Menikmati Sunset dan Berburu Ikan di Pantai Namosain Kupang
Saat Anda tiba di kota karang ini, banyak pilihan pantai untuk menikmati keindahan laut hingga terbenamnya matahari di ufuk barat.
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Sejatinya Kota Kupang menjadi salah satu kota pantai di Indonesia.
Pasalnya ibu Kota Nusa Tenggara Timur (NTT) itu memiliki bentangan pantai kurang lebih 25 kilometer dari Alak hingga Lasiana.
Saat Anda tiba di kota karang ini, banyak pilihan pantai untuk menikmati keindahan laut hingga terbenamnya matahari di ufuk barat.
Masing-masing pantai memiliki karakter dan keunikan tersendiri.
Bila Anda di Pantai Ketapang Satu bisa mengutarakan rasa cinta pada pasangan sembari menikmati sunset, maka di Pantai Namosain, Anda akan menemukan pemandangan lain.
Pantai yang berada dipinggir Jalan Pahlawan, Kelurahan Namosain dan Kelurahan Nunbaun Delha, Kecamatan Alak, Kota Kupang tak hanya mengandalkan keindahan sunset dan panorama teluk Kupang dan pasir putihnya.
Pantai lontar di kawasan Pantai Namosain, Jalan Pahlawan Kelurahan Namosain dan Kelurahan Nunbaun Delha, Kecamatan Alak, Kota Kupang, NTT. (Pos Kupang/Muhlis Al Alawi)
Bagi Anda penggila ikan laut, saat pagi hari dapat memburu berbagai ikan yang baru diturunkan nelayan dari kapal.
Hasil tangkapan ikannya pun beraneka ragam dari ikan kombong, ikan kerapu, ikan cakalang hingga ikan kakap merah.
Soal harga, bervariasi tergantung besar kecilnya ikan yang Anda pilih namun tetap terjangkau bagi mereka yang berkantong pas-pasan.
Saat siang atau sore hari, Anda dapat menyaksikan puluhan kapal penangkap ikan berderet rapi bersandar di pantai tersebut.
Jejeran kapal yang sementara sandar dapat dijadikan momen berfoto saat berkunjung ke pantai Namosain.
Tak hanya itu, momen kapal penangkap ikan milik nelayan yang berjejer sering dijadikan obyek fotografer pecinta landscape.
Di pantai itu pula, Anda dapat menjumpai dermaga yang sementara dibangun.
Dermaga itu nantinya akan menjadi sandaran kapal nelayan dan kapal penumpang tujuan Semau, Pulau Kera, Rote dan Sabu Raijua.
Nama pantai Namosain rupanya memiliki sejarah tersendiri.
Pantai Namosain, Jalan Pahlawan Kelurahan Namosain dan Kelurahan Nunbaun Delha, Kecamatan Alak, Kota Kupang, NTT. (Pos Kupang/Muhlis Al Alawi)
Konon di tempat itu menjadi tempat perpisahan antara Raja Helong saat itu, Lai Besi Kopen dengan warga yang hijrah ke Pulau Semau.
Raja Lai Besi Kopen terpaksa hengkang dari kerajaannya lantaran bangsa penjajah Portugis membangun benteng pertahanan di areal kerajaannya.
Untuk mengenang perpisahan itu, tempat ini disebut dengan nama Nao No Sain.
Saat ini benteng yang dibangun bangsa Portugis bernama Ford Concordia dimanfaatkan sebagai asrama Batalion Yonif TNI Angkatan Darat 743.
Lama berselang, tempat itu kemudian berubah nama menjadi Namosain.
Penjual ikan di kawasan Pantai Namosain, Jalan Pahlawan Kelurahan Namosain dan Kelurahan Nunbaun Delha, Kecamatan Alak, Kota Kupang, NTT. (Pos Kupang/Muhlis Al Alawi)
Untuk mencapai lokasi itu tidaklah sulit. Anda cukup menumpang angkutan umum Kota Kupang tujuan Kupang-Tenau dengan ongkos per penumpang Rp 3.000.
Lalu Anda sampaikan kepada sopir atau kondektur turun di dermaga Namosain.
Setelah tiba di dermaga, Anda dapat menyaksikan bentangan pantai Namosain yang banyak dijumpai kapal penangkap ikan milik nelayan.
Tidak ada pungutan saat masuk ke areal pantai.
Untuk mendapatkan keindahan suasana pantai, disarankan datang saat sore hari lantaran pantai ini menghadap di sisi Barat Laut.
Bila Anda beruntung, dapat menemui matahari yang cahayanya menerobos keluar di antara awan-awan.
Sembari menunggu matahari terbenam, Anda dapat berjalan berkeliling sambil melihat nelayan yang menawarkan ikan hasil tangkapannya.
Bila Anda ingin menikmati terbenamnya matahari sampai malam menjelang, cobalah berjalan terus ke ujung dermaga yang sementara diselesaikan pembangunannya.
Melewatkan pergantian waktu dari sore menjelang malam menjadi sesuatu hal yang menyenangkan.
Apalagi Anda melewatkan bersama pasangan. Tentu akan lebih romantis dan mengenangkan.