Menyusuri Sudut Kota Roma: Cicipi Es Krim Gelato hingga Nonton Atraksi Yoga
Bagi yang belum berkesempatan untuk mengunjungi kota Roma, mungkin akan mendapatkan gambaran lewat tulisan ini.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Bagi yang belum berkesempatan untuk mengunjungi kota Roma, mungkin akan mendapatkan gambaran seperti apa sesungguhnya kota bekas Kekaisaran Romawi, lewat tulisan ini.
Kami tinggal di Biara Suster. Karena menurut adik kami Margaretha, hotel di sini sudah fully book, sehubungan ada puluhan ribu turis dari mancanegara yang datang berkunjung di sini.
Dan hal ini sudah kami buktikan tadi pagi. Barisan yang panjangnya hingga ke jalan raya, untuk dapat memasuki pintu gerbang gereja Santo Petrus.
Atraksi yoga di sudut Kota Roma. (Tjiptadinata Effendi)
Alasan lain adalah biara ini lokasinya hanya berseberangan dengan Vatican. Sehingga cukup dengan berjalan kaki saja, sudah dapat mencapai Vatican, tempat domisili Paus, Pemimpin Tertinggi umat Katholik sedunia.
Piazza Novano
Kami hanya mengikuti kemana Margaretha dan suaminya Sandro mengajak pergi.
Pertama kami kunjungi Piazza Novano. Di tempat ini, kalau Anda ingin berfoto di depan patung-patung yang ada di sana, harus iklas untuk "join" dengan orang lain.
Sebab, ada begitu banyak orang yang duduk dan berlalu lalang, sehingga tidak memungkinkan foto kita terlihat "bersih".
Dari sini, kami berkeliling terus. Ada aktrasi orang melukis karikatur, yang bisa siap dalam waktu lebih kurang 30 menit , Jadi kalau wajah kita mau dilukis, dengan desain karikatur, dalam waktu 30 menit atau paling lama satu jam sudah siap.
Yang lebih unik lagi adalah melukis dengan cat pillox. Meski semprotannya seakan asal, ternyata hasilnya luar biasa. Cukup banyak yang membeli karena harganya relatif murah, yakni 10 Euro.
Nah, di sini juga ada atraksi orang sedang memperagakan kemampuan Yoga. Tubuhnya terlihat mengapung sekitar satu meter dari tanah. Namun secara pribadi, saya tidak meyakini soal kemampuan Yoganya. Orang ini terlihat ingin minta sumbangan.
Ice Cream
Bagi orang Indonesia yang berkunjung ke Roma, tidak usah kuatir masalah makanan. Pasalnya, makanan di Italia cocok dengan lidah Indonesia.
Misalnya pizza, spaghetti, apalagi Ice Cream: ”Gelato” dan Capucinno-nya.
Namun untuk ukuran kantong orang Indonesia, harga makanan di sini, lumayan mahal.
Rata rata makan dan minum bisa menghabiskan sekitar 12 Euro atau sekitar 200 ribu rupiah per orang.
Transportasi
Walaupun ada kendaraan pribadi, namun kami lebih memilih gunakan bus wisata berkeliling Kota Roma. Biayanya 20 Euro sepanjang hari. Boleh turun di setiap halte dan kemudian naik lagi.
Cukup dengan satu tiket saja. Karena bus ini sudah tahu persis tempat tempat yang layak dikunjungi wisatawan.
Berkunjung ke Roma dan Vatikan ,tidak ada hubungan dengan agama yang dianut seseorang. Siapa pun bisa masuk ke dalam Gereja Santo Petrus, asal berpakaian sopan.
Bagi yang mau ikut Misa ,setiap setengah jam ada. Tapi bagi yang beragama lain, boleh dengan bebas keluar masuk gereja.
Sebenarnya masih banyak lagi yang mau ditulis, tapi karena sudah sehari suntuk jalan kaki, mata sudah tidak dapat diajak berunding. "Arriverderci Roma!”. (Kompasiana/Tjiptadinata Effendi)