Kantin di Tempat Praktik Pak Dokter Ini Ternyata Punya Mi Ayam yang Sangat Lezat
Hendrikus begitu telaten mengolah bahan panganan menjadi menu-menu lezat yang siap disantap.
Editor: Malvyandie Haryadi
Perpaduan ini akan terasa lebih nikmat saat keduanya Anda siram dengan kuah hangat yang disajikan.
“Mie-nya kita buat sendiri, tanpa bahan pengawet dan yang pasti 100 persen halal,” katanya.
Saking banyaknya yang suka, setiap hari Hendri harus membuat 6-15 kilo adonan tepung hanya untuk menghidangkan 120 porsi mie ayam.
Tidak kalah enak, menu Udang Saus Bedok juga banyak diminati pelanggan.
Uniknya menu ini disajikan dengan potongan daging ayam serta tulang dada.
Selain rasa pedas, asam, manis, campuran tulang ayam yang tidak umum ini justru membuat para pelangganya ketagihan.
“Kata orang yang suka pesan, kalau ada tulang ayamnya itu lebih enak, bisa diisep gitu,” tutur Hendri.
Singgah di kantin Remba, usahakan Anda bisa mencicipi kwetiau goreng. Sebab ada rasanya yang unik yang mungkin baru Anda temui pada kwetiau buatan Hendri ini.
Meski diolah dengan cara digoreng, tetapi aroma dan rasa kwetiau yang dihasilkan justru lebih mirip digrill (dipanggang).
Di ujung mie kwetiau terlihat sedikit hitam dan ada aroma gosong.
“Pas kwetiaunya mau masak, sengaja apinya digedein, makanya rasanya kayak ada yang gosong gitu.”
Namun itulah yang sebenarnya menjadi penikmat kwetiau buatan Hendri. Pedas, manis, kombinasi dengan rasa mie dipanggang.
Untuk memberikan rasa yang lebih nikmat, Hendri membuat sambal khusus yang dia racik dari bumbu-bumbu pilihan, sebagai penyanding kwetiau goreng.
Disamping menu yang menjadi favorit pelanggan, Anda juga bisa mencoba menu ayam penyet, ayam goreng mentega dan puyung hai.
Semuanya juga memiliki ciri sendiri dari penyajian kuliner yang pernah Anda kunjungi.
Menu-menu itu bisa Anda nikmati mulai pukul 7,30 hingga jam 03,00 sore.
Namun untuk mie ayam pangsit, saya sarankan Anda datang lebih awal, karena menu ini lebih cepat habis sebelum kantin tutup.