Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini yang Membuat Istimewa Sarung Khas Buton

Ini yang membuat istimewa sarung khas Buton.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Ini yang Membuat Istimewa Sarung Khas Buton
Foto-foto: Kompas/ Susi Ivvaty
Sarung khas Buton 

TRIBUNNEWS.COM - Berkunjung ke Kota Baubau tak lengkap rasanya tanpa membawa pulang oleh-oleh dari daerah tambang aspal ini.

Ya sarung buton merupakan barang cantik untuk dijadikan oleh-oleh. Motif sarung ini mempunyai motif dan ciri khas yang tersendiri.

Seorang penenun sarung buton, Wa Bantaha (60), warga Desa Worikana, Kecamatan Mawasangka Tengah, Kebupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, mengaku sudah sekitar 25 tahun menjadi perajin tenun sarung buton di desanya.

“Saya belajar ini turun temurun dari mama saya juga. Sarung buton ini ada yang bisa digunakan sehari-hari, tapi ada juga yang digunakan khusus untuk upacara adat,” kata Wa Bantaha di rumahnya, Kamis (19/11/2015).


Ismayati (35), warga Desa Worikana, Kecamatan Mawasangka Tengah, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, sedang menenun sarung Buton (Kompas.com/ Defriatno Neke)

Terlihat dibawah rumah panggung, sebagian ibu rumah tangga Desa Worikana membuat sarung buton.

Membuatnya pun masih menggunakan alat tenun tradisional sehingga dalam menyelesaikan satu sarung buton membutuhkan waktu berhari-hari.

“Saya hanya enam hari baru bisa selesaikan satu sarung. Kita sudah tua, jadi istrahat juga. Tapi kalau yang masih muda-muda kadang bisa menyelesaikan cuma dua hari,” ujarnya.

Berita Rekomendasi

Sarung buton mempunyai dua motif yakni motif panjang melingkar dan motif kotak-kotak.

Menurut Wa Bantaha, motif panjang melingkar khusus digunakan untuk wanita sedangkan motif kotak-kotak digunakan untuk pria.

Di tempat yang sama, Ismayati (35), menambahkan, ciri khas sarung buton yakni mempunyai dua garis kecil di antara garis yang besar pada motif yang panjang melingkar maupun motif kotak.

Selain itu juga terdapat benang perak putih dan benang mastulin pada sarung ini.

“Ciri khas utama dari sarung ini ada benang perak putih. Sarung ini biasanya digunakan dalam upacara adat di Buton,” ucap Ismayati.


Harga jual dari sarung buton yakni Rp 150.000 per sarung.

Ismayati mengaku saat ini pesanan untuk sarung buton masih tinggi. Pedagang sarung memesan banyak dan menjualnya ke Kota Baubau, Makassar, Balikpapan, hingga ke Papua.

Nah bagi anda yang telah berada di Kota Baubau, jangan lupa untuk membawa pulang oleh-oleh yakni sarung buton.  (Defriatno Neke)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas