Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Sekadar Penikmat Kopi, Wanita-wanita Ini Juga Gemar Membahas Pengetahuan tentang Kopi

Siapa bilang kopi hanya menjadi konsumsi kaum pria?

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Tak Sekadar Penikmat Kopi, Wanita-wanita Ini Juga Gemar Membahas Pengetahuan tentang Kopi
Surya/Wiwit Purwanto
Kaum hawa menikmati kopi di Bes Kem Cafe, Surabaya. 

Laporan Wartawan Surya, Wiwit Purwanto

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Siapa bilang kopi hanya menjadi konsumsi kaum pria?

Buktinya beberapa kalangan wanita cantik juga tak bisa lepas dari minuman kopi.

Mereka menjadi penikmat kopi bahkan banyak belajar bersama pernik seputar perkopian.

Sore itu di Bes Kem kafe di Jalan Panjangjiwo, Surabaya cukup ramai.

kopi
Memerhatikan proses pembuatan kopi. (Surya/Wiwit Purwanto)

Sejumlah anak anak muda terlihat asyik nongkrong di teras dan di dalam kafe.

Sebagian dari anak anak ini terlihat sejumlah kaum hawa yang juga terlihat menikmati sore hari dengan minuman kopi.

BERITA REKOMENDASI

Di bagian depan berbaur anak anak muda ini rupanya mereka sedang memperbincangkan seputar minuman seduhan panas yang tengah dinikmatinya.

Beberapa rekan mereka juga membicarakan hal yang sama di dalam kafe.

Ngobrol di bagian dalam ini lebih nyaman karena ada sofa empuk dan hiburan dari layar besar.

Sebagian lagi juga terlihat sedang ngobrol di halaman parkir.

Namun sore itu mereka datang ke Bes Kem kafe bukan untuk janjian acara yang mereka anggap sakral yakni ngopi bareng, lebih dari itu mereka juga akan menggelar sharing pengetahuan tentang kopi.

penikmat
Para penikmat kopi. (Surya/Wiwit Purwanto)

"Sambil menunggu teman teman yang lainnya pelan pelan kita mulai ya acaranya," kata Monica Tjandra menuju meja di bagian tengah.

Mocan, biasa ia dipanggil sudah berdiri di belakang meja panjang, di meja itu ada beberapa bungkusan kopi, gelas ukur, piring kecil dan grinder (alat penggiling kopi) ukuran mini.

Wanita berkacamata ini lantas membuka sebuah bungkus kopi lalu menuangkan sedikit ke piring kecil.

Selanjutnya ia meminta kepada teman temannya yang hadir untuk mencium aroma kopi sebelum di proses.

"Cara membaunya seperti ini," jelas Mocan mengajari.

Satu persatu mereka membau aroma kopi, setelah proses membau selesai, biji kopi itu diproses grinder.

"Nah sekarang coba di bau lagi aromanya seperti apa," kata Mocan memberikan bubuk kopi.

Menurutnya taste sebuah kopi yang sudah disajikan berpengaruh sekali dari proses yang dilakukan.

"Dari mulai petik, lama penyimpanan proses grinder sangat berpengaruh dengan taste kopi," kata Monca.

Bagi Monca bagaimana menikmati kopi secara utuh setidaknya harus mengetahui asal dan proses kopi itu sendiri.

"Awalnya saya nggak suka sama sekali dengan kopi, kopi adalah minuman pahit," katanya.

Namun setelah bekerja di sebuah HRD kafe kopi ternama mau tidak mau Monca harus belajar tentang kopi.

"Di ajari sama ownernya dan banyak belajar sendiri," kata Alumnus psikologi UWM yang kini berkarir di HRD Padma Hotel Bali.

Monca enggan disebut sebagai peminum kopi, ia lebih sreg disebut sebagai penikmat kopi.

Ngopi tidak sekedar ngopi juga dinikmati Wenny Maharani, lajang 27 tahun ini minum kopi hanya sebagai pelengkap.

"Minum kopi nikmatnya kalau siang hari," kata penyuka arabika gayo dengan brown sugar.

Baginya minum kopi tidak harus rutin, tapi ia bagaimana bisa menikmati saat saat minum kopi itu.

"Sebagai pebisnis minum kopi penting untuk menjalin relasi," kata wanita yang juga ketua departeman hubungan Eropa dan Amerika BPD Hipmi Jatim.

Mencintai dan menikmati kopi juga dirasakan Kurnia Ayuningtias, alumnus Psikologi Ubaya yang tengah menyelesaikan studi S2 Komunikasi mengaku bukan sebagai pencandu kafein, tapi ia lebih suka sebagai disebut pencinta kopi.

"Saya sukanya minum es kopi, lidah saya ini lidah kucing suka yang dingin," cetusnya.

Selain suka dengan kopi dingin, Rini panggilan Kurnia Ayuningtias sering datang ke kafe ini untuk sekedar sharing dan diskusi tentang kopi.

Diskusi terkait jenis kopi, dari mana asal kopi dan pengolahannya seperti apa membuat Rini tertarik dan mencintai kopi.

Pradistya, penikmat kopi lainnya, mengaku tertarik dengan cupping class karena ingin mengetahui bagaimana proses awal dari kopi hingga menjadi kopi yang siap diminum.

"Ternyata prosesnya cukup panjang dan beragam rasa yang dapat dihasilkan dari biji kopi," ujarnya.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas