Tak Perlu Bayar Untuk Bersenang-senang di Air Terjun Buleleng Secantik Ini, Tapi Nggak Ada Toilet!
Air Terjun Buleleng di pedalaman Morowali, Sulawesi Tengah ini masih perawan cantik belum tersentuh. Gratis, tapi nggak penginapan dan toilet!
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM, MOROWALI - Berjalan-jalan di pedalaman Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Anda bisa terkejut mendapati secuil keindahan surga di sana.
Yakni Air Terjun Buleleng di kawasan pemukiman transmigrasi asal Bali.
Dari jalan raya utama trans sulawesi kira-kira 1,5 km masuk ke kawasan pemukiman transmigrasi dengan jalan tanah dan berbatu.
Kondisi medan yang berat tersebut akan terobati setelah berada dalam kawasan Air Terjun Buleleng.
Keindahan dan naturalnya masih terlihat. Air yang dingin dan bening hingga tampak dasar membuat pengunjung ingin menceburkan diri ke dalamnya.
Salah satu pengunjung air terjun buleleng asal Jakarta yang bekerja di Morowali, Zahra Muthia, memuji keindahan alam Kabupaten Morowali.
Beningnya Air Terjun Buleleng di Morowali, Sulteng.
"Sayang tiap kali ke Morowali tak pernah lupa menyambangi tempat ini, selain masih alami, juga mampu menghilangkan stres dan jenuh setelah bekerja satu minggu," ujar gadis manis berkerudung kelahiran Aceh ini.
Tapi sayangnya fasilitas penginapan, toilet atau restoran di sana tak ada sama sekali.
Kawasan yang masih asri dengan pohon-pohon besar di sekelilingnya ini belum tersentuh pengelolaan yang baik oleh pemerintah atau swasta.
Karenanya tak ada biaya yang perlu dikeluarkan pengunjung untuk masuk ke tempat ini alias gratis.
Tak akan kita jumpai toilet, rumah makan apalagi penginapan.
Karenanya disarankan bila menuju tempat ini sebaiknya berangkatlah dari menjelang subuh melalui kota Kendari, Sulawesi Tenggara dengan menempuh perjalanan 5 jam.
Dari air terjun kita lanjutkan perjalanan kurang lebih satu jam perjalanan arah Morowali ke kawasan pemancingan dan rumah makan di desa Labota milik Selamet, di tempat ini bukan hanya bisa jadi tempat persinggahan untuk mengisi perut.
Beningnya Air Terjun Buleleng di Morowali, Sulteng.
Dari sini kita melanjutkan perjalanan sekitar 15 menit ke perkampungan suku bajo, dusun kurisa, desa fatupia untuk menyeberang ke sebuah pulau kecil Langala yang memiliki keindahan pantai alami.
Biaya menyeberangnya pun hanya 20 ribu rupiah perorang dengan kapal nelayan. Di sini selain pasir putihnya, kita bisa lakukan snorkling mengamati keindahan bawah lautnya.
Usai berwisata alam, selanjutnya bisa menginap di kota bungku yang merupakan ibukota kabupaten morowali atau kembali ke kendari. Selamat berwisata alam. (Lukman Azis Kurniawan, Traveler)