Traveling Sambil Belajar Peradaban Megalitikum di Pugung Raharjo, Lampung Timur
Di Taman Purbakala Pugung Raharjo, Lampung Timur, Anda bisa belajar banyak tentang zaman pra sejarah di era megalitikum.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Reporter Tribun Lampung Teguh Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Lampung ternyata menyimpan banyak peninggalan masa lampau yang sangat kaya.
Bahkan, peninggalan itu berusia sangat tua yakni dari zaman pra sejarah.
Salah satu lokasi tempat tersimpannya situs purbakala jaman megalitik di Lampung adalah di Taman Purbakala Pugung Raharjo yang terletak di Sekampung Udik, Lampung Timur, yang kali pertama ditemukan pada tahun 1957.
Batu altar datar, salah satu peninggalan pra sejarah di Taman Purbakala Pugung Raharjo di Lampung Timur (Tribun Lampung/ Teguh Prasetyo)
Tribun Lampung , beberapa waktu lalu berkesempatan menuju ke Taman Purbakala Pugung Raharjo yang letaknya tidak begitu jauh dari Kota Metro.
Sebelum memasuki taman purbakala, sebaiknya terlebih dahulu menyambangi rumah informasi.
Di sini terdapat banyak informasi penting yang bisa didapat pengunjung sebelum melakukan tracking mengelilingi situs purbakala seluas 30 hektar yang letaknya sekitar 300-400 meter dari rumah informasi.
Memasuki areal Pugung Raharjo, anda akan segera menemukan hamparan hijau parit tanah yang ditumbuhi rerumputan tertata rapih.
Tepat di tengah terdapat semacam gapura batu. Di samping parit tanah yang ternyata merupakan benteng primitif sepanjang 1,2 km itu, terdapat jalanan berbatu untuk pengunjung melakukan tracking untuk menuju situs-situs yang ada di sana.
"Parit ini merupakan benteng pertahananan masa lampau. Bentuknya mengelilingi areal yang dulunya adalah perkampungan. Uniknya meski berbentuk parit, benteng ini tidak pernah tergenangi air meski hujan deras. Bahkan pernah saat banjir beberapa tahun lalu, areal situs tidak terkena banjir," kata Saiful, petugas Taman Purbakala Pugung Raharjo.
Di Pugung Raharjo sendiri, selain terdapat benteng parit tanah, juga terdapat punden benrundak.
Menurut Saiful, dulunya ada sekitar 13 punden yang ditemukan.
Sayangnya hingga saat ini hanya 7 punden yang bisa terselamatkan.
Punden-punden ini berbentuk limas menyerupai bentuk pyramid yang diniscaya sebagai tempat pemujaan kala itu.
Selain itu juga terdapat arca batu, prasasti batu berlubang, menhir, arca type Polynesia, dan juga kolam megalitik yang dipercaya airnya bisa membuat awet muda.
Tidak hanya itu saja, di Pugung Raharjo juga diketemukan keramik lokal dan asing yang berasal dari dinasti Han, Yuan, dan Sung.
Komplek batu mayat di Taman Purbakala Pugung Raharjo di Lampung Timur (Tribun Lampung/ Teguh Prasetyo)
Malah juga sisa peninggalan agama Islam pun juga ditemukan di sini.
Meski begitu kaya akan peninggalan bersejarah, sangat disayangkan jumlah pengunjung yang datang ke Situs Purbakala Pugung Raharjo semakin hari semakin sedikit saja jumlahnya.
"Sayangnya saat ini jumlah pengunjung ke Pugung Raharjo turun drastis. Dulu, biasanya jumlah pengunjung terutama dari study tour pelajar, bisa puluhan bus yang datang, tapi sekarang sangat sedikit sekali," ujar Saiful.
Selain itu, dia juga membantah adanya informasi yang mengatakan kalau di lokasi taman purbakala tidak aman karena kerap terjadi tindakan kriminal pemerasan yang dilakukan oknum pemuda. Saiful mengaku, selama ini tidak pernah ada laporan adanya pemerasan yang terjadi di areal taman purbakala.
"Kalau di situs purbakala, sampai saat ini aman-aman saja dan tidak pernah ada laporan seperti itu. Pernah terjadi kemungkinan itu di kebun dekat areal situs. Karena mereka yang datang bukan ke situs malah ke kebun-kebun itu," tambahnya.
Sementara Yaman N Aziz dari DPD HPI Lampung mengungkapkan sangat menyayangkan saat itu pemerintah tidak melakukan pembebasan tanah masyarakat sekitar taman purbakala.
Sehingga akhirnya areal taman purbakala dikelilingi bahkan sangat berdampingan dengan kebun milik masyarakat.
"Andai dulu dibebaskan semua. Tentu harga tanahnya tidak akan semahal sekarang," ujar Yaman.
Yopie Pangkey, admin @kelilinglampung mengatakan, sepinya pengunjung ke Taman Purbakala Pugung Raharjo juga disumbang dengan kondisi jalanan yang rusak parah, terutama di Jalan Sutami.
Sehingga akhirnya banyak pengunjung yang malas untuk datang ke tempat yang seharusnya bisa menjadi laboratorium sejarah anak bangsa bangsa, terutama Lampung, bahwa ternyata sejak dulu di Lampung sudah ada peradaban yang sangat maju. Dan perjalanan ditutup dengan kembali ke Kota Bandar Lampung.
Bagaimana Menuju Kesana?
Bagi anda yang penasaran dengan keindahan dan rahasia peradaban megalitikum Pugung Raharjo di Lampung Utara, lokasi ini letaknya cukup jauh dari Bandar Lampung.
Meski begitu, untuk dapat mencapai Pugung Raharjo yang jaraknya sekitar 42 kilometer dari Kota Bandar Lampung, sebenarnya sangat mudah.
Ada dua jalur yang bisa dilewati traveler. Pertama dan yang paling dekat adalah melewati Jalan Tirtayasa.
Punden berundak, sisa peradaban pra sejarah di Taman Purbakala Pugung Raharjo di Lampung Timur (Tribun Lampung/ Teguh Prasetyo)
Perjalanan kemudian dilanjutkan melewati Jalan Ir Sutami untuk kemudian menuju arah Bandar Sribawono.
Perlu diketahui akses jalan disini cukup menuntut kesabaran karena jalan berlubang dan rusak parah menghiasi sepanjang perjalanan.
Sedangkan jalur kedua adalah melalui Kota Metro untuk kemudian berputar arah menuju Sekampung Udik, Lampung Timur.
Jalanan di sini umumnya sangat baik namun relatif sangat jauh.
Sebelum memasuki kawasan taman purbakala, sebaiknya mengunjungi rumah informasi terlebih dahulu.
Biasanya di rumah ini terdapat petugas yang dapat menemani perjalanan anda berwisata sejarah.
Dijamin anda akan mendapatkan informasi penting tentang Taman Purbakala Pugung Raharjo.