Tiga Festival Kuliner Rekomendasi Pak Bondan, Ini Alasannya
Ada banyak festival kuliner yang sering diadakan di Indonesia. Berikut pakar kuliner Bondan Winarno memberikan tiga festival rekomendasinya.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Ada banyak festival kuliner yang sering diadakan di Indonesia.
Berikut pakar kuliner Bondan Winarno memberikan tiga festival rekomendasinya.
Ketiga tempat ini dipilih karena memperkenalkan kuliner-kuliner tradisional yang sudah mulai tak dikenal atau tak dijual.
Bondan mencontohkan Jakarta.
Di Jakarta Pusat menurutnya sudah tak ditemukan penjual nasi ulam Betawi.
Bahkan orang cenderung mengenal makanan khas Betawi adalah Nasi Uduk Betawi.
Padahal nasi uduk bukan dari Betawi.
Yang merupakan makanan khas Betawi adalah Nasi Ulam Betawi, dan itu baru bisa ditemukan di Tangerang.
“Makanan seperti ini yang diperkenalkan lagi di festival kuliner,” kata Bondan saat diwawancara KompasTravel usai Talkshow Kuliner – Mengembalikan Citra Kuliner Nusantara ke Hotel Berbintang yang diadakan Parador Hotel & Resort di Senayan City, Sabtu (10/10/2015).
Inilah tiga festival tersebut.
Festival Jajanan Bango
Festival Jajanan Bango adalah festival yang diselenggarakan oleh Kecap Bango setiap tahun di beberapa daerah di Indonesia.
Tahun 2014 kemarin Festival Jajanan Bango diadakan di tiga kota: Jakarta, Makassar, dan Medan, sementara tahun 2015 diadakan di Yogyakarta, Surabaya, dan Jakarta.
ILUSTRASI - Salah satu booth jajanan yang menyajikan daging iga bakar di 'Festival Jajanan Bango - Pilihan Ibu Nusantara' di Plaza Selatan Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (3/7/2010). Hampir 100 jajanan pilihan para ibu mengikuti Festival Jajanan Bango yang akan berlangsung hingga tanggal 4 Juli.
Setiap tahunnya festival ini selalu mengangkat tema-tema menarik seputar makanan nusantara, misalnya “Ekspedisi Makanan dari Barat ke Timur” dengan hidangan-hidangan seperti Mie Aceh Sabang, Mie Koclok Mas Edi Cirebon hingga Kerang Hitam Manis Piccolinos.
“Bahkan saya pernah menemukan Ayam Lodho, kaget juga menu ini masuk festival,” kisah Bondan.
Ayam Lodho adalah makanan khas Tulungagung berupa ayam bakar yang disajikan dengan kuah.
Rasanya dominan pedas dengan bahan utama santan dan rempah.
Pada penyajiannya biasa ditambah bawang goreng.
Festival Jajanan Bango tidak memiliki tanggal tetap setiap tahunnya.
Lokasinya juga selalu berganti. Biasanya setiap tahun festival akan diadakan di tiga kota. Informasi jadwal dapat dilihat di situs resmi Bango.
Pelabuhan Sunda Kelapa dalam festival makanan kampoeng Tempo Doeloe yang digelar di La Piazza Kelapa Gading, Jakarta Utara. Acara berlangsung mulai 13 Mei 2015 hingga 7 Juni 2015. (
Kampoeng Tempo Doeloe
Setiap tahun di La Piazza Mal Kelapa Gading selalu diadakan Kampoeng Tempo Doeloe yang menjadi rangkaian dari Jakarta Fashion and Food Festival.
Setiap tahun Kampoeng Tempo Doeloe mengangkat tema Jakarta masa lalu sebagai dekorasi dengan pilihan menu nusantara.
Tahun 2013, misalnya, tema yang diangkat adalah Djakarta Tempoe Doeloe dengan hidangan-hidangan “tempo dulu” seperti Ayam Kodok dan Makaroni Panggang Huize Trivelli, Nasi Pindang Ponorogo dan Kabsah Arab, dan Mie Kangkung Oma Evie.
Atau tahun 2015 yang mengangkat tema “Pelabuhan Sunda Kelapa”.
Seperti yang pernah diliput KompasTravel sebelumnya, gerbang dengan tulisan “Pelabuhan Sunda Kelapa” menyambut setiap pengunjung yang hadir.
Booth bergaya kolonial dengan meja dan kursi dari kayu menambah kenal suasana pelabuhan bersejarah ini.
Berbagai makanan seperti ketoprak, kerak telor, nasi liwet, nasi bali, es poedeng, hingga gulali yang bisa dibentuk-bentuk seperti jajanan masa kecil ditemui di sini.
Kampoeng Tempo Doeloe tidak memiliki tanggal tetap penyelenggaraan, namun lokasinya selalu sama: La Piazza Mal Kelapa Gading. Biasanya diselenggarakan antara bulan Mei-Juni.
Rumah Bolon khas Batak di Festival Kuliner Serpong (FKS) 2015 yang berlangsung di Summarecon Mal Serpong, 14 Agustus hingga 6 September 2015. (
Festival Kuliner Serpong
Hampir serupa dengan Kampoeng Tempo Doeloe, Festival Kuliner Serpong (FKS) diadakan setiap tahun dengan tema-tema berbeda.
Bedanya, Kampoeng Tempo Doeloe lebih fokus pada Jakarta masa lalu, sementara FKS mengangkat tema budaya dari berbagai daerah.
Tahun ini misalnya, Festival yang diadakan di Summarecon Mal Serpong ini mengambil tema “Horas... Beta Mangan Hita”.
Seperti pernah diliput KompasTravel sebelumnya, tahun ini FKS menyajikan masakan lapo, es campur jelly, hingga beragam oleh-oleh khas batak ada. Bahkan pengunjung dapat mencoba ulos.
“Ini unik karena setiap tahun temanya berbeda-beda,” kata Bondan.
Festival Kuliner Serpong menjadi program tahunan yang diadakan di Summarecon Mal Serpong, Tangerang. Tak ada tanggal pasti untuk festival ini. (Jonathan Adrian)