Banyak Orang Jualan Gudeg di Jogja, Tapi Ini Istimewanya Gudeg Yu Djum yang Legendaris Itu
Usia Yu Djum sudah 80 tahun. Ia jualan nasi gudeg sejak usia 17 tahun. Karena itu, pengalaman bertahun-tahun bikin nasi uduk membuatnya makin enak.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Jangan ngaku pernah ke Yogya kalo belum mencicipi gudeg.
Salah satu gudeg legendaris di Yogyakarta adalah Gudeg Yu Djum.
Makanya tidak heran jika banyak wisatawan yang berkunjung ke Yogya, kerap meluangkan waktu untuk menikmati Gudeg Yu Djum.
Terletak di Jalan Wijilan No 167 Selatan Plengkung Wijilan Yogyakarta, pengunjung bisa menikmati kelezatan gudeg di tempat makan yang nyaman dan bersih.
Warung Gudeg Yu Djum di Jogja (Tribun Jogja/ Hamim Thohari)
Jalan Wijilan mulai ramai oleh penjual gudeg sejak tahun 1942.
Sampai sekarang jalan ini ramai oleh kedai gudeg mulai pagi sampai malam.
Bahkan ada yang buka 24 jam. Dari kawasan Keraton Yogyakarta bisa jalan kaki atau naik becak.
Gudeg Yu Djum menjadi salah satu kuliner legendaris di Yogyakarta karena telah ada sejak 60 tahun yang lalu.
"Saat ini usia dari ibu (Yu Djum) telah mencapai 80 tahun. Padahal beliau telah berjualan gudeg sejak usia 17 tahun," cerita Eni Hartanto.
Mampu bertahannya Gudeg Yu Djum hingga selama ini karena selalu mempertahankan kualitasnya.
Dikatakan Eni, dia selalu menggunakan bahan-bahan terbaik untuk menghasilkan gudeg dengan cita rasa yang nikmat.
Dicontohkan Eni selama ini dia menggunakan gori (nangka muda) yang berasal dari daerah Prembun.
Gudeg Yu Djum di Jalan Wijilan No 167 Selatan Plengkung Wijilan Yogyakarta (Tribun Jogja/ Hamim Thohari)
Karena berdasarkan dari pengalaman, gori Prembun sangat pas untuk membuat gudeg.
Gori tersebut tidak akan mudah lumat meski dimasak dalam waktu yang lama, berbeda dengan gori dari daerah lain.
Satu porsi Gudeg Yu Djum berisi nasi, gudeg plus areh kental, sambal krecek dan lauk. Lauknya bervariasi tergantung keinginan Anda.
Ada telur rebus yang sudah dibumbui, tahu, tempe, suwiran daging ayam, ampela ati, potongan bagian tubuh ayam seperti kepala, dada, paha atas, dan sebagainya.
Ayam yang digunakan sebagai lauknya adalah ayam kampung, dan telur yang digunakan adalah telur bebek.
Penggunaan ayam kampung dan telur bebek ini menghasilkan rasa yang lebih gurih dan nikmat.
Selain bisa dinikmati di tempat, gudeg Yu Djum juga dapat Anda bawa pulang sebagai oleh-oleh.
Suasana bersantap di Gudeg Yu Djum di Jalan Wijilan No 167 Selatan Plengkung Wijilan Yogyakarta (Tribun Jogja/ Hamim Thohari)
Untuk pengemasan, Anda dapat memilih dengan besek atau pun menggunakan kendil.
Sebagai oleh-oleh gudeg ini mampu bertahan selama 24 jam tanpa dihangati.
Untuk harga, seporsi nasi gudeg dapat anda nikmati mulai dari harga Rp. 9 ribu.
Sedang untuk gudeg kemasan besak harganya mulai Rp. 45 ribu, dan kemasan kendil harganya mulai Rp. 115 ribu.