TRIBUNNEWS.COM - Kota Malang di Jawa Timur memang pantas menyandang julukan kota wisata pasalnya kota yang secara geografis dikelilingi pegunungan itu menjadi tempat yang subur bagi berkembangnya industri (bisnis) pariwisata.

Belakangan ini telah berdiri sebuah waterpark baru, namanya Hawaii Waterpark yang ada di kawasan Karangploso.

Khabarnya berbagai wahana permainan yang tersedia di waterpark itu tidak kalah menariknya dengan Taman Impian Jaya Ancol yang ada di Jakarta bahkan termasuk yang terbesar di dunia.

Belum lama berselang kemudian muncul lagi Taman Reptil (predator fun reptil) yang berada tak jauh dari lokasi Batu Night Spectacular (BNS).

Bakwan Malang berkuah 

Belum lagi tempat-tempat wisata kuliner yang berkembang pesat yang sudah tak terhitung jumlahnya.

Udara sejuk Kota Malang seolah membuat betah siapa saja yang singgah di kota asal Kerajaan Singasari (Singosari) itu.

Kota Malang khususnya daerah Batu selama ini sangat dikenal masyarakat luas karena potensi buah apel yang sudah mendunia. Tak hanya itu, objek wisata alamnya juga memukau masyarakat dunia.

Banyak pegunungan dan air terjun nan indah di Kota Batu yang sering didatangi para wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Sayang bila sejuknya Kota Malang terlewatkan begitu saja.

Selain objek wisata alam, ada banyak kuliner lezat di kota itu. Biasanya bakso dan minuman hangat menjadi teman yang pas saat menjelajah Kota Malang.

Kuliner seperti bakso atau Bakwan Malang memang sudah sangat populer.

Kuliner ini bisa dengan mudah kita temukan di banyak tempat di Kota Malang.

Masing-masing warung bakwan pastinya ingin memberikan layanan yang terbaik bagi para pengunjungnya.

Nah di kawasan Desa Banjar Tengah, Batu-Malang Anda akan menemukan banyak warung atau restoran.

Tapi Warung Bambu Wulung terlihat begitu spesial di mata para pengunjungnya.

Kesibukan di dapur Warung Bambu Wulung  (Kompasiana/ Mawan Sidarta)

Warung ini memang bersahaja. Tapi tak pernah sepi dari pembeli. Sesuai namanya, bangunan warung didominasi bahan dari bambu.

Warung yang berada di pinggir jurang itu ukurannya tidak begitu besar. Kira-kira 15 X 5 meter persegi.

Dinding warung dirancang sedemikian menariknya sehingga udara sejuk pegunungan Kota Batu bisa dengan mudah menerobos masuk melalui celah-celah dinding bambu.

Penikmat bakso juga bisa dengan leluasa melayangkan pandangannya ke berbagai penjuru panorama alam yang ada di lereng jurang.

Para pembeli di warung ini menikmati bakso bakarnya sambil duduk santai di bawah (lesehan).

Tempat duduk letaknya sedikit lebih tinggi dari lantai tanah. Ada meja-meja berukuran kecil tempat meletakkan mangkuk bakso atau gelas minuman.

Suasana di warung Bambu Wulung juga terlihat semarak oleh ramainya pembeli.

Sementara bau harum bakso bakar berbumbu sate acap kali ikut masuk ke dalam warung akibat terpaan angin pegunungan Batu-Malang.

Bambu Wulung merupakan warung bakso lengkap dengan bakso (pentol) bakarnya. Untuk seporsi bakso lengkap dengan bakso bakar dan lontongnya cuma dihargai 13 ribu rupiah.

Warung ini juga menyediakan minuman berupa Es Pasundan yang lebih mirip es campur (oyen).

Warga Desa Banjar Tengah, Batu-Malang tampaknya tidak puas dengan hanya membuka warung kuliner.

Sebagian lagi mengais rezeki dengan menjalankan kereta kuda (andong).

Sebelum mampir di warung-warung kuliner di pinggir jurang Desa Banjar Tengah, para wisatawan itu bisa saja menikmati indahnya panorama alam yang ada di lereng-lereng bukit.

Setelah puas berkereta kuda biasanya mereka beristirahat sambil menyantap lezatnya bakwan malang lengkap dengan pentolan goreng berbumbu sate. (Kompasiana.com/ Mawan Sidarta)