Mengintip Trik Korea Selatan Memikat Wisatawan Muslim
Mari mengintip bagaimana strategi dan trik Korea Selatan dalam memikat kedatangan wisatawan muslim dari berbagai penjuru dunia.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Selain menjadi negara yang ekonominya maju, Korea Selatan juga menjadi salah satu pilihan destinasi wisata yang menarik di Asia Timur selain Jepang dan Taiwan.
Iklimnya yang cukup bersahabat bagi wisatawan Indonesia membuat Korea banyak dikunjungi wisatawan Tanah Air setiap tahunnya.
Seperti pengalaman Tribun berkunjung ke Korea Selatan, baru-baru ini. Banyak impresi positif yang tertangkap yang rasanya bisa ditiru oleh Indonesia dalam pengelolaan industri wisatanya.
Layanan di Bandara Internasional Incheon, misalnya, proses imigrasinya berlangsung efisien, ringkas dan cepat.
Gembok cinta yang menarik perhatian wisatawan yang datang ke Korea Selatan.
Icheon merupakan salah satu bandara terbesar di Asia. Berdasar hasil survei Global Traveller menjadi bandara terbaik dunia selama 3 tahun berturut-turut pada 2006, 2007 dan 2008.
Sejak keluar dari badan pesawat menuju pintu kedatangan penumpang dilanjutkan ke proses pengambilan barang dan imigrasi, semua dilayani dengan baik dan cepat.
Kondisi bandara juga bersih. Hanya membutuhkan waktu satu jam perjalanan dari Bandara Incheon untuk sampai ke pusat kota Seoul, ibukota Korea Selatan.
Begitu tiba di pusat kota, Tribun langsung menyambangi Menara Seoul, bangunan tertinggi di Kota Seoul. Dari puncak menara, kita dapat melihat langsung seluruh kota Seoul dari segala penjuru.
Di lantai 2 menara ini terdapat kumpulan gembok-gembok berpasangan yang memang dipasang para wisatawan yang berkunjung. Gembok-gembok tersebut disatukan dengan pasangan gemboknya untuk menandakan cinta yang abadi.
Menjelang siang hari saat perut terasa lapar, Tribun mencari makanan di sekitar kota Seoul. Cukup kaget juga ketika kami mudah menemukan restoran yang memasang logo halal.
Rupanya masyarakat Korea Selatan mulai menerima permintaan konsumen wisatawan muslim yang membutuhkan makanan halal. Di hotel tempat Tribun menginap juga disediakan sajadah.
Didorong rasa penasaran, Tribun mencari informasi perihal animo wisatawan muslim yang berkunjung ke negara ini.
Nami Island (Pulau Nami) di Korea Selatan yang banyak dikunjungi wisatawan.
Ternyata Korea Selatan memang sedang meningkatkan arus kunjungan wisatawan muslim dari seluruh dunia, khususnya dari Indonesia. Tahun 2015 ini saja, sudah 750.000 wisatawan muslim yang berkunjung ke Korea Selatan.
Angka ini naik sebesar 17,1 persen dari angka kunjungan wisatawan muslim ke Korea tahun lalu. Dari Indonesia wisatawan muslim berkunjung ke sana mencapai 181.000 orang.
Di Korea Selatan sendiri, jumlah warga muslim mencapai 135.000 orang dan jumlah masjid di Korea Selatan semaking bertambah. Saat ini di sana terdapat 15 masjid yang tersebar di sejumlah kota seperti Seoul, Paju, Pocheon, Gwangju, Bupyeong, Ansan, Anyang,Jeonju, Daegu, Gwangju, Busan.
Selain itu juga terdapat 60 mushola yang tersebar di sejumlah mal, hotel, objek wisata dan gedung perkantoran.
Dalam dunia kesehatan sendiri, Korea Selatan juga membuat layanan kesehatan bagi kaum Muslim, sehingga wisatawan muslim dapat melakukan pemeriksa kesehatan di Korea Selatan dengan aman. Malah kini semakin banyak restoran yang mengajukan sertifikasi halal, karenan pasarnya memang sangat potensial.
Pemerintah Korea Selatan sendiri juga sudah meluncurkan aplikasi Halal Korea App yang dapat di-download bagi wisatawan muslim yang berkunjung ke Korea Selatan.
Isinya berupa lokasi masjid /mushola, arah qiblat, lokasi hotel, shopping, festival, transport, kommunitas muslim dan lain-laon.
Aplikasi ini bisa juga untuk melakukan scan untuk barkode produk halal. Pemerintah Korea Selatan juga menerbitkan buku panduan memilih restoran halal dan juga informasi mengenai menu-menu halalnya. Senangnya berkunjung ke Korea Selatan tanpa perlu risau menemukan produk halal yang kita butuhkan.(dody satyawan)
Ada Sajadah dan Mushalla di Nami Island
Tribun sempat seharian menikmati perjalanan wisata ke Pulau Nami (Nami Island). Ini adalah sebuah pulau yang sebenarnya bukan pulau.
Sejarah Nami Island awalnya hanya sebuah gundukan tanah yang terkumpul dari lumpur yang terbawa aliran sungai.
Semakin hari semakin banyak sehingga membentuk sebuah pulau. Perjalanan dari kota Seoul ke Nami Island ditempuh kurang lebih 75 menit menggunakan bus charter. Perjalanan menuju Nami Island bisa juga menggunakan kereta api.
Perjalanan dari Cheongyanni Station ke Gapyeong Station (stasiun terdekat dari Nami Island) kurang lebih memakan waktu sekitar 45 menit, sementara dari Yongsan Station akan lebih lama lagi. Tiket kereta ITX ini adalah 5.700 Won.
Bungalow di Nami Island, Korea Selatan.
Nanti tinggal melanjutkan naik taksi ke Nami Island dari Gapyeong Station. Dalam sepanjang perjalanan menuju Nami Island, banyak disuguhi pemandangan pepohonan rindang, area pertanian dan pegunungan yang sedap dipandang.
Sesampai di wilayah Chuncheon-si, Gangwon-do dari dermaga Dermaga Gapyeong, kita menyeberang dengan menumpang kapal feri menuju Nami Island dengan waktu tempuh 10 menit. Nami Island sendiri namanya diambil dari nama salah satu pahlawan Korea Selatan, yaitu Jenderal Nami.
Namun nama pulau ini menjadi semakin populer sebagai objek wisata setelah digunakan untuk shooting serial drama 'Winter Sonata' yang dibintangi Bae Yong-jun dan Choi Ji-woo. Sejak drama yang diproduksi pada tahun 2002 ini meledak, pengunjung yang datang ke Nami Island ikut merebak.
Sesampai di Nami Island, suasana terasa sangat berbeda, mulai dari udaranya yang sangat sejuk, pemandangannya yang indah dan juga banyaknya karya kreatif pada dekorasinya. Karya dekoratif ini menggunakan botol Soju Kosong, balok kayu, bagian dari bangunan tua, bagian dari meja ping pong, dan bahkan pecahan kaca.
Di Nami Island juga terdapat juga layanan imigrasi untuk melayani wisatawan. Pengunjung yang menikmati suasana Nami Islang berasal dari beragam usia. Ada yang membawa pasangan ada juga yang sendirian.
Di Nami Island terdapat fasilitas seperti kolam renang, penginapan berupa hotel atau bungalow, arena bermain, kantor bank, kantor pos, tempat pertunjukan dan juga sarana bermain air seperti kapal motor dengan ban berjalannya dan jet ski.
Ada juga restoran halal di sini serta mushola untuk sarana ibadah bagi wisatawan muslim. Menjelang petang, Tribun kembali ke Kota Seoul. (Dody Satyawan, dari Korea Selatan)