Perjalanan Melelahkan ke Tanah Suci Mekkah Terbayar Oleh Pesona Keagungan Ciptaan Tuhan Ini
Perjalanan melelahkan ke Tanah Suci Mekkah karena tertunda-tunda berjam-jam terbayar oleh pesona keagungan ciptaan Tuhan ini.
Editor: Agung Budi Santoso
Mereka kenal dengan istilah gamis Syahrini atau baju Krisdayanti.
"Murah, murah, lima riyal, ayo lihat-lihat. Gamis Syahrini, baju Krisdayanti," seru mereka ketika melihat pengunjung asal Indonesia yang datang.
Para pedagang perhiasan pun tak kalah strategi dalam menawarkan jualan mereka ke para turis asal Indonesia.
Nama-nama presiden Indonesia pun mereka tahu dan jualan mereka diberi nama para presiden itu.
"Indonesia, Indonesia? Ayo lihat-lihat, ada emas Soeharto, emas Megawati, emas SBY, emas Jokowi," seru mereka.
Hal yang mengherankan lagi, ada juga di antara mereka yang bisa berbahasa gaul yang kerap diucapkan para pedagang kaki lima di Indonesia. "Kaka, ayo kaka lihat-lihat dulu. Murah-murah, Kaka," kata mereka.
Dan ada juga yang bisa berbahasa Jawa seperti matur nuhun.
Di Mekkah juga ada mal bernama Al Shafwah Center.
Posisinya tepat di depan Masjidil Haram.
Harga barang-barang yang ditawarkan di sini juga beragam, mulai dari tiga riyal hingga ribuan riyal dan tentunya tak bisa ditawar karena sudah harga pas.
Pasar-pasar ini selalu ramai bahkan dari sebelum subuh hingga malam tiba.
Toko-tokonya hanya tampak sepi di saat waktu salat wajib tiba, karena semuanya harus beribadah.
Anda tak perlu heran, di saat waktu salat berjemaah di Masjidil Haram tiba, pasar-pasar ini tidak lagi dipenuhi oleh manusia yang bertransaksi jual beli, melainkan penuh dijejali manusia yang salat.
Mereka bisa salat dimana saja seperti di emperan toko atau di jalanan di depan pasar, asal ada tempat kosong saja dengan alas seadanya.
Bahkan ada juga yang tak beralas sama sekali.
Usai waktu salat, aktifitas jual beli pun kembali ramai.
BPost waktu itu sempat pula tak dapat tempat salat di dalam masjid karena saking penuhnya.
Terpaksa salatnya di aspal di jalan depan Masjidil Haram dengan alas seadanya dan kaki hingga pantat disengat panasnya aspal yang sangat luar biasa yang terpapar teriknya sinar matahari Mekkah.
Pernah juga kebagian tempat salat di trotoar mall tersebut. (Yayu Fathilal)
Banyak yang Selfie di Kakbah
DI zaman modern ini, banyak kalangan muda yang akrab dengan penggunaan gadget.
Sekarang sedang masanya foto selfie marak digemari anak-anak muda di berbagai belahan dunia.
Para jemaah yang mengunjungi Masjidil Haram pun tak ketinggalan untuk berfoto selfie di depan bangunan bersejarah yang ada di masjid tersebut, yaitu Kakbah.
Biasanya yang melakukannya adalah anak-anak muda, sementara kaum tuanya yang tak begitu akrab dengan gadget lebih asyik beribadah atau sekadar duduk-duduk memandangi Kakbah sembari mengobrol dengan jemaah lain.
Pengalaman unik pernah juga disaksikan wartawati BPost saat para jemaah sedang tawaf di Kakbah.
Seorang pemuda bertampang bule berpakaian ihram tiba-tiba menghentikan aktifitas tawafnya sejenak tepat berdiri di depan wartawati BPost yang kala itu sedang tawaf juga, lantas mengeluarkan ponselnya dan mengaktifkan fitur kameranya untuk berfoto selfie berlatar Kakbah dengan gaya berfoto khas anak muda zaman sekarang, yaitu mulut yang dimonyong-monyongkan dengan ekspresi wajah yang dibuat imut atau sekadar tersenyum lebar.
Menyantap es krim untuk meredam panas cuaca Tanah Suci Mekkah.
Setelah puas berfoto selfie, dia kembali melanjutkan tawafnya.
Tak hanya dia, di depannya ada lagi dua orang pemuda bertampang India atau Pakistan yang berfoto selfie bergantian dengan pose seperti sedang berdoa.
Itu tempat tawaf (mataf) di bawah di dekat Kakbah, di tempat tawaf di atasnya juga banyak yang seperti itu.
Namun sebagian ada juga yang berfoto selfie usai aktifitas ibadahnya selesai.
Sebuah pemandangan yang aneh, mencengangkan sekaligus unik, karena mereka masih sempat-sempatnya eksis di saat tengah beribadah. (Yayu Fathilal)