Tujuh Tips Bersepeda Motor yang Rendah Risiko Kecelakaan
Mau aman bersepeda motor, rendah risiko kecelakaan? Ini tujuh tipsnya.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Semakin banyak kaum perempuan yang menggunakan motor untuk membantunya beraktivitas sehari-hari.
Dari mengantar anak ke sekolah, berbelanja, mengantar orangtua ke berbagai tempat, hingga berangkat ke kantor.
Penggunaan motor bagi para wanita khususnya sepeda motor matic dianggap praktis untuk menempuh jarak yang tidak terlalu jauh, selain itu juga lebih lincah saat harus membelah kemacetan lalu lintas.
Hanya saja, kita sering mengabaikan keselamatan diri maupun penumpang saat berkendara motor. Misalnya, tidak mengaktifkan lampu sein saat akan berbelok atau memotong jalur ke kanan atau kiri.
Di luar itu, masih ada hal-hal mendasar yang kurang diperhatikan ketika kita sedang berkendara.
Karena itu, perhatikan cara aman saat berkendara motor berikut ini:
1. Gunakan helm berstandar SNI untuk melindungi pengendara dan penumpang jika terjadi kecelakaan. Helm juga berfungsi sebagai penahan terpaan angin, debu, atau partikel lain yang mungkin berbahaya seperti kerikil.
2. Jangan menaruh tas di setang. Lebih baik, tempatkan tas di antara kedua kaki karena di bawah jok motor biasanya terdapat kaitan tas. Atau, gantungkan tas pada kaitan tas yang berada di bagian depan, di atas kompartemen tambahan.
Memakai tas bertali panjang lebih aman, namun jangan menyelempangkan tas ke arah belakang karena Anda akan menimbulkan risiko dijambret oleh pengendara lain.
3. Pada intinya, hindari berkendara sambil melakukan aktivitas lain. Misalnya, menelepon atau mengirim SMS, juga berdandan atau makan saat lampu merah menyala. Bila memang harus menggunakan ponsel, menepilah lebih dulu, baru lakukan kebutuhan Anda.
4. Jangan menggunakan perhiasan berlebihan. Menggunakan kalung, gelang, atau cincin terlalu banyak akan menghambat gerakan Anda.
Selain itu, perhiasan yang mencolok juga akan mengundang tindak kejahatan dari pengendara lain.
5. Hindari berhenti di belakang bus atau truk saat lampu merah menyala, karena asap knalpotnya akan membuat mata perih dan sesak nafas.
6. Jangan membawa penumpang lebih dari satu orang, karena desain sepeda motor dibuat untuk dua orang.
Jika terpaksa membawa anak, posisi anak harus berada di tengah supaya ia terlindung dari angin dan debu, serta aman selama berkendara. Ketika membonceng penumpang, pastikan penumpang menggunakan peralatan keselamatan standar berkendara.
7. Posisi duduk penumpang yang benar adalah menghadap ke depan, bukan menyamping.
Lutut tidak boleh lebih lebar daripada setang sepeda motor, dan kaki ditaruh di pijakan kaki (footstep) dengan ujung jari menghadap ke depan.
Posisi menghadap ke depan ini membuat penumpang lebih waspada terhadap kondisi jalan raya, menjaga keseimbangan dengan baik, dan nyaman selama berkendara.