Bola Dunia Berwajah Manusia di Bawah Laut, Ikon Terbaru Pantai Jemeluk Bali
Acara penenggelaman bola dunia di Pantai Jemeluk yang dilakukan pada 16 Agustus itu sekaligus dalam rangka peringatan HUT Kemerdekaan ke-70 RI.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUN-BALI.COM, KARANGASEM - Ada hal berbeda yang akan dilihat penikmat dunia bawah laut di Pantai Jemeluk di Desa Purwakerti, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali mulai 16 Agustus 2015.
Akan hadir wahana tempat tumbuhnya terumbu karang berbentuk bola dunia di bawah laut di pantai itu.
Bola dunia. (Pandu Nurjaya)
Acara penenggelaman bola dunia di Pantai Jemeluk yang dilakukan pada 16 Agustus itu sekaligus dalam rangka peringatan HUT Kemerdekaan ke-70 RI.
Untuk mencapai Pantai Jemeluk butuh sekitar 3 jam perjalanan dari Denpasar.
Pantai ini berada di sebelah Pantai Amed, salah-satu kawasan wisata bawah air terkenal di Pulau Bali.
Pembuatan bola dunia untuk tumbuhnya terumbu karang yang memiliki berat 400 kg ini diprakarsai oleh Komunitas Seni Rupa Lempuyang (KSRL).
Komunitas yang berdiri sejak 1989 ini adalah wadah para seniman perupa asal Kabupaten Karangasem.
Pantai Jemeluk. (happytrails.com)
Saat ini komunitas beranggotakan 20 seniman.
Dukungan terhadap bola dunia hasil karya komunitas ini antara lain datang dari Desa Pekraman Culik, warga sekitar Pantai Jemeluk, dan beberapa LSM seperti Coral Reef Alliance, Yayasan Reef Check, dan Conservation International Indonesia.
Sekitar enam bulan yang lalu, KSRL untuk pertama kali menenggelamkan karya seni rupanya berupa barong yang dinamakan “ Barong Kaag “ di Pantai Jemeluk.
Bola dunia yang ditenggelamkan pada 16 Agustus nanti diberi nama Waruna Gita.
Salah-satu anggota yang juga penggagas Waruna Gita ialah I Gede Sukarda. Ia mengatakan, bola dunia itu berkonsep Hindu secara universal.
Sebab, Hindu bukan di Bali saja. Kendati demikian, filosofi Bali tidak ditinggalkan dalam karya itu.
Simbol bola dunia, menurut Sukarda, adalah Padmasana. Padmasana menyimbolkan dunia, alam semesta beserta isinya.
Itu terlihat dari adanya dua naga raksasa yang sedang mengikat bumi, di sekitarnya terdapat Dewa Siwa, Budha, Yesus Kristus, tokoh pewayangan seperti Ramayana.
Ada juga wajah tokoh- tokoh inspiratif dunia, pejuang besar dunia seperti Proklamator Indonesia Ir Soekarno, Mahatma Gandhi, Nelson Mandela, dan lain-lain.
“Pengerjaan bola dunia memakan waktu seminggu, yakni 1-8 Agustus 2015, dan melibatkan enam seniman. Pembuatan dilakukan di Denpasar lalu finishing Jemeluk,” kata Sukarda.
Rencananya, Waruna Gita akan ditenggelamkan di kedalaman 8 meter.
Menurut Sukarda, sempat ada warga yang meragukan kekuatan Waruna Gita, sebab ia akan berada di bawah permukaan air laut.
Itu ditakutkan akan membuatnya hancur sebelum ditumbuhi terumbu karang karena terpaan arus laut yang sangat kuat di Pantai Jemeluk.
Namun keraguan itu ditepis oleh Sukarda.
“Kami menggunakan rangka besi yang cukup tebal, beton dibuat kasar dan berpori dengan dilapisi serbuk gergaji serta aluminium. Terdapat juga ruang untuk jalan masuk dan keluar ikan-ikan,” jelas Sukarda yang telah melakukan percobaan sebelumnya.
Waruna Gita yang diharapkan Sukarda akan menambah daya tarik Pantai Jemeluk ini bisa dijaga oleh warga sekitar pantai.
“Misalnya dengan mengatur pelancong agar tidak menginjakkan kakinya di terumbu karang. Juga jika air surut, perahu nelayan berhati-hati agar tidak sampai menabrak terumbu karang. Awig-awig desa yang melarang mencari ikan di sekitar 100 meter dari bibir pantai merupakan hal sangat bagus untuk melestarikan terumbu karang,” jelasnya.
Disebutkan Sukarda, terumbu karang merupakan hewan, bukan tumbuhan.
Perlu waktu setahun bagi terumbu karang untuk memanjang hanya sampai 1 cm.
Untuk mengembangbiakkan telurnya diperlukan suatu pondasi yang sangat kuat dan besar sebagai tempat menempel agar tidak mudah terbawa arus.
Pondasi itu bisa berupa batu.
“Cuma, batu besar di sekitar perairan Pantai Jemeluk sangat kurang, sehingga pondasi buatan Waruna Gita ini diharapkan dapat membantu pertumbuhan terumbu karang. Waruna Gita juga bernilai seni. Sangat menarik jika kita menyelam dan melihat bola dunia di bawah laut sebelum ditumbuhi terumbu karang,” terang Sukarda.
Warga di sekitar Kecamatan Abang dan para pelancong yang ingin melihat acara penenggelaman Waruna Gita bisa hadir di Pantai Jemeluk pada 16 Agustus mulai pukul 08.00 Wita. (*)
Penulis: Pandu Nurjaya, jurnalis warga asal Tulamben, Karangasem
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.