Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Danau Siombak di Medan, Mulai Dibanjiri Wisatawan, Sayangnya Sampah-sampah Berserakan

Danau Siombak di Medan, kini mulai dibanjiri banyak wisatawan. Sayangnya, tidak ada upaya pemerintah membersihkan sampah-sampah berserakan.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Danau Siombak di Medan, Mulai Dibanjiri Wisatawan, Sayangnya Sampah-sampah Berserakan
Tribun Medan/ Silfa Humairah
Wisatawan sedang menikmati segarnya udara di pinggir Danau Siombak. Sayangnya, di pinggiran danau bertebaran sampah-sampah buangan para wisatawan (Tribun Medan/ Silfa Humairah) 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah

TRIBUNNEWS.COM - Wisata Danau Siombak, Paya Pasir, Medan Marelan, kini banyak dilirik wisatawan lokal di Sumatera Utara.

Danau Siombak adalah sebuah danau buatan dengan luas sekitar 40 hektar, dengan kedalaman kurang lebih 12 meter.

Keindahannya masih sangat alami dan hijau.

Pohon-pohon di pinggir danau menjadi daya tarik tersendiri memperindah danau dan dimanfaatkan wisatawan untuk berteduh.

Danau terbentang menawarkan pemandangan yang asri, wisatawan banyak duduk-duduk di pinggir danau menikmati keindahan alam di tengah hiruk-pikuk kota Medan.


Sampah-sampah berserakan di sekitar Danau Siombak di Medan (Tribun Medan/ Silfa Humairah)

Di sekitar area Danau Siombak juga disediakan perahu, sampan, dan speedboat di hari libur atau weekend jika wisatawan ingin berkeliling danau.

Berita Rekomendasi

Selain jarak yang dekat dari kota Medan dan akses menuju danau yang sangat mudah, danau ini juga kayak dikunjungi bagi peminat mancing.

Ada area khusus untuk wisatawan yang suka memancing. Di sana ada pondok-pondok untuk memancing ikan tawar seperti ikan mas dan mujair.

Armin, penduduk, menuturkan, Danau Siombak menarik karena danau ini terletak di antara dua sungai, yaitu Sungai Deli dan Sungai Terjun.

Selain salah satu objek wisata Kota Medan, danau ini juga berfungsi sebagai resapan air warga kota Medan, terkhusus warga Marelan dalam mengatasi banjir pada saat musim hujan.

Ia menjelaskan, danau tersebut terbentuk dari korekan tanah timbun proyek tol Belmera oleh PT Takenaka pada tahun 1980- an.

Kini sudah dikelola dan dijadikan tempat wisata.

"Air Danau Siombak berwarna jernih agak kehijauan, karena di dasar danau ditumbuhi sejenis tumbuhan lumut dan ganggang, namun airnya gak bau tapi tercemar karena belakangan wisatawan banyak membuang sampah ke pinggir danau," katanya.

Menurutnya, Danau Siombak ramai dikunjungi saat liburan atau akhir pekan.


Danau Siombak di Medan (Tribun Medan/ Silfa Humairah)

"Pengelolaan memang kurang maksimal jadi penanganan sampah tidak tertangani, kalau sudah hari libur atau hari besar, sampah bisa bertebar dimana-mana," katanya.

Ia menambahkan, penduduk juga memanfaatkan tempat wisata Danau Siombak untuk mendagangkan aneka aksesoris.

"Ada yang jual gelang, kalung, anting, baju, dan lain-lain. Harga untuk makanan dan aksesorisnya sedikit agak mahal, namun ini tergantung kemampuan menawar anda," tambanya.

Biaya masuk hanya Rp 2 ribu dan untuk parkir sepeda motor hanya Rp 2 ribu.

Fasilitas yang ada di Danau Siombak ini antara lain ada Pondok-pondok untuk bersantai dan tentunya disewakan untuk para pengunjung, selain itu terdapat juga kolam renang anak, dan hiburan musik.

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas