18 juta untuk empat turis asing yang terbukti melakukan aksi tlanjang dada di puncak Gunung Kinabalu.
Selain hukuman kurungan dan denda, pengadilan juga memerintahkan keempat orang itu, satu warga Inggris dan Belanda, serta dua warga Kanada, dideportasi dari Malaysia.
Cerita ini benar-benar menjadi mimpi buruk bagi para wisatawan.
Oleh karena itu, sebaiknya berhati-hati saat melakukan perjalanan ke mana pun dan mempelajari adat istiadat setempat.
Star2.com melansir lima tempat mistis atau dinilai suci di Malaysia seperti halnya Kinabalu, dan sebaiknya anda menjaga diri dan santun saat berkunjung kelima tempat ini:
1. Tasik Chini, Pahang
Jangan hanya terbuai oleh keindahan dan ketenangan dari danau air tawar alami terbesar kedua di Malaysia ini.
Di tengah pesona Tasik Chini itu, menyimpan banyak mitos dan legenda yang masih dijaga warga sekitarnya.
Kawasan Tasik Chini. (Malaysiasite)
Menurut penuturan sesepuh di kawasan danau tersebut, ada seekor bintang naga yang menjaga tempat ini sehingga tetap tenang.
Naga tersebut dikenal dengan nama Naga Seri Gumum atau Malaysia's Loch Ness Monster.
Selama bertahun-tahun telah terjadi banyak cerita aneh di danau ini, termasuk penampakan raksasa penghuni danau tersebut.
Meskipun secara ilmiah belum terbukti, namun para sejarawan di Malaysia percaya bahwa danau tersebut adalah situs Kota Khmer Kuno.
Beberapa di antaranya mengklaim bahwa kota tersebut tenggelam ke dasar danau dan naga ditakdirkan untuk menjaga benteng agar perairan tetap tenang.
Sesepuh di sekitar danau mengingatkan, agar tidak ribut dan tetap tenang saat datang ke danau ini.
2. Gunung Santubong dan Gunung Sejinjang, Sarawak
Kisah Putri Santubong dan Putri Sejinjang sudah begitu melekat di benak warga Sarawak, meskipun muncul dengan berbagai versi.
Menurut ceritanya, kedua putri itu adalah makhluk dari surga yang begitu cantik.
Namun akhirnya wajahnya rusak karena kesombongan dan selalu bertengkar terus-menerus.
Gunung Santubong dan Gunung Sejinjang. (Wikipedia)
Alkisah, pertengkaran keduanya meruncing dan Sejinjang memukul pipi Santubong hingga terjatuh.
Dan wujud dari Putri Santubong itu yakni Gunung Santubong.
Namun sebelum Santubong jatuh, terlebih dahulu melemparkan balok sehingga membuat kepala Sejinjang pecah, dan jatuh ke laut.
Bagian tubuh yang jatuh ke laut itu dipercaya menjadi pulau-pulau kecil di dekat Gunung Santubong and Gunung Sejinjang.
Gunung Santubong digambarkan seorang wanita yang sedang berbaring dengan kondisi kepala sang putri penyok.
3. Tasik Dayang Bunting, Langkawi
Danau ini dipercaya sebagai tempat pemandian favorit Putri Mambang Sari, yang berasal dari surga.
Karena terpesona oleh kecantikannya, Pangeran Met Teja coba mendekati sang ratu menggunakan sihir.
Tasik Dayang Bunting. (Wikitravel)
Akhirnya kedujanya menikah, dan Mambang Sari pun hamil.
Saat hendak melahirkan, Mambang Sari memilih pergi ke danau favoritnya tersebut.
Sayangnya, bayi yang baru lahir di danau itu meninggal dunia setelah tujuh hari berada dipangkuan sang putri.
Karena sakit dan sedih, Putri Mambang Sari melempar tubuh bayi ke dalam danau dan ia kembali ke langit.
Tasik Dayang Bunting kerap dikunjungi oleh wanita yang dipercaya air di danau itu bisa memberikan kesuburan.
4. Gunung Ledang, Johor
Kerajaan Majapahit dalam kondisi gawat darurat setelah diserang Pangeran Demak dari Jawa.
Bila mengelak dari kejadian ini justru kondisinya akan kian buruk.
Gunung Ledan. (Trip Advisor)
Raja Majapahit, Gusti Adipati Handaya Ningrat, menawarkan Pangeran Demak menikah dengan adiknya, Gusti Putri Retno Adjeng Dumilah.
Tanpa sepengetahuannya, Gusti Putri telah melarikan diri dengan berlayar ke Gunung Ledang bersama cinta sejatinya Hang Tuah.
Oleh karena itu, Kakanda Gusti Putri, Gusti Adipati terpaksa mengawinkan Gusti Putri dengan Sultan Malaka, Sultan Mahmud.
Yang diutus oleh Sultan Mahmud ke Gunung Ledang untuk melamar sang Putri adalah Hang Tuah itu sendiri.
Namun Gusti Putri Retno Adjeng Dumilah atau Putri Gunung Ledang menolak pinangan itu melalui tujuh syarat yang dilayangkan.
1. Sebuah jembatan emas dari Gunung Ledang ke Melaka
2. Jembatan perak dari Melaka ke Gunung Ledang
3. Tujuh dulang hati nyamuk
4. Tujuh dulang hati hama
5. Tujuh tempayan air mata anak dara
6. Tujuh tempayan air pinang muda
7. Satu mangkuk darah Sultan Ahmad, yaitu anak Sultan Mahmud Shah yang masih anak-anak.
Semua syarat itu sanggup ditunaikan oleh Sultan Melaka kecuali darah puteranya.
Dalam Hikayat Hang Tuah, Sultan yang meminang dengan Puteri Gunung Ledang bukannya Sultan Mahmud, tetapi Sultan Mansor Shah.
5. Gunung Kinabalu, Sabah
Gunung tertinggi di Malaysia dan masuk dalam warisan dunia UNESCO ini sangat dihormati oleh warga sekitar gunung tersebut, Kadazan, Sabah.
Mereka percaya bahwa puncak Gunung Kinabalu terhubung ke Langit, sehingga menjadi jalan peristirahatan mereka saat meninggal nanti.
Seorang pendaki berfoto saat mendaki Gunung Kinabalu. (Olifesparks)
Warga Kadazan juga percaya bahwa gunung tersebut telah ditetapkan sebagai pusat dunia oleh Dewa besar Kinohiringan dan Umunsumundu.
Kisah lainnya menceritakan, seorang pangeran dari China yang telah membunuh naga ganas dan mengambil mutiara besar yang dijaga binatang itu, menikah dengan seorang gadis dari suku Kadazan.
Namun pangeran itu kembali pergi ke China dan membuat sang gadis patah hati dan lari ke Gunung Kinabalu.
Diyakini wanita ini menjadi batu dan ratapannya diyakini terdengar hingga saat ini lewat hembusan angin.