Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wisata Arung Jeram Tebing Tinggi: Sensasi Digoyang Arus Kuat di Atas Perahu Karet, Pacu Adrenalinmu!

Wisata Arung Jeram Ancol Tebing Tinggi layak menjadi destinasi traveller yang menyukai tantangan.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Wisata Arung Jeram Tebing Tinggi: Sensasi Digoyang Arus Kuat di Atas Perahu Karet, Pacu Adrenalinmu!
Tribun Medan/Silfa Humairah
Wisata Arung Jeram Ancol Tebing Tinggi, cocok bagi Anda penyuka olahraga ekstrem. 

Laporan wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Wisata rafting atau arung jeram menjadi wisata ekstrem dan mahal bagi sebagian orang.

Tapi, jika teliti menghitung fasilitas yang didapatkan, keamanan, serta lokasi dan kegiatan yang akan dilalui, tidak sedikit pula wisatawan yang rela membayar mahal untuk memacu adrenalin mereka itu.

Wisata Arung Jeram Ancol Tebing Tinggi layak menjadi destinasi traveller yang menyukai tantangan.

arung jeram
Wisata arung jeram Ancol Tebing Tinggi.  (Tribun Medan/Silfa)

Bagaimana tidak, wisatawan ditawarkan untuk merasakan sensasi digoyang ombak dan arus di atas sampan karet.

Kemudian melihat pemandangan tebing, air terjun, hingga dinding ajaib, batu kodok hingga batu lompat.

Jaya, pemandu rafting Ancol menuturkan peserta rafting tidak akan menyesal karena Arung Jeram Ancol memiliki rute perjalana rafting yang cukup indah, aman tapi tapi menantang dan seru.

BERITA REKOMENDASI

"Untuk awal, peserta akan dibawa ke lokasi start dengan mengendarai pickup. Kemudian mengikuti 10 menit kelas arahan selama di perjalanan yang akan memakan waktu 4 jam untuk rute pemula. Yaitu mengikuti arus tenang melewati Air Terjun Bah Gula, kemudian merasakan sedikit goncangan arus di jeram Mickie dan Sihorbo," katanya.

Menurutnya, peserta dibawa dulu untuk pemanasan menghadapi jeram ringan hingga berikutnya dibawa ke arus jeram ngehek hingga ke jeram manjile yang lumayan kuat hingga bisa memutarbalikkan sampan karet.

arung jeram
wisatawan juga akan dibawa melihat pemandangan batu kodok dan pemberhentian terakhir di kawasan batu lompat. (Tribun Medan/Silfa)

"Tapi tenang, pemandu akan sigak menarik kembali peserta untuk naik. Peserta juga tidak akan tenggelam karena sudah menggunakan alat lengkap seperti pelampung dan helm untuk mencegah benturan," katanya.

Ia menuturkan, posisi saat sampan jatuh akan menjadi tertawaan dan suasana yang cukup menyenangkan.

Bahkan tidak sedikit peserta yang meminta dijatuhkan atau sampan dibalikkan saat melewati arus jeram lagi.

"Sensasi arung jeram yang saat melewati arus kuat dan terbalik-balik di sampan, kemudian melewati bendungan yang akan membuat peserta berteriak keras," katanya.

Setelah lelah berteriak ria, peserta akan diajak melihat dinding ajaib yang juga disebuy magic wall oleh wisatawan.

Magic Wall adalah tebing tinggi yang terlihat seperti tangga terbalik. Karena seperti dipahat tebing tersebut memiliki bentuk seperti tangga tapi terbentuk secara alami.

arung jeram
Di tempat ini, wisatawan ditawarkan untuk merasakan sensasi digoyang ombak dan arus di atas sampan karet. (Tribun Medan/Silfa)

Kemudian peserta juga akan dibawa melihat pemandangan batu kodok dan pemberhentian terakhir di kawasan batu lompat.

"Peserta secara bergantian boleh melompat dari tebing untuk turun ke kolam dan mandi-mandi menandakan perjalanan arung jeram telah selesai. Empat jam tidak terasa dengan melewati beberapa arus jeram yang kuat, pemandangan yang membuat takjub, hingga kebersamaan yang mempererat hubungan selama di samlan karet," kata Jaya.

Ia, menuturkan arung jeram bukan kegiatan ekstrim yang hanya bisa diikuti para profesional.

Tidak ada yang sulit dan membahayakan jika kita ditangani oleh para pemandu porofesional dan menggunakan peralatan lengkap.

"Kita membuat trim arung jeram untuk pemula, dari usia 3 tahun hingga 60 tahun bisa mencoba kegiatan ini. Kita hanya membatasi peserta dengan penyakit jantung, asma, dan epilepsi," jelasnya.

Katanya, wisatawan juga boleh meminta untuk berhenti sekadar nymplung mandi-mandi di tengah perjalanan atau bermain games, istirahat dan makan.

Untuk sekali trip dengan biaya Rp 190 ribu, peserta sudah bisa mengikuti kegiatan arung jeram dengan fasilitas transportasi menuju lokasi start, makan sekali setelah arung jeram, dan fasilitas lengkap.

"Satu perahu karet muatan 6 orang, tapi ada juga yang untuk 8 orang dan 15 orang. Tiap sampan karet akan ada 2 hingga 3 pemandu," katanya.

Jaya, menuturkan membuka kegiatan rafting setiap hari. Peserta atau rombongan hanya cukup melakukan booking 2 hari sebelum hari H.

"Booking diharuskan untuk memastikan peserta agar pemandu bisa menyiapkan perlengkapan dan bekal makanan," katanya.

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas