Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rahasia Kelezatan Gudeg Yu Djum, Kuliner Legendaris di Yogya, Berdiri Sejak 60 Tahun Silam

Di tengah zaman yang telah modern dan serba praktis, anda akan tetap menemukan dapur tradisional di dapur Yu Djum.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Rahasia Kelezatan Gudeg Yu Djum, Kuliner Legendaris di Yogya, Berdiri Sejak 60 Tahun Silam
Tribun Jogja/Hamim Thohari
Gudeg kering Yu Djum. 

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Jangan ngaku pernah ke Yogya kalo belum mencicipi Gudeg Yu Djum.

Lezatnya gudeg kering racikan Yu Djum memang telah menjadi ikon Kota Yogyakarta.

ayam
Proses memasak ayam masih menggunakan kayu bakar. (Tribun Jogja/Hamim)

Makanya tidak heran jika banyak wisatawan yang berkunjung ke Yogya, kerap meluangkan waktu untuk menikmati Gudeg Yu Djum.

Terletak di Jalan Wijilan No 167 Selatan Plengkung Wijilan Yogyakarta, pengunjung bisa menikmati kelezatan gudeg di tempat makan yang nyaman dan bersih.

Beberapa waktu yang lalu, Tribun Jogja berkesempatan mengintip dapur dimana gudeg yang legendaris tersebut diracik.

Berita Rekomendasi

Meski lokasi rumah makannya berada di daerah Wijilan, tetapi dapurnya berada di kawasan Jalan Kaliurang Km 4,5, CT 3, No. 12 A, Depok, Sleman.

Lokasi tersebut jadi satu dengan kediaman Eni Hartono selaku pemilik rumah makan Gudeg Yu Djum.

gudeg
Gudeg besek Yu Djum. (Tribun Jogja/Hamim)

Di tengah zaman yang telah modern dan serba praktis, anda akan tetap menemukan dapur tradisional di dapur Yu Djum.

Semua masakan di Gudeg Yu Djum masih dimasak dengan cara tradisional.

Maka tak heran anda akan mendapati beberapa tungku tanah dan tumpukan kayu bakar yang manjadi bahan bakarnya.

Dikatakan Eni Hartono, setiap hari dia dengan dibantu beberapa karyawannya memasak gudeg dan beragam lauknya di dapur tersebut.

Proses memasak ini dibagi dalam beberapa waktu.

"Untuk memasak gudegnya sendiri dan ayam dilakukan mulai jam 12 siang," ujarnya.

Sedang untuk memasak telur bebek, prosesnya dilakukan sejak pagi hari.

gudeg
Suasana di Rumah Makan Gudeg Yu Djum, Yogyakarta. (Tribun Jogja/Hamim)

Di mana pada pagi hari, telur bebek tersebut direbus dan dikupas, dan akan dibacem pada siang hari bersamaan proses memasak gudeg dan ayam.

"Biasanya jam 12 itu kami mulai menyiapkan bumbu-bumbu yang dibutuhkan. Untuk membacem telur dan memasak ayam biasanya selesai sekitar jam 5 sore," ujarnya.

Sedang untuk gudeg, waktu memasaknya cukup lama.

Gudeg yang dimasak dalam panci besar dibiarkan di atas tungku yang masih terdapat bara apinya selama satu malam.

Pada pagi hari sebelum dijual, gudeg tersebut masih harus digoreng terlebih dahulu.

Selain menggoreng gudeg pada pagi hari, Eni juga harus memasak sambal goreng krecek sebagai masakan pendamping gudeg.

Untuk melayani pelanggannya, dalam sehari 70 kilogram hingga satu kwintal gori (nangka muda) dimasak di dapur tersebut.

Sedang untuk telur bebeknya bisa mencapai jumlah ribuan.

"Hingga saat ini Ibu (Yu Djum) masih terus mengawasi proses memasak gudeg, meskipun usianya telah mencapai 80 tahun. Selain itu, kami tetap menggunakan cara tradisional untuk memasak karena berpengaruh pada rasanya. Seperti penggunaan kayu bakar yang menghasilkan panas yang stabil dan lebih panas dari gas, sehingga menghasilkan gudeg dengan tingkat kematangan yang baik," ujar Eni.

Gudeg Yu Djum sendiri telah ada sejak sekitar 60 tahun yang lalu.

Selain tetap mempertahankan cara memasaknya, Eni mengatakan dia selalu menggunakan bahan-bahan terbaik untuk menghasilkan gudeg dengan cita rasa yang nikmat.

Dicontohkan Eni selama ini dia menggunakan gori (nangka muda) yang berasal dari daerah Prembun.

Karena berdasarkan dari pengalaman, gori Prembun sangat pas untuk membuat gudeg.

Gori tersebut tidak akan mudah lumat meski dimasak dalam waktu yang lama, berbeda dengan gori dari daerah lain.

Satu porsi Gudeg Yu Djum berisi nasi, gudeg plus areh kental, sambal krecek dan lauk. Lauknya bervariasi tergantung keinginan Anda.

Ada telur rebus yang sudah dibumbui, tahu, tempe, suwiran daging ayam, ampela ati, potongan bagian tubuh ayam seperti kepala, dada, paha atas, dan sebagainya.

Ayam yang digunakan sebagai lauknya adalah ayam kampung, dan telur yang digunakan adalah telur bebek.

Penggunaan ayam kampung dan telur bebek ini menghasilkan rasa yang lebih gurih dan nikmat.

Selain bisa dinikmati di tempat, gudeg Yu Djum juga dapat Anda bawa pulang sebagai oleh-oleh.

Untuk pengemasan, Anda dapat memilih dengan besek atau pun menggunakan kendil.

Sebagai oleh-oleh gudeg ini mampu bertahan selama 24 jam tanpa dihangati.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas