Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jembatan Gantung Tangkahan: Ekstrem, Menegangkan Sekaligus Tawarkan Pemandangan yang Eksotis

Pastikan tidak ada orang yang lewat dari arah berlawanan agar anda bisa lewat dengan sedikit tenang.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Jembatan Gantung Tangkahan: Ekstrem, Menegangkan Sekaligus Tawarkan Pemandangan yang Eksotis
Tribun Medan/Silfa Humairah
Sensasi menyeberangi jembatan gantung Tangkahan. 

Laporan wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah

TRIBUNNEWS.COM, TANGKAHAN - Wisatawan hanya bisa berpegangan setiap 3 langkah sekali pada jembatan gantung di kawasan Tangkahan, Langkat, Sumatera Utara.

Pasalnya tali besi yang menahan berat papan dan pengunjung hanya berjarak sekitar 1 meter lebih dari tali satu ke tali besi lainnya.

Goncangan juga terasa jika ada orang dari lawan arah yang menggunakan jembatan.

jembatan
Menikmati suasana hutan serta alam yang masih terjaga di obyek wisata Tangkahan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. (Barry Kusuma)

Jadi pastikan, tidak ada orang lewat dari lawan arah agar anda bisa lewat dengan sedikit tenang.

Bagi pengunjung yang menyeberang paling belakang juga bakal merasakan gonyangan papan ke kiri dan ke kanan bak kapal oleng.

Ada baiknya bagi pengunjung yang takut ketinggian untuk menunggu jeda sedikit jauh dari pengunjung paling depan.

Berita Rekomendasi

Sensasi melewati jembatan gantung berbahan papan memang menjadi hal yang langka di perkotaan.

Apalagi tingginya mencapai 50 meter dan panjangnya juga lebih dari 50 meter.

Jadi layak dicoba karena aman dan memberikan sensasi yang ekstrem.

jembatabn
Menyeberangi jembatan gantung Tangkahan. (Tribun Medan/Silfa)

Saat melewati jembatan, wisatawan juga tidak boleh melewatkan pemandangan yang eksotis di sekeliling jembatan, yakni sungai dan pepohanan rindang serta lebat di hutan TNGL.

Oleh sebab itu, pengunjung yang berwisata ke Tangkahan selalu menyempatkan diri untuk menginap di Hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) tersebut atau sekadar menyeberang untuk merasakan sensasi melewati jembatan gantung tersebut.

Jembatan Tangkahan merupakan penghubung antara Conservation Respons Unit Gajah dan penginapan di dalam hutan TNGL.

Pasalnya ada sungai ular yang panjang dan besar yang memisahkan dua lokasi tersebut.

Raina, penjaga, menuturkan, jembatan hanya bisa menampung pengunjung yang lewat sebanyak 6 orang.

Itu pun harus lewat berjeda, alias tidak boleh berbarengan dengan bertumpu pada satu pegangan.

"Ada yang takut ketinggian suka nempel dengan rombongan, padahal kalau lewat berbarengan apalagi pada papan yang sama dan pegangan yang sama malah bisa membuat tali tidak seimbang. Jadi pelan-pelan saja, dan berpegangan kuat pada tali di sisi kanan dan kiri," katanya.

Menurutnya, jembatan memiliki lebar sekitar kurang dari 1 meter, sehingga hanya muat untuk menampung 1 baris pengunjung yang berjumlah 6 orang.

"Tidak muat kalau jalan berduaan, apalagi kalau pengunjung yang berukuran badan besar karena nanti malah tidak stabil hanya berpegangan pada 1 tali," katanya.

Setiap pengunjung atau wisatawan lokal yang lewat dari jembatan gantung dipungut biaya Rp 5 ribu.

Tiket yang dibayar bisa digunakan untuk mondar-mandir jembatan sepuasnya.

Nah, untuk turis luar negeri dipungut Rp 15 ribu per orangnya.

Untuk mencapai lokasi objek wisata tersebut wisatawan harus menempuh perjalanan sekitar 4 jam dari Medan atau Bandara Internasional Kuala Namu dengan menggunakan Bus Damri sampai Terminal Pinang Baris.

Lalu, dilanjutkan dengan Bus Pembangunan Semesta dengan membayar Rp 25.000 untuk sampai di Tangkahan.

Untuk diketahui, kini akses menuju Tangkahan sudah tidak sesulit tahun lalu.

Belakangan, jalan sepanjang 50 kilometer menuju TNGL yang sebelumnya banyal jalan rusak berlubang kini sudah diaspal.

Hanya sekitar 7,5 kilometer jalan bebatuan untuk masuk ke kawasan Tangkahan yang belum diaspal.

Sesampainya di sana, traveler harus registrasi di Visitor Centre. Setelah itu, barulah dapat melakukan check in untuk akomodasi.

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas