Mau Makan Segala Macam Jenis Durian Tanpa Kenal Musim di Kota Lampung? Di Sini Lokasinya
Jika anda di Kota Bandar Lampung, ada beberapa lokasi yang bisa anda tuju untuk berburu durian nan lezat khas Lampung.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Reporter Tribun Lampung Heru Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Durian. Raja dari segala jenis buah bisa dikatakan buah favorit bagi sebagian orang.
Rasa yang manis, daging buah yang tebal, dan aroma yang harum adalah sederet keistimewaan yang dimiliki durian dan disukai banyak orang.
Jika anda di Kota Bandar Lampung, ada beberapa lokasi yang bisa anda tuju untuk berburu durian nan lezat khas Lampung.
Lokasi tersebut diantaranya Jalan Sultan Agung Way Halim, Jalan Emir M Noer Kelurahan Sumur Putri, hingga di Kelurahan Sukadanaham.
Saat masa panen raya, tempat-tempat tadi dipastikan akan banjir durian.
Olahan durian yang dijadikan tempoyak. Tempoyak adalah bahan pembuatan seruit, makanan khas Lampung (Tribun Lampung/ Heru Prasetyo)
Namun jika ingin berburu durian meski masa panen raya belum tiba, ada baiknya anda berburu di sepanjang Jalan Sultan Agung Way Halim.
Sebab di sini anda tidak akan pernah kehabisan stok durian meski sedang tidak pada musimnya.
Sebut saja durian lokal asli Kota Agung Kabupaten Tanggamus, durian Medan, Bengkulu, hingga Aceh tersedia di sini.
Sudah sejak lama Jalan Sultan Agung dikenal dengan pelapak durian.
Lebih dari belasan pedagang membuka lapak sederhana dengan menggunakan tenda biru di sisi kiri dan kanan jalan.
Biasanya, akhir pekan jadi hari tersibuk para pedagang.
Biar belum panen raya, beberapa titik lokasi di Lampung tetap melimpah stok durian (Tribun Lampung/ Heru Prasetyo)
Sebab pembeli akan membanjiri masing-masing lapak yang ada di sepanjang jalan ini.
Misbah seorang pemilik Lapak Camp Durian di Jalan Sultan Agung menegaskan, pihaknya selalu berusaha menjaga pasokan durian yang ia jajakan.
Jadi meski panen raya belum tiba, lapak yang ia miliki maish dapat menjual durian kepada pelanggan.
"Kalau dari Kota Agung sini mah, walau belum panen raya, pasti ada. Jadi enggak akan pernah kehabisan stok lah," tutur Misbah pada Tribunlampung.co.id. "Lagipula orang-orang pada demen yang durian lokal, rasanya lebih manis dan dagingnya tebel," lanjut dia.
Orang-orang yang dimaksud Misbah adalah pembeli dari luar kota seperti dari Jakarta atau Bandung yang kerap mampir di jalan ini sebelum kembali ke kampung halaman.
"Ya sabtu minggu itu, Plat B atau D mampir, bawa tiga sampai sepuluh biji kadang-kadang," papar dia.
Selain mengandalkan durian lokal, Misbah juga berusaha menjajakan durian dari daerah lain seperti dari Medan, Bengkulu, dan Aceh.
Ia menuturkan, pasokan durian tersebut di dapat dari tengkulak yang telah jadi langganan.
Berbagai macam jenis durian yang dijajakan di kota Bandar Lampung (Tribun Lampung/ Heru Prasetyo)
Urusan harga, Misbah mengatakan durian lokal yang ia miliki dijajakan mulai dari Rp 25.000.
"Harga sesuai dengan kualitas dan besaran buah itu sendiri, tapi kalau yang kecil kita jual Rp 25.000 saja," ungkap Misbah yang juga melayani pemesanan durian melalui telepon di 0852 6956 4123 atau 0852 6909 0401.
Sedangkan untuk durian Bangkok berukuran jumbo, yang memiliki bobot hingga 3 kilogram ditawarkan Misbah dengan harga Rp 25.000-Rp30.000 per kilogram.
Durian yang didapat dari daerah Padang Cermin Kabupaten Peswaran ini merupakan bintang dari durian lokal, sebab selain manis dagingnya sangat tebal dengan warna mentega.
Oiya, selain menyediakan durian segar, pelapak di sepanajang jalan Sultan Agung juga menyediakan tempoyak sebagai jualan sampingan mereka.
Tempoyak adalah olahan daging durian yang telah melalui proses fermentasi.
Bagi suku asli Lampung, tempoyak merupakan bahan istimewa yang dijadikan bahan dasar untuk membuat sambal seruit.
Mau tahu rasanya? Asam, pedas, manis bercampur jadi satu.
Tempoyak yang dijajakan Misbah atau pelapak lainnya biasanya akan jadi buruan rumah makan setempat.