Mau Makan Segala Macam Jenis Durian Tanpa Kenal Musim di Kota Lampung? Di Sini Lokasinya
Jika anda di Kota Bandar Lampung, ada beberapa lokasi yang bisa anda tuju untuk berburu durian nan lezat khas Lampung.
Editor: Agung Budi Santoso
Misbah seorang pemilik Lapak Camp Durian di Jalan Sultan Agung menegaskan, pihaknya selalu berusaha menjaga pasokan durian yang ia jajakan.
Jadi meski panen raya belum tiba, lapak yang ia miliki maish dapat menjual durian kepada pelanggan.
"Kalau dari Kota Agung sini mah, walau belum panen raya, pasti ada. Jadi enggak akan pernah kehabisan stok lah," tutur Misbah pada Tribunlampung.co.id. "Lagipula orang-orang pada demen yang durian lokal, rasanya lebih manis dan dagingnya tebel," lanjut dia.
Orang-orang yang dimaksud Misbah adalah pembeli dari luar kota seperti dari Jakarta atau Bandung yang kerap mampir di jalan ini sebelum kembali ke kampung halaman.
"Ya sabtu minggu itu, Plat B atau D mampir, bawa tiga sampai sepuluh biji kadang-kadang," papar dia.
Selain mengandalkan durian lokal, Misbah juga berusaha menjajakan durian dari daerah lain seperti dari Medan, Bengkulu, dan Aceh.
Ia menuturkan, pasokan durian tersebut di dapat dari tengkulak yang telah jadi langganan.
Berbagai macam jenis durian yang dijajakan di kota Bandar Lampung (Tribun Lampung/ Heru Prasetyo)
Urusan harga, Misbah mengatakan durian lokal yang ia miliki dijajakan mulai dari Rp 25.000.
"Harga sesuai dengan kualitas dan besaran buah itu sendiri, tapi kalau yang kecil kita jual Rp 25.000 saja," ungkap Misbah yang juga melayani pemesanan durian melalui telepon di 0852 6956 4123 atau 0852 6909 0401.
Sedangkan untuk durian Bangkok berukuran jumbo, yang memiliki bobot hingga 3 kilogram ditawarkan Misbah dengan harga Rp 25.000-Rp30.000 per kilogram.
Durian yang didapat dari daerah Padang Cermin Kabupaten Peswaran ini merupakan bintang dari durian lokal, sebab selain manis dagingnya sangat tebal dengan warna mentega.
Oiya, selain menyediakan durian segar, pelapak di sepanajang jalan Sultan Agung juga menyediakan tempoyak sebagai jualan sampingan mereka.
Tempoyak adalah olahan daging durian yang telah melalui proses fermentasi.
Bagi suku asli Lampung, tempoyak merupakan bahan istimewa yang dijadikan bahan dasar untuk membuat sambal seruit.
Mau tahu rasanya? Asam, pedas, manis bercampur jadi satu.
Tempoyak yang dijajakan Misbah atau pelapak lainnya biasanya akan jadi buruan rumah makan setempat.