Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Koleksi Senjata Lawas Saksi Merebut Kemerdekaan di Gedung Museum Perjuangan TNI 45

Mari melihat deretan koleksi senjata lawas di Gedung Museum Perjuangan TNI 45 di Medan.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Koleksi Senjata Lawas Saksi Merebut Kemerdekaan di Gedung Museum Perjuangan TNI 45
Tribun Medan/ Silfa Humairah
Keramaian pengunjung di Gedung Museum Perjuangan TNI 45, di Jalan Zainul Arifin, Medan Petisah, Sumatera Utara. 

Laporan wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah

TRIBUNNEWS.COM - Berdiri menghadap etalase seragam TNI di Gedung Museum Perjuangan TNI '45, di Jalan Zainul Arifin, Medan Petisah, Sumatera Utara, mengetuk siapapun untuk kembali ke masa lalu perjuangan'45 sebelum dan sesudah kemerdekaan Indonesia.

Seragam coklat pekat tersebut memang tampak usang tapi ia menjadi saksi sejarah kemerdekaan Indonesia yang mati-matian dibela pejuang TNI.

Berbekal bambu runcing, pejuang TNI merebut senjata penjajah seperti mesin berat, pistol, hingga selaras panjang dan meriam, kata Sersan Kepala, Anto, yang menjaga museum tersebut.

"Semangat juang, hanya itu yang dimiliki para pasukan untuk merebut hak kemerdekaan bangsa Indonesia, dan berhasil merampas senjata penjajah adalah awal serangan balik tersebut," katanya.


Museum Perjuangan TNI '45, di Jalan Zainul Arifin, Medan Petisah, Sumatera Utara.

Replika bambu dan kobaran api raksasa di depan gedung museum, cukup memberi arti bagaimana semangat yang dimiliki pasukan TNI.

Jadi kamu, sudah melakukan apa untuk bangsa Indonesia?

Berita Rekomendasi

Pandangi sekeliling, pemandangan di lantai 1 tersebut, tentu cukup membuat bulu kuduk merinding.

Di mana ada senjata, peluru, alat perang, hingga alat pengobatan pasukan jika terluka di medan perang.

Pengobatan tradisional, hanya tumbuhan dan sarang laba-laba yang dijadikan penopang hidup pasukan perang saat terluka di hutan berhari-hari untuk bersembunyi dari penjajah.

Ada juga kayu manis untuk obat batuk, batang pisang untuk menghentikan pendarahan dan untuk infus, arang kayu untuk gangguan pencernaan, dan daun sirih untuk luka di rongga mulut.

Benda tersebut dipajang dan di berada di etalase bersama alat bersembunyi pasukan di hutan seperti teropong, kompas dan wadah untuk cadangan air minum.

Bergeser ke etalase lainnya, ada mesin ketik lama, alat komunikasi radio serta senjata laras panjang senapan karaben yang juga menjadi alat penting pasukan selama perang.

Benda apa yang ada bisa dimanfaati untuk perang, hal itu tentu memotivasi pengunjung untuk melakukan sesuatu untuk Indonesia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas