Peristiwa Amat Langka, Wayang Kulit Jawa Digelar Sepanggung Bersama Wayang Golek Sunda
Bagaimana mungkin wayang kulit Jawa digelar sepanggung dengan wayang golek Sunda? Cuma di Festival Wayang Indonesia.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Festival Wayang Indonesia (FWI) 2015 resmi digelar, Sabtu (12/9/2015). Seperti tahun kemarin, FWI 2015 diadakan di Taman Fatahillah, kawasan Kota Tua Jakarta.
Tahun ini FWI hanya diselenggarakan 2 hari 2 malam. Rangkaian acara terdiri dari pertunjukan 9 jenis wayang dari Jawa, Seminar Filsafat Wayang, Pelatihan Pembuatan Wayang, hingga pertunjukan Wayang Cilik. Berbagai kesenian wayang dari seniman kontemporer hingga tradisional dapat dinikmati.
Seni wayang tradisional yang hampir punah seperti Wayang Golek Pakuan dan Wayang Golek Cepak Indramayu juga dapat ditonton.
Tema yang diangkat tahun ini adalah "Wisanggeni". Wisanggeni adalah salah satu tokoh di pewayangan yang muda dan berani.
"Melalui tokoh ini kami ingin menjangkau pemuda untuk ikut dalam dunia perwayangan," papar Ketua Umum Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) Pusat, Kondang Sutrisno.
Wayang kulit Jawa.
Acara dibuka dengan pagelaran dari Wayang Kulit Malang, dengan dalang Ki Ardhi Purbo Antono.
Sementara untuk puncaknya sendiri, malam ini akan ada Kolaborasi Wayang Kulit (Jawa) dengan Wayang Golek (Sunda). Pagelaran kolaborasi ini akan dimainkan oleh Ki Sambowo dan Ki Apep Hudaya sebagai dalang.
"Sebenarnya kalau disebut kolaborasi agak berat ya, lebih cocok disebut dialog antara wayang Jawa dan wayang Sunda," papar Ki Sambowo dalam konferensi pers di Cafe Batavia.
Tahun 2015 ini menjadi kali kelima FWI diadakan. Acara ini diselenggarakan oleh Yayasan Total Indonesia bersama PEPADI, Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (SENA WANGI), dan Museum Seni.
Wayang golek Sunda.
Pengunjung dapat menikmati setiap rangkaian acara gratis.
"Kami mau agar acara ini bisa jadi ruang untuk semua wayang agar bisa tampil," papar Ketua Yayasan Total Indonesia, Agus Djamhoer. (Jonathan Adrian)