Menggali Artefakta Suku Bangsa dan Tumbuhan Obat di Museum Etnobotani Bogor
Etnobotani adalah cabang ilmu tumbuh-tumbuhan yang mempelajari hubungan antara suku-suku asli suatu daerah dengan tumbuhan yang ada disekitarnya.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Mohamad Yoenus
Dari aspek botani, etnobotani memberi bantuan dalam hal penentuan asal mula suatu tumbuhan untuk dijadikan ramuan obat dari berbagai daerah di Indonesia.
Pada umumnya tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat dan penolak bala tumbuh liar di sekitar kampung dan desa, sehingga masyarakat dapat dengan mudah memanfaatkannya baik secara langsung maupun melalui proses pengolahan.
Potongan daun yang dikeringkan dan bisa dimanfaatkan untuk obat-obatan. (Tribunnews/Reynas Abdila)
Pengetahuan tumbuhan berkhasiat sudah dari nenek moyang sejak zaman purba dan diwariskan secara turun temurun hingga kini masih terus dimanfaatkan.
Pengetahuan tersebut diperoleh melalui pengamatan terhadap perilaku binatang, misalnya pada masa-masa bertelur atau beranak binatang selalu memakan tumbuhan tertentu.
Nampaknya perilaku instingtif itulah yang berfungsi memelihara kesehatan dan melestarikan setiap keturunannya.
Terbukti, ramuan tradisional dalam bentuk jamu maupun kosmetik berbahan tumbuhan sangat digemari masyarakat karena pada umumnya tidak mempunyai efek samping.
Harga Tiket dan Jam Operasional
Untuk berkunjung ke sini dikenakan tarif Rp 3.000 per orang dengan lokasi yang sangat strategis tepatnya di seberang Istana Bogor.
Waktu kunjungan Museum Etnobotani buka setiap harinya, Senin-Kamis mulai pukul 08.00-16.00 WIB.
Pada hari Jumat jam buka pukul 08.00 WIB tetapi pukul 11.00 WIB ditutup sementara (ibadah salat Jumat) dan kembali beroperasi pukul 13.00-16.00 WIB.
Sedangkan pada hari Sabtu dan Minggu tidak membuka kunjungan untuk umum terkecuali sudah membuat perjanjian. (*)