Tugu Negara, Persemayaman Terakhir Para Pahlawan Negeri Jiran
Pada arca tersebut terlihat tujuh prajurit yang menunjukkan ekspresi berbeda. Satu prajurit dalam ukiran tugu tersebut memegang bendera Malaysia.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Dalam membela negara dari serangan musuh, selalu prajurit yang menjadi korban perang.
Entah itu terluka ataupun tewas dibunuh musuh. Semua yang dilakukan demi tugas negara yaitu mengamankan dan menjaga martabat negara.
Untuk mengenang jasa-jasa para prajurit, dibuat satu tempat peringatan berbentuk tugu ataupun taman.
Itupun yang dilakukan oleh Malaysia dalam mengenang jasa-jasa para pejuangnya.
KompasTravel sempat mengunjungi sebuah tempat untuk mengenang para pahlawan Malaysia bersama awak media dan perwakilan Malaysia Tourism Board.
Tempat tersebut bernama Tugu Negara.
Sesaat mulai memasuki pelataran, sebuah tugu berdiri tegak. Terik matahari membakar kulit, seperti para pahlawan berjuang di tengah medan perang.
Di badan tugu, bertuliskan "Untuk Mengingati Jasa Pahlawan-Pahlawan Yang Gugor" dan juga tertulis dalam bahasa inggris yaitu "To Our Glorius Dead".
Di bawah tulisan bahasa inggris tersebut terdapat angka "1914-1918, 1939-1945, 1948-1960".
"Prajurit-prajurit tersebut berasal dari negara-negara yang berada di bawah Persemakmuran Inggris," kata pemandu wisata dari Malaysia Tourism Board, Jeevan kepada KompasTravel di sela-sela mengunjungi Tugu Negara.
Para wisatawan mengunjungi obyek wisata Tugu Negara di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (13/8/2015) siang. Tugu Negara merupakan tempat untuk mengenang para pahlawan Malaysia yang gugur dalam berperang menjaga ancaman kedaulatan negara. (Kompas.com/Wahyu Adityo)
Tugu Negara sendiri berada di tengah kolam dengan air yang memancur di sekelilingnya.
Terdapat dua jembatan kecil yang menghubungkan pelataran untuk mendekat ke badan tugu.
Di badan tugu, juga terdapat ukiran-ukiran nama-nama pahlawan yang gugur setiap periode perang.
Sebuah keramik berisi informasi Tugu Negara yang terpasang menunjukkan sejarah berdirinya tempat mengenang ini.
"Pembuatan Tugu Negara ini diusulkan Y.T.M Tuanku Abdul Rahman Putra Alhaj, Perdana Menteri Malaysia pada tahun 1963 untuk memperingati semua pahlawan yang gugur dalam mempertahankan kedaulatan negara termasuk mereka yang terdahulu," begitu kalimat tertulis di keramik tersebut.
Tugu Negara memiliki luas yaitu kira-kira 48.562 meter persegi dengan pembagian lima tempat yaitu Tugu Negara, Kolam Air Pancur, Astaka, Tugu Peringatan, dan Taman Tambahan.
Untuk Tugu Peringatan sendiri, menurut Jeevan, melambangkan kemenangan tentara dalam menghadapi musuh.
Tugu Peringatan di kawasan Tugu Negara merupakan arca tembaga yang diukir pada tahun 1966 oleh Felix de Weldon.
Ia adalah maestro pengukir dari monumen Iwo Jima di Washington.
Pada arca tersebut terlihat tujuh prajurit yang menunjukkan ekspresi berbeda. Satu prajurit dalam ukiran tugu tersebut memegang bendera Malaysia.
Sementara dua orang prajurit memegang senapan seperti siap meluncurkan peluru ke arah musuh.