Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warung Korea di Sanur, Bali, Bulgogi dan Bibimbap di Tempat Ini Rasanya Juara

Penyajian makanan tidak dibuat hanya untuk orang Korea saja, tetapi bisa dinikmati oleh semua pengunjung dari negara manapun, baik lokal maupun asing.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Warung Korea di Sanur, Bali, Bulgogi dan Bibimbap di Tempat Ini Rasanya Juara
Tribun Bali/Ayu Dessy
Menu Korea di tempat ini disajikan dengan padanan cita rasa lokal. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Ayu Dessy Wulansari

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Warung Korea yang berlokasi di Jalan By Pass Ngurah Rai No. 227, Sanur, Denpasar, Bali, menambah deret rumah makan dengan menyajikan masakan khas Negeri Ginseng.

Meski mengusung nama warung, namun rumah makan ini menata interior dengan suasana yang cukup elegan dan unik.

warung korea
Suasana di Warung Korea, Sanur.  (Tribun Bali/Ayu Dessy)

Nuansa etnik yang didominasi material kayu menambah kesan artistik dengan menggabungkan nuansa Bali dan Korea.

Warung Korea ingin menghadirkan sebuah tempat makan yang tidak terlalu formal dan cocok dijadikan tempat untuk berkumpul bersama keluarga atau teman.
Makanan yang disajikan tentu menonjolkan masakan Korea.

Namun untuk rasa tidak dibuat seauntentik dengan masakan asli Korea.

Ini agar setiap menu yang disajikan dapat dinikmati oleh setiap pengunjung dan cocok dengan selera orang Indonesia.

BERITA TERKAIT

“Penyajian makanan tidak dibuat hanya untuk orang Korea saja, tetapi bisa dinikmati oleh semua pengunjung dari negara manapun, baik lokal maupun asing,” ungkap Chef Warung Korea, Putu Agus Adnyana.

Masakan Korea memiliki rasa unik yang dihasilkan dari penggunaan bahan masakan. Yang paling umum adalah gochujang atau pasta cabai.

bulgogi
Bulgogi.  (Tribun Bali/Ayu Dessy)

Gochujang menjadi bumbu dasar yang sering digunakan untuk memasak makanan Korea.

Bumbu hasil ferementasi ini berwarna merah pekat dengan rasa pedas dan asam.

Berbeda dengan gochujang, deonjang atau pasta kedelai terbuat dari kedelai yang difermentasikan tanpa menggunakan cabai.

Rasanya perpaduan manis dan asin.

Selain itu ada pula gochugaru atau bubuk cabai.

Bahan ini menjadi bahan dasar utama dalam pembuatan kimchi.

“Intinya bumbu masakan Korea tetap kita pakai, namun untuk taste dari masakan tersebut sudah kita sesuaikan agar apa yang kita sajikan bisa diterima oleh lidah orang lokal maupun asing yang sudah lama tinggal di Bali,” lanjut Agus.

Dengan menyesuaikan taste orang lokal, Agus mengharapkan agar pengunjung tertarik untuk datang ke Warung Korea dan mengenal masakan khas Korea.
Menu yang ditawarkan Warung Korea cukup beragam.

Di kategori untuk appetizer ada Teokbokki, Gimbap, Yukjeon, dan Dubu Kimchi.

Ada pula hidangan jenis sup, seperti Kimchi Jjigae, Doenjang Jjigae, dan Bukeguk.

Untuk main course, pengunjung dapat memilih jenis lauk yang dihadirkan.

Ada ayam, sapi, babi, dan ikan.

Dari semua yang disajikan, Bulgogi dan Bibimbap menjadi dua di antara hidangan yang menjadi favorit pengunjung.

Bulgogi adalah hidangan daging yang populer di Korea.

Dibuat dari beef sliced yang dicampur dengan bumbu dan bahan seperti gochujang, minyak wijen, bawang bombay, dan lainnya.

Rasa masakan ini kombinasi antara manis gurih dan disajikan dengan daun selada segar.

Sedangkan Bimbibap adalah masakan Korea berupa semangkuk nasi putih dengan lauk di atasnya berupa sayur-sayuran, daging sapi, telur, dan saus pedas gochujang.

Gochujang biasanya disajikan terpisah di wadah lainnya untuk mengontrol rasa pedas masakan dan disesuaikan dengan selera orang yang memakannya.

Penyajian side dish berupa kimchi sawi dan kimchi lobak selalu dihidangkan secara gratis.

“Kimchi selalu ada setiap hari. Untuk side dish yang lainnya selalu kita ganti setiap hari agar tidak monoton, Sseperti seaweed atau black bean. Itu agar pengunjung juga tidak bosan melihatside dish kita itu-itu saja,” tutur Agus.

Di beberapa sudut ruangan, terdapat snack corner yang menjual makanan ringan asal Korea.

Harganya dimulai dari Rp 20 ribu - Rp 30 ribu per bungkus.

Warung Korea dibagi menjadi tiga ruangan, yang mana terdapat dua ruangan indoor dan satu outdoor dengan kapasitas 50 seat.

Warung Korea buka setiap hari dari pukul 11.00 – 22.00 Wita.

Makan Siang Lebih Hemat

Selain menu reguler, Warung Korea menawarkan promo untuk makanan yang bisa dinikmati pengunjung.

Menurut Head Waiter Warung Korea, I Gede Agus Suantika, promo yang dihadirkan berupa paket makan siang atau lunch box.

“Harga lunch box lebih murah dari menu reguler dan sudah termasuk free ice lemon tea,” ungkapnya.

Setiap lunch box berisi nasi putih, kimchi, saus atau sambal, dan sayuran.

Harga yang dipatok untuk setiap lunch box adalah Rp 55 ribu.

Ada empat jenis paket makan siang dengan lauk yang berbeda.

Paket Warung Korea (Wakor) I berisi grilled mackerel. Lauk paket Wakor II yakni bulgogi set.

Paket Wakor III berupa daeji galbi set, sedangkan paket Wakor IV adalah spicy stir fries squid.

“Selain itu kita juga ada happy hours dari jam 15.00 – 18.00 Wita. Setiap pengunjung yang datang di jam itu dan memesan menu, seperti Steak Satay mendapatkan free satu botol kecil bir,” lanjutnya.

Pengunjung tidak harus memesan Steak Satay saja untuk mendapatkan minuman gratis.

Beberapa menu juga masuk dalam promo happy hours.

Setiap mengorder Dak Bulgogi mendapatkan free Moke Orange.

Atau free Frozen Basilian tiap memesan Grilled Chicken dengan harga Rp 55 ribu. (*)

Info Harga:


Tteokbokki: Rp 45 ribu
Gimbap : Rp 45 ribu
Yukjeon : Rp 45 ribu
Kimchi Jeon : Rp 55 ribu
Kimchi Jjigae : Rp 45 ribu (small)
Korean Flavored Baked Chicken Wings : Rp 55 ribu
Samgyeotang : Rp 150 ribu
Dak Bulgogi: Rp 55 ribu
Pork Bulgogi: Rp 75 ribu
Chicken Steak : Rp 55 ribu
Jjajangmyun : Rp 55 ribu
Bibimbap : Rp 85 ribu
Kimchi Bokumbap : Rp 65 ribu (*)

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas