Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Di Jakarta Banyak Pesepeda Motor, di Tokyo Lebih Banyak Orang Bersepeda Kayuh Ke Kantor

Kalau di Jakarta, jalanan 'dikuasai' pesepeda motor, di Tokyo lebih banyak orang naik sepeda kayuh ketimbang motor.

Penulis: Agung Budi Santoso
zoom-in Di Jakarta Banyak Pesepeda Motor, di Tokyo Lebih Banyak Orang Bersepeda Kayuh Ke Kantor
Tribunnews.com/ Agung Budi Santoso
Warga kota Tokyo dalam kondisi berbusana jas rapi dan wangi, berangkat ke kantor naik sepeda kayuh. 

TRIBUNNEWS.COM -  Kalau di Jakarta jalanan macet, salah satunya karena terlalu banyak pesepeda motor zig zag di jalanan, lain lagi di Tokyo.

Di ibukota Jepang ini, orang berangkat kerja lebih memilih naik sepeda kayuh ketimbang sepeda motor.

Sebagian lain memilih naik mobil pribadi atau kereta api.

Tapi antara pesepeda motor dan sepeda manual, jumlahnya jauh lebih banyak yang suka 'nggowes' ke tempat kerja.

Mengapa?

Pengamatan Tribunnews.com, itu karena kondisi trotoar yang tertata rapi, tak ada lubang atau kerusakan jalan sama sekali di sepanjang trotoar.


Warga Tokyo dalam kondisi berjas rapi berangkat ke kantor naik sepeda kayuh.
 

Bahkan tidak tampak Pedagang Kaki Lima (PKL) yang 'memakan' badan trotoar.

Berita Rekomendasi

Bandingkan dengan Jakarta. Selain memakan habis trotoar yang merupakan wilayah pejalan kaki dan pesepeda, PKL bahkan tak segan-segan memakan badan jalan.

Dengan kondisi trotoar yang lebar-lebar, bersih, tak ada kerusakan atau lubang-lubang jalan, maka begitu nyaman orang bersepeda ke kantor atau ke sekolah.


Naik taksi tua Toyota Crown di jalanan kota Tokyo.

"Di sini kalau ada kerusakan jalan, umurnya hanya beberapa jam. Nggak sampai berhari-hari bahkan berbulan-bulan dibiarkan sampai makan korban seperti di Jakarta. Itu yang membuat orang nyaman bersepeda," kata Triana Suharna, orang Indonesia yang sudah tinggal di Tokyo sejak 1999, kepada Tribunnews.com, awal November 2015 lalu.

Menurutnya, di Jakarta sebenarnya cukup banyak semangat orang-orang kantoran untuk 'bike to work' atau bersepeda ke kantor.


Asyiknya car free day di kota Tokyo.

Sayangnya, fasilitas trotoar sudah tak memadai. Banyak kerusakan, PKL merajalela dan trotoarnya sempit-sempit.

Pesepeda harus bergelut di jalanan bersama mobil, bajaj, bus kota dan pekatnya asap knalpot kendaraan yang membuat bikers akhirnya pelan-pelan menyerah, dan kembali naik sepeda motor, mobil pribadi atau naik angkutan umum. (Agung BS/ abstribun@gmail.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas