Berwisata ke Pulau Talam yang Penuh Pesona, Air Lautnya Bening, Pantulkan Warna Hijau bak Kaca
Gradasi warna laut hijau lumut dan biru cerah terpantul dari air laut bening di kepulauan Mursala. Sungguh indah!
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Definisi indah bisa saja relatif bagi sebagian orang saat menyambangi suatu tempat.
Tapi, rasanya keindahnya pulau Talam, Kepulauan Mursala yang masuk kecamatan Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, ini sulit dibantah siapapun yang pernah mendatanginya.
Anda mungkin sepakat jika tempat ini merupakan satu di antara tempat terindah di nusantara.
Pulau Talam. (Tribun Medan/Silfa Humairah)
Gradasi warna laut hijau lumut dan biru cerah terpantul dari air laut bening di kepulauan Mursala.
Tentu jarang bukan, laut bening memantulkan warna hijaunya yang seperti kaca.
Dipadu lagi dengan pasir halus nan putih mempesona bak mutiara di bibir pantai.
Tidak ketinggalan warna biru di seberang sana, yang membuat wisatawan beruntung tidak melewatkan pulau seindah pulau Talam di kepulauan Mursala yang terbilang cukup luas.
Pengunjung juga bakal dibuat terpikat dengan pemandangan bukit-bukit hijau dan pepohonan lebat di pulau seberang Pulau Talam.
Ahh.. lengkap sudah Pulau Talam menjadi surga yang tersembunyi di Kepulauan Mursala.
Tapi, uniknya ada kisah misteri di balik terjadinya Pulau Talam.
Menikmati pasir putih di Pulau Talam. (Tribun Medan/Silfa)
Menurut Derli, penduduk sekitar kepulauan, pulau Talam terjadi akibat terjatuhnya talam Putri Runduk saat menyelamatkan diri dari raja dari Benua Eropa.
Jadi, kisahnya ada putri cantik jelita, yang menjadi penghuni pertama kepulauan Mursala.
Kecantikannya begitu sohor hingga sampai ke Benua Eropa.
Rupanya, raja Janggi dari benua Eropa pun ingin mempersuntingnya.
Tapi putri Runduk sudah memiliki kekasih, yaitu Datuk Atam yang berada dari kota jauh pula.
Raja Janggi dari Benua Eropa tersebut pun berniat menyerang kerajaan putri Runduk karena menolak cintanya.
Apalagi sang putri runduk mencuranginya dengan memberi syarat jika ingin menikahinya harus menarik negerinya ke daratan sorkam sebelum ayam berkokok menjelang fajar.
Saat pelarian dari serangan raja Janggi, putri Runduk membawa perlengkapan istana seperti talam dan sendok yang kemudian terjatuh di tengah laut dan membentuk pulau seperti bentuk talam dan sendok.
"Masyarakat sekitar pun kini menyebut pulau tersebut dengan pulau Talam. Tapi ada beberapa persi lainnya, yang beragam mengenai kisah putri Runduk ini," kata Derli.
Menurutnya kisah tentang ‘Putri Runduk’ sangat dikenal oleh masyarakat di sepanjang pesisir barat Sumatera Utara, mulai dari Barus sampai ke Mandailing Natal, meski dengan versi masing-masing.
"Kisah Putri Runduk yang merupakan legenda Kota Sibolga, dikenang dengan membuat nama jalan yang ada di Kota Sibolga yaitu Jalan Putri Runduk, Jalan Janggi dan Jalan Datuk Itam yang posisinya saling berdekatan," jelasnya.
Yovie Richard, pemandu Trip Wisata Jelajah Sumut, mengaku banyak turis yang penasaran untuk mendengarkan kisahnya dari penduduk pulau.
“Mulai dari wisatawan lokal hingga mancanegara, banyak memuji pulau ini memiliki air bening yang hijaunya luar biasa. Bahkan bening hijaunya saat Anda menyelam tetap jelas tampak,” katanya.