Wisata Sejarah ke Candi Kalasan, Sleman, Yogyakarta, Konon Berdiri Sejak 778
Keberadaan Candi Kalasan dapat dikaitkan dengan sebuah prasasti batu berbahasa Sansekerta berhuruf Pranagari yang berangka tahun 778 Masehi.
Editor: Malvyandie Haryadi
Keunikan lain dari Candi Kalasan adalah dijumpainya batu monolit di tangga pintu masuk sisi timur. Batu ini sering disebut sebagai moonstone (batu bulan).
Candi Kalasan merupakan komplek bangunan yang terdiri dari bangunan induk yang dikelilingi stupa sebanyak 52 buah.
Saat ini sisa bangunan Candi Kalasan terdiri dari batur candi setinggi 1 meter, dengan kaki candi setinggi 3 meter.
Tubuh candi berbentuk bujur sangkar berukuran 16,5 x 16,5 meter. Di setiap sisi candi terdapat pintu dengan tangga, tetapi pintu pada sisi timur adalah pintu utamanya.
Bagian luar candi, terdapat relung yang dihiasi gambar dewa memegang bunga teratai.
Pada setiap pintu masuk terdapat hiasan kepala kala yang dijenggernya terdapat kuncup bunga.
Pohon dewata ada di atasnya dan para penghuni kahyangan memainkan bunyi-bunyian seperti rebab, gendang, kerang dan cemara.
Di dalam tubuh candi terdapat bilik, tetapi pengunjung tidak diperbolehkan untuk memasuki area bilik candi tersebut.
Di sisi timur laut bangunan candi terdapat sebuah pohon beringin yang berukuran cukup besar, sehingga membuat suasana di sekitar candi cukup nyaman untuk bersantai.
Jika berangkat dari Yogyakarta melewati jalan Solo, Anda akan menemukan sebuah bangunan candi disisi sebelah kanan jalan (selatan), tepatnya berada di depan Rumah Sakit Bhayangkara Kalasan.
Meskipun cukup dekat dari jalan utama, tetapi bangunan candi tersebut tidak bisa terlihat jelas dari jalan Jogja-Solo karena tertutup beberapa rumah warga.
Harga tiket untuk memasuki candi ini sebesar Rp.2.000 per orang. Untuk dewasa dan Rp.1.000 per orang untuk anak-anak.