'Salam Bajingan' Bersahutan di Festival Ini, Dan Orang yang Disebut 'Bajingan' Itu Sangat Terhormat
Sapaan 'Salam Bajingan!' bersahutan di Festival Gerobak Sapi di Bantul, Yogyakarta. Dan orang yang disebut 'bajingan' itu sungguh terhormat posisinya.
Editor: Agung Budi Santoso
Menurut Bowo, tujuan penyelenggaraan FSG 2015 adalah untuk menjadi wadah bagi para petani maupun pemilik gerobak agar bisa tetap eksis melestarikan transportasi tradisional berupa gerobak sapi.
"Ini juga akan meningkatkan harga sapi yang ikut jadi naik dan juga meningkatkan harga gerobak sapi itu sendiri," jelasnya.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X mengungkapkan adanya pningkatan jumlah peserta dari yang pertama kali diikutinya sejumlah 53 gerobak sapi menjadi 227 gerobak pada tahun ini diharapkan juga bisa mendorong berkembangnya kegiatan ekonomi lain yang menopang gerobak sapi seperti industri pembuatan gerobak, sehingga lebih banyak masyarakat yang menerima manfaat.
"Berarti akan tumbuh potensi baru di sektor lain yang menopang gerobak untuk dunia pariwisata," ungkapnya.
Sultan berharap gerobak sapi bisa menjadi kekuatan baru dalam dunia pariwisata maupun kebudayaan di DIY.
Gerobak sapi menurutnya perlu diolah menjadi promosi budaya, agar orang Jogja bisa kembali lagi ke pemahaman kulturnya.
"Gerobak sapi tidak hanya jadi alat transportasi, tapi juga alat pariwisata dan budaya," jelasnya.
Hal serupa diungkapkan Asisten Deputi Pengembangan Bisnis dan Pemerintahan Kementrian Pariwisata Republik Indonesi, Tazbir Abdullah mengungkapkan gelaran FGS akan meningkatkan gairah dunia pariwisata di DIY, sehingga para pelaku di dalamnya harus bangga.
"Kini para bajingan mendapat posisi terhormat di dunia pariwisata," tandasnya.