Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kuliner Lampung Serba Ijo dan Pedas: Ayam Ijo, Gurame Ijo, Lele Ijo, Cumi Ijo, Bebek Ijo, Udang Ijo

Kuliner Lampung sajian Gubuk Makan Dapoer Tatu ini serba pedas dan namanya serba ijo.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Kuliner Lampung Serba Ijo dan Pedas: Ayam Ijo, Gurame Ijo, Lele Ijo, Cumi Ijo, Bebek Ijo, Udang Ijo
Foto-foto: Tribun Lampung: Ferika Okwa R
Bebek ijo dengan bumbu rawit dan dominan cabe ijo sajian Gubuk Makan Dapoer Tatu. Tempat kuliner yang beralamat di Jalan Puteri Balaw No 24 (sebelum Rumah Adat Jajar Intan) Kedamaian, Bandar Lampung. 

Laporan Reporter Tribun Lampung Ferika Okwa R

TRIBUNNEWS.COM,  BANDAR LAMPUNG - Jika anda penyuka pedas, anda harus mencoba aneka kuliner yang disediakan oleh Gubuk Makan Dapoer Tatu.

Tempat kuliner yang beralamat di Jalan Puteri Balaw No 24 (sebelum Rumah Adat Jajar Intan) Kedamaian, Bandar Lampung ini memiliki sederet kuliner yang menggugah selera.

Kehadiran rumah makan ini pun setidaknya bisa mewakili khasanah kuliner khas Lampung. Mengingat menu yang ada di daftar adalah menu andalan masyarakat Lampung.


Nasi bakar tiga rasa ala Dapoer Tatu.

"Di sini kami menyajikan aneka makanan khas Lampung sebagai kuliner andalan. Sehingga pengunjung dapat menikmati aneka masakan khas Lampung dengan suasana yang berbeda di tempat ini," kata owner Dapoer Tatu, Dodi Firmansyah.

Menurutnya, begitu berkunjung ke Dapoer Tatu jangan sampai ketinggalan memesan kuliner serba rawit yang menjadi andalannya. Di antara varian makanan lalak (pedas) tersebut, seperti Ayam Ijo (ajo), Gurame Ijo (gujo), Lele Ijo (lejo), Cumi Ijo (mijo), Bebek Ijo (bejo), dan Udang Ijo (udjo).

Untuk masalah harga, konsumen tidak perlu khawatir. Kata Dodi, semuanya dibanderol dikisaran Rp 19 ribu - Rp 40 ribu per porsinya.

Berita Rekomendasi

Adapun keunikan dari menu-menu ini terletak pada cita rasa super pedasnya atau dikenal dengan sebutan pedas level 15. Sensasi berkeringat dan cita rasa kuliner lezat yang mengundang selera adalah keutamaan dari makanan berat ini.

"Pada prinsipnya kami hanya menyajikan kuliner super pedas. Tapi bagi yang tidak terlalu suka pedas, kami menyediakan kategori pedas sedang dan pedas ringan. Dalam bahasa Lampungnya, super pedas biasa dikenal dengan sebutan matei kak lalak, lalak temon (pedas sedang), dan gugam lalak (pedas ringan)," jelasnya.

Dia mengatakan, dari enam varian serba rawit itu, salah satu yang paling menonjol adalah Bebek Ijo (bejo).

Selain citarasanya yang super pedas dan gurih, kuliner bebek ini disukai karena dagingnya yang lembut dan aroma rempah-rempah yang segar.

Seperti umumnya menu olahan bebek, pengunjung bisa memilih potongan dada/paha bebek.

Untuk menghasilkan citarasa yang lezat, Dodi mengaku, pengolahan bebeknya tidak sederhana.

Sebab, bebek dimasak hingga dua kali dan diungkep dengan bumbu hingga meresap sempurna.

Akan tetapi, dalam penyajiannya pengunjung cukup menunggu 10-15 menit lamanya. Adapun harganya hanya Rp 40 ribu perporsi berikut nasi hangat dan aneka lalapan.

"Tidak sedikit pengunjung yang takut sakit perut sehabis makan makanan pedas, tapi hal itu tidak berlaku pada kuliner serba rawit di sini. Sebab dengan pengolahan khusus, cabai rawit tidak sampai menimbulkan sakit perut. Tidak percaya, coba saja. Kalau sakit perut, kami jamin tidak akan terjadi," ujarnya seraya berpromosi.


Pindang kepala simba.

Terlepas dari kuliner pedas yang disajikan ekslusif, ungkap Dodi, tempat kulinernya juga menampilkan sajian spesial seruwit dan aneka pindang yang menjadi ciri khas masakan Lampung.

Tidak lupa pula, lalapan segar, aneka sambal mentah, dan makanan pendukung seruwit lainnya.

"Istilah seruwit adalah makanan yang masuk ke jenis sambal.

Adapun pelengkapnya berupa aneka lalapan, terong rebus, tempoyak, nasi hangat, dan biasanya dipadukan ikan pepes atau pindang.

Uniknya lagi, seruwit lebih nikmat bila dimakan bersama-sama di tengah momen kekeluargaan yang erat. Atau bisa dibilang istilahnya makan besar," ungkapnya.

Masih penasaran, bisa langsung bertandang ke Dapoer Tatu yang beroperasi Senin-Sabtu, pukul 11.00-21.30 WIB.

Di sini pengunjung dapat merasakan konsep etniknya. Di mana disuguhkan musik klasik Lampung sebagai teman santap.

Selain itu, pengunjung akan langsung merasakan kesan homy dari konsep tempat makan berupa saung dan lesehan.

Kesegaran Mix Juice

SEPERTI tempat kuliner pada umumnya, Dapoer Tatu juga menghadirkan berbagai minuman spesial sebagai menu andalannya. Di antara adalah Mix Juice yang didaulat sebagai menu minuman Nusantara andalannya.

Minuman bercita rasa manis asam dan segar ini diolah dari tiga bahan utama yang berupa buah-buahan segar.

Dengan teknik pengolahan di blend (mixing), sebagai pelengkapnya ditambahkan susu, es, dan gula cair.

"Kalau untuk jenis buah yang di mix (campur), tergantung pesanan konsumen. Kami memberikan beberapa pilihan, seperti strawberry, mangga, sirsak, tomat, timun, kedondong, jambu merah, dan lainnya," jelas Dodi.

"Karena unsurnya buah segar, minuman ini diyakini sarat kandungan manfaat. Seperti sirsak diyakini sebagai pengontrol kadar kolestrerol dan darah tinggi. Jambu diyakini mampu mengatasi demam berdarah dan manfaat lainnya, begitu juga buah segar lainnya," sambungnya.

Bicara harga, kata Dodi, per gelas Mix Juice hanya dibanderol Rp 15 ribu saja. Selain itu, terdapat beberapa varian juice buah berkonsep single yang dibanderol Rp 10 ribu per gelasnya.

Nasi Bakar Tiga Varian Isi

NASI bakar. Semua sudah mengenal makanan satu ini. Kuliner yang umumnya berselimut daun pisang ini menyajikan cita rasa yang lezat dengan harga pas dikantong. Termasuk di Dapoer Tatu, pengunjung bisa memesan salah satu dari tiga varian pilihan nasi bakar.

"Kenapa nasi bakar begitu populer, saya kira karena kepraktisan dan kelezatannya. Apalagi harga yang ditawarkan cukup terjangkau. Untuk kuliner nasi bakar, kami menawarkan tiga pilihan, yakni Nasi Bakar Cumi, Ayam, dan Peda," ungkap Dodi.

Dia menjelaskan, layaknya nasi bakar pada umumnya, pengolahan bahan dasar nasi ditanak seperti biasanya.

Ketika ingin dipanggang/bakar, nasi dibungkus ke dalam daun pisang dan ditambahkan isian sesuai dengan pesanan pengunjung.


Varian sambal seruit dengan cabe ijo.

Selain diisi cumi, ayam, atau peda, ungkap dia, ada beberapa sayuran yang juga masuk sebagai isian nasi.

Di antaranya kemangi, daun bawang, bawang, cabai rawit, dan sebagainya. Adapun cita rasanya, identik gurih, pedas, dan segar.

"Untuk harganya tergantung isian nasi bakar, tapi kisarannya Rp 15 ribu - 20 ribu per buahnya. Boleh dibilang kuliner ini adalah salah satu makanan terlaris di tempat kami. Selain bisa dimakan di lokasi, nasi bakar biasanya dipesan untuk dibawa pulang," katanya.

Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas