Menu Nusantara, Barat Hingga Timur Tengah di Resto Omah Dhuwur Kotagede
Resto Omah Dhuwur di Kotagede Jogja, menawarkan menu nusantara, barat hingga Timur Tengah. Mampirlah!
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia, Daerah Istimewa Yogyakarta tentu menawarkan beragam pilihan tempat makan, mulai dari kelas kaki lima hingga restaurant.
Satu diantara restaurant di Yogyakarta yang patut anda coba adalah Omah Dhuwur.
Restaurant yang terletak di Jl. Mondorakan No. 252 Kotagede, Yogyakarta tersebut menawarkan beragam menu, mulai dari menu tradisional hingga menu internasional.
Untuk hidangan tradisional anda bisa memilih beragam varian menu, seperti sop buntut ala Omah Dhuwur, ayam goreng sere, kakap bumbu kuning, gurameh grontol, sate Kotagede, dan beragam menu tradisional lainya.
Pengunjung bersantap di Resto Omah Dhuwur, Kotagede, Yogyakarta (Tribun Jogja/ Hamim Thohari)
Sedang untuk menu internasional yang bisa anda pesan di Omah Dhuwur diantaranya Lobster Termidore, Spaghetti Served With Garlic Bread And Side Salad, Chicken Cordon Bleu, Barbeque Beef Back Ribs, Norwegian Salmon Fillet With Tomato Balsamic Sauce, dan beragam pilihan menu lainya.
Tetapi di bulan puasa ini, ada menu spesial yang dihadirkan oleh Omah Dhuwur, yakni Ayam bumbu Kebuli dan Ayam Kurma. Kedua menu tersebut memiliki citarasa khas Timur Tengah.
Untuk hidangan Ayam Kebuli, cita rasa Timur Tengah sangat kental terasa dengan dominannya rasa rempah-rempah dalam masakan tersebut. Gandung, selaku Chief Omah Dhuwur mengatakan, untuk masakan ayam kebul, bumbu rempahnya sangat komplit.
Suasana bersantap di Resto Omah Dhuwur Kotagede, Yogyakarta (Tribun Jogja/ Hamim Thohari)
Bumbu-bumbu yang digunakan dalam hidangan adalah bawang merah, bawang putih, kunir, miri, cengkeh, jahe, kapulaga, kayu manis, jinten, tumbar, polo, sere, daun jeruk, kencur, gula pasir, garam, penyedap rasa, garam masala, kuri bumbu kare, munyang.
"Semua bumbu-bumbu tersebut dimasak bersama ayam kurang lebih selama 45 menit dengan api kecil," ujar Gandung.
Dengan waktu masak yang cukup lama tersebut menjadikan bumbu-bumbu tersebut meresap ke dalam daging, dan juga daging ayam terasa lembut.
Lebih lanjut dia mengatakan, yang membuat masakan ini terasa spesial adalah penggunaan garam masala dan bumbu kuri (bumbu kari berwarna kuning) yang didatangkan langsung dari Italia.
Sedang untuk ayam kurma, bumbu yang di gunakan lebih sederhana, yakni bawang putih, bawang bombai, merica, margarin, kecap manis, penyedap rasa. Waktu memasaknya juga sama dengan ayam kebuli.
Hidangan ini disajikan dengan irisan kurma di atasnya.
Salah satu menu di Resto Omah Dhuwur di Kotagede, Yogyakarta (Tribun Jogja/ Hamim Thohari)
Meskipun memiliki bumbu yang lebih sederhana, tetapi rasa yang ditawarkan oleh ayam kurma tidak kalah nikmat dengan ayam kebuli.
Selain bisa menikmati hidangan yang nikmat, jika anda berkunjung ke Omah Dhuwur juga akan mendapatkan suasana klasik dan elegant.
Omah Dhuwur dalam bahasa Jawa berarti rumah tinggi. Restoran ini menggabungkan arsitektur Belanda dan Jawa.
Nama Omah Dhuwur diberikan oleh masyarakat Kotagede karena letak bangunan resto yang lebih tinggi dari rumah yang ada di sekitarnya.
Bangunan tersebut dulunya adalah tempat tinggal orang kalang, yang telah berusia lebih dari 100 tahun.
Sementara itu, Osama Liki selaku staaf marketing Omah Dhuwur menyatakan, hidangan ayam kebuli dan ayam kurma tersebut penyajiannya dikemas dalam konsep dengan konsep Buffet.
"Selain kedua menu tersebut, ada juga menu lainnya dalam buffet yang kami sajikan, antaranya soup, mie goreng Omah Dhuwur, bihun, cah brokoli, dan takjil," ujarnya.
Untuk takjil, disediakan kolak, es buah, jajanan pasar jenang sumsum. Tidak lupa buah iris dan minuman teh dan orange juice.
Semua itu bisa dinikmati dengan hanya membayar Rp. 55 ribu per orang.
Selain menu buffet, pengunjung Omah Dhuwur bisa menikmati beragam menu reguler lainnya selama bulan Ramadan ini.