Mengintip Stan Marinir di Lampung Fair 2015: Ada Tank hingga Senjata yang Dilengkapi Kamera
Aneka alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang digunakan Marinir sejak dahulu hingga sekarang dipamerkan di Lampung Fair.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Reporter Tribun Lampung Heru Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Pemerintah Provinsi Lampung kembali menyelenggarakan kegiatan tahunan bertajuk Lampung Fair 2015.
Dihelat di kompleks PKOR Way Halim, pengunjug dimanjakan dengan berbagai stan, anjungan dan kuliner yang ada di tempat ini.
Stan Marinir mencuri perhatian pengunjung Lampung Fair 2015. (Tribun Lampung/Perdiansyah)
Salah satu tempat yang amat mencolok dan menarik perhatian adalah stan militer milik Brigade Infanteri (Brigif) 3 Marinir TNI AL Piabung.
Aneka alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang digunakan Marinir sejak dahulu hingga sekarang dipamerkan di Lampung Fair.
Jadi buat anda yang memiliki impian semasa kecil menjadi tentara, menunjungi stan ini akan sedikit memberikan kebahagiaan yang tidak ternilai.
Stan Marinir ini memang begitu mencolok dibanding stan lain yang ada di area Lampung Fair.
Sebab di depan area stan, pengunjung sudah diajak mengagumi tank PT-76 buatan Rusia yang mejeng dengan gagahnya.
Maka jangan heran tidak sedikit pengunjung yang mencoba berpose di titik ini.
Tua muda, laki perempuan seolah tak mau keehilangan momen ini untuk diabadikan.
motor antik Ariel NH 350 yang merupakan buatan Inggris produksi tahun 1940-an. (Tribun Lampung/Perdiansyah)
Lalu adapula truk Reo buatan Jerman tahun 1992, perahu karet (Kebo) yang dapat mengangkut sebuah kendaraan militer, dan motor antik Ariel NH 350 yang merupakan buatan Inggris produksi tahun 1940-an.
Secara bergantian, ratusan pengunjung memanfaatkan momen tersebut dengan berfoto-foto, baik di atas tank, persenjataan tempur, maupun berpose dengan anggota marinir yang berseragam lengkap.
Letkol Marinir Datuk Sinaga, petugas yang berjaga di stan Marinir, menuturkan, dalam gelaran Lampung Fair 2015 ini stan Marinir memamerkan beberapa material tempur yang dimiliki.
"Selain ranpur (kendaraan tempur), kami juga memamerkan puluhan jenis senjata tempur laras panjang maupun laras pendek dari kaliber kecil sampai kaliber besar. Seperti pistol kaliber 9 mm berbagai jenis, sniper, mortir, dan banyak lagi," terang Datuk.
Salah satu senjata paling spesial yang saat ini dipamerkan, lanjut Datuk, adalah Corner Shot buatan Israel.
Senjata kaliber 9 mm yang memiliki berat 3,86 kg ini memiliki jarak tembak maksimal 200 meter dan jarak tembak efektif 50 meter.
Senjata yang biasa dipakai oleh Pasukan Khusus Intai Korps Marinir ini memiliki kelebihan pada ujung larasnya yang dapat dibengkokkan ke kiri dan ke kanan.
"Canggihnya lagi, Corner Shot juga dilengkapi dengan kamera. Sehingga penembak dapat melihat sasaran melalui layar LCD kecil di pojok-pojok tembok tanpa terlihat oleh sasaran," tuturnya.
Datuk menambahkan, Marinir juga memamerkan senjata spesial lainnya, yaitu NTW dan AGL 40 mm.
"NTW merupakan senapan runduk antimaterial buatan Afrika Selatan, yang menggunakan amunisi kaliber 14,5 mm dan 20 mm. Ini merupakan senjata antipersonel dan antitank," bebernya.
Sementara AGL 40 mm merupakan senjata berat antipersonel yang dapat menghancurkan bangunan.
"Jadi senjata yang kita pamerkan di sini ada sekitar 30 jenis dari berbagai kaliber," kata Datuk lagi.
Seorang pengunjung bernama Bisma (34) mengaku sangat senang bisa mengunjungi arena Lampung Fair tahun ini.
"Saya kira, pada gelaran kali ini, stan-stan yang ada variasinya lebih bagus. Kebetulan saya sangat suka dengan alutsista militer. Saya lihat peralatan Marinir kita saat ini sangat canggih ya," ujar warga Tanjungkarang Pusat ini.
Fika (27), warga Sukarame, mengaku hampir setiap tahun datang ke arena Lampung Fair.
Sebab, menurut dia, ajang ini merupakan event terbesar yang ada di Lampung.
"Dari tahun ke tahun saya perhatikan acara Lampung Fair semakin meriah dan ramai. Saya sangat menikmati gelaran seperti ini. Setiap anjungan menampilkan produk unggulannya masing-masing. Lalu banyak stan yang menarik untuk dikunjungi," tutur Fika.
"Ya mudah-mudahan ke depannya Lampung Fair semakin lebih baik lagi. Kalau bisa sih untuk masuknya bisa digratiskan saja. Kasihan saja jika ada masyarakat Lampung yang sangat ingin mengunjungi Lampung Fair tapi tidak bisa karena tidak punya uang," imbuhnya.
Jadi buat anda yang berkeinginan mampir ke Lampung Fair, loket tiket dibuka sejak pukul 18.00. Panitia menetapkan besaran harga tiket masuk senilai Rp 10.000 sedagkan di akhir pekan naik mejafi Rp 15.000.
Lampung Fair sendir merupakan ajang pamer sekaligus promosi di bidang pembangunan serta ekonomi di Provinsi Lampung. 15 Kabupaten Kota menampilkan keunghulan tiap daerah serta potensi yang dimiliki.
Sedangkan bagi pelaku usaha, Lampung Fair menjadi sarana promosi serta berbagi aneka diskon kepada pengunjung. (*)