Taman Hutan Raya Sare, Aceh: Segarnya Udara Sejuk dari Kaki Gunung Seulawah
Membentang di sisi jalan nasional Banda Aceh–Medan, Taman Hutan Raya (Tahura) Pocut Meurah Intan, Sare, ibarat oase bagi siapa saja.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Nurul Hayati
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Membentang di sisi jalan nasional Banda Aceh–Medan, Taman Hutan Raya (Tahura) Pocut Meurah Intan, Sare, ibarat oase bagi siapa saja.
Betapa tidak, suhu Aceh yang terbilang panas membuat keberadaan Tahura menjadi magnet bagi pengguna jalan untuk singgah dan betah berlama-lama.
Selain sebagai wisata alam, tempat ini juga kerab dijadikan lokasi outbond. (Serambi Indonesia/Nurul Hayati)
Hawa sejuk yang membekap kawasan hutan lindung yang dijejali pohon pinus menyusup rongga pernapasan.
Dengan panorama hijau nan menyegarkan mata yang memandang.
Taman hutan raya
Rumah pohon merupakan spot yang tepat untuk melepas pandang menatap hutan pinus yang memeluk kaki Gunung Seulawah.
Rumah pohon tersebut terbuat dari kayu kokoh yang ditopang oleh dua pohon pinus sebagai penyangga.
Anak tangga yang tersusun setengah landai akan mengantarkan kaki anda ke rumah pohon.
Menatap kekayaan flora dan fauna yang dimiliki hutan dengan luas 6.300 Ha itu.
Selain rumah pohon, ada juga tempat bermain anak-anak yang juga dilengkapi dengan keberadaan kolam renang.
Rumah pohon merupakan spot yang tepat untuk melepas pandang menatap hutan pinus yang memeluk kaki Gunung Seulawah. (Serambi Indonesia/Nurul Hayati)
Selain sebagai wisata alam, tempat ini juga kerab dijadikan lokasi outbond.
Ya, seperti namanya Taman Hutan Raya (Tahura) Pocut Meurah Intan merupakan wisata hutan dengan vegetasi yang didominasi oleh hutan pinus.
Nama Pocut Meurah Intan sendiri diambil dari tokoh perempuan keturunan kesultanan Aceh.
Ayahnya seorang kepala negeri dan ia sendiri merupakan ibu tiri dari permaisuri Sultan Alaidin Muhammad Daud Syah (sultan terakhir Kesultanan Aceh).
Tak berlebihan kalau lantas namanya ditabalkan menjadi nama tempat yang dikelola oleh Dinas Kehutanan.
Sumber dana berasal dari anggaran pemerintah daerah.
Mulanya wisata Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan dikenal sebagai kawasan Seulawah Agam sejak tahun 1930.
Lalu mulai tahun 1990, Pemerintah Daerah Istimewa Aceh melalui SK Gubernur Kepala Daerah Istimewa Aceh No 522.51/442/1990 tanggal 4 September 1990 membentuk Tim Hutan Raya Seulawah.
Baru belakangan kawasan hutan ini disematkan nama Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan atau Tahura Pocut Meurah Intan.
Lokasi
Sare adalah kawasan perbukitan di lintasan jalan negara Banda Aceh – Medan.
Jaraknya sekitar 77 Km dari Kota Banda Aceh.
Menggunakan kendaraan pribadi atau umum, lokasi ini dapat dicapai dengan waktu tempuh 1 sampai 1,5 jam perjalanan.
Posisinya persis diapit Kota Sare dan Scout Camp Seulawah yang berada di bawah wilayah administratif Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar.
“Konsepnya seperti hutan kota, jadi mudah dicapai. Tapi di sini kita bisa mengenal macam-macam tanaman yang sengaja ditanam makanya hawanya sejuk,” tutur Ansari, warga Kota Banda Aceh yang singgah dalam perjalanan pulang dari kampung halaman bersama sang istri di Kota Sigli.
Tak hanya sebagai tempat rehat bagi pengguna jalan yang melintasi pesisir utara timur Aceh.
Taman hutan raya itu juga menjadi pilihan pas bagi mereka yang ingin lari sejenak dari rutinitas dan hiruk pikuk kota.
Letaknya yang strategis membuatnya mudah dijangkau.
Pun atmosfer yang ditawarkan membuat tempat ini cocok untuk menenangkan pikiran dan meneneramkan jiwa.
Mari menikmati oase dari kaki Gunung Seulawah.