Museum Aceh Suguhkan 3 Jajanan Tradisional yang Mulai Langka, Mau Coba?
Ragam kuliner ini merupakan simbol yang mengakar dari nilai-nilai tradisi, menjadi bagian dari napas dan ritual budaya suatu daerah.
Editor: Malvyandie Haryadi
Kudapan ini menggunakan tepung beras dan santan sebagai bahan utama. Untuk mempertahankan citarasanya, apam dimasak menggunakan wajan tanah tertutup di atas bara api, tanpa menggunakan minyak.
Halnya ini guna menghasilkan citarasa apam yang gurih lagi matang sempurna. Penganan ini enak disantap selagi hangat.
Rasakan nikmatnya saat apam atau serabi lumer ke dalam mulut bersama lezatnya santan.
2. Roti jala
Roti Jala. (Nurul Hayati/Serambi Indonesia)
Pembuatan roti jala terbilang susah-susah gampang.
Pasalnya kudapan yang menggunakan bahan utama berupa tepung beras dan telur itu bentuknya tipis saja sehingga sangat mungkin bila koki belum mahir benar akan merusak tampilan.
Roti jala biasanya hadir pada saat perayaan hari besar seperti lebaran.
Roti jala dimasak di atas wajan atau teflon yang sudah diolesi minyak goreng. Persis seperti membuat telur dadar.
Disebut roti jala karena bentuknya menyerupai jala. Sejumput adonan disiram sedikit demi sedikit ke atas wajan dengan cara zigzag sehingga berbentuk jejaring.
Setelah dirasa matang lantas diangkat dan disajikan bersama kuah kari.
Seperti lazimnya kuliner Aceh yang dikenal sebagai kaya rempah, kuah kari yang menemani acara santap roti jala juga kental dengan santan dan tajam dengan aroma rempah.
Potongan daging ayam yang terdapat dalam kuah kari menambah kelezatan dan terasa cukup mengeyangkan.
3. Keukarah
Keukarah merupakan penganan yang kerab hadir pada hari besar seperti tatkala lebaran tiba.