Pulau Sangalaki: Surga untuk Pecinta Snorkeling Sekaligus 'Rumah' bagi Ribuan Penyu Hijau
Pulau Sangalaki menjadi tempat bertelurnya penyu hijau yang banyak ditemukan di kepulauan Derawan.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Malvyandie Haryadi
Pada saat kami berkunjung ke pulau Sangalaki, kami dapat bertemu dengan tukik yang baru menetas.
Namun sayang, kami tidak dapat melihat tukik itu dilepas ke laut, karena proses pelepasannya dilakukan pada malam hari.
Mengkhawatirkan
Meski bertelur hingga ratusan, namun keberadaan penyu semakin hari semakin mengkhawatirkan.
Pasalnya, dari 1.000 tukik yang lahir, hanya satu ekor saja yang berpeluang hidup sampai dengan dewasa.
"Memang tukik sulit menjadi dewasa karena banyak yang mengancam. Dari 1.000 tukik, hanya satu yang usianya bisa mencapai puluhan tahun," kata Ketut.
Menurut Ketut, saat awal dilepaskan ke habitat alaminya tukik sudah banyak mendapat ancaman.
Ancaman itu mulai dari kepiting hingga burung elang yang dapat mencegah tukik sampai ke laut.
"Di laut pun tukik masih mendapat ancaman dari ikan-ikan predator. Tapi yang lebih bahaya adalah manusia yang tidak perduli akan ekosistem penyu," tuturnya.
Untuk menghindari ancaman dari para predator, tukik pun dilepaskan pada malam hari ke laut.
Pada malam hari, tukik akan mampu berjalan ke arah laut dengan sendirinya.