Mendaki Watu Sangia, Gunung Kembar yang Masih Alami di Pulau Kabaena, Sulawesi Tenggara
Watu Sangia sepertinya mengucapkan selamat datang kepada penumpang KM Pantai Gading ketika membawa rombongan tiba di Pelabuhan Sikeli.
Editor: Malvyandie Haryadi
Warga yang memiliki kebun langsung memanjat pohon kelapa dan kami pun meminum air segar dari kelapa tersebut sembari beristirahat.
Mendaki Watu Sangia. Hiking, salah satu paket wisata di Desa Wisata Tangkeno, Kecamatan Kabaena Tengah, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, Rabu (23/12/2015). (KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA)
Perjalanan berlangsung santai karena kami tidak semuanya memiliki pengalaman mendaki gunung.
Di benak peserta, jalan santai memasuki hutan, menyeberangi aliran air dan jalan setapak tanpa perlu mengeluarkan tenaga ekstra.
Saat jalanan terlalu mendaki, kami pun sadar, puncak Watu Sangia sudah dekat.
"Tuh puncaknya sudah dekat," kata Ari sambil menunjuk batu kembar yang berdiri kokoh.
Melihat batu-batu yang menjulang di tengah-tengah semak belukar,KompasTravel sejenak berpikir, apa bisa dilewati batu tersebut.
Namun rasa khawatir langsung sirna, tatkala melihat Ari dan teman-teman karang taruna Desa Tangkeno dengan gesit menaiki batu-batu tersebut dan bergerak menuju batu berikutnya.
Sementara di samping kami batu-batu cadas Watu Sangia ibarat dinding alam yang berdiri dengan angkuh. Betapa kokohnya...
KompasTravel pun mengikuti langkah pemuda karang taruna sambil dipandu para anggota yang lain.
"Tenang pak. Mereka secara alami sudah terbiasa mendaki Watu Sangia. Hanya perlu dipoles teknik mendaki yang benar serta bagaimana cara menangani pendaki yang kelelahan atau keram kaki," kata Ari.
Mendaki Watu Sangia. Hiking, salah satu paket wisata di Desa Wisata Tangkeno, Kecamatan Kabaena Tengah, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, Rabu (23/12/2015). (KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA)
Benar juga, sedikit demi sedikit dan dipandu anggota karang taruna,KompasTravel akhirnya sampai juga di puncak Watu Sangia. "Ayo terus naik, pemandangan di sini sangat bagus," tutur salah satu peserta yang sudah terlebih dahulu sampai di puncak.
Wuihh.... akhirnya sampai di puncak Watu Sangia, betapa indahnya pemandangan dari atas ini. Kalau dua hari sebelumnya kami menyaksikan Watu Sangia dari kapal, sekarang kami sudah berada di puncaknya dan melihat pesisir pantai Kabaena.
Sementara di sisi lain Plaza Tangkeno terlihat jelas dari sini. Betapa nikmatnya melihat pemandangan laut dan gunung dari Watu Sangia ini.
Pantas lah kalau Bupati Bombana begitu menginginkan agar jalur hikingmenuju Watu Sangia segera diperkenalkan kepada wisatawan. Ternyata pemandangan dari puncak ini begitu memesona.
Saat mendaki memiliki tantangan tersendiri. Begitu pula ketika turun, tantangan serupa masih menghadang. Namun dengan tetap berhati-hati, kami akhirnya bisa turun dengan selamat, meskipun kadang anggota rombongan ada yang tergelincir karena tanah yang dipijak sangat licin dan curam.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Bombana, Janariah, S.Sos mengaku kagum kepada peserta hiking yang berhasil mencapai puncak Watu Sangia. Padahal dirinya yang sudah lama ingin mencapai puncak tersebut tetapi belum juga terwujud.
Untuk menjadikan hiking sebagai paket wisata membutuhkan perbaikan di sana sini. Pemkab Bombana sudah selayaknya mulai memperbaiki beberapa sarana dan prasarana sehingga semakin memudahkan wisatawan mengikuti paket tersebut.
Tak ada salahnya jika waktu dan jarak hiking diperpendek. Karena pengalaman saat mengikuti hiking yang dimulai pukul 09.00 baru berakhir pukul 16.30.
Selain itu perlu dibuatkan juga tempat-tempat istirahat semacam saung sederhana di tengah hutan sehingga peserta hiking bisa beristirahat atau berteduh bila hujan tiba.
Ari pun berharap para anggota karang taruna Desa Wisata Tangkeno sudah bisa memandu wisatawan peserta hiking ke Watu Sangia. Saat ini harga paket wisata hiking sedang disusun.
"Kami belum menetapkan harga paket hiking. Secepatnya akan kami buat setelah berdiskusi dengan teman-teman karang taruna," ujar Edi Sabara.
Hiking, salah satu paket wisata di Desa Wisata Tangkeno, Kecamatan Kabaena Tengah, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, Rabu (23/12/2015). (KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA)
Jika harga paket hiking sudah dipublikasikan dan para anggota karang taruna Desa Tangkeno makin terampil melayani wisatawan ditambah transportasi menggunakan mobil atau motor tersedia menuju hutan terdekat, dipastikan peminat paket hiking Watu Sangia mulai tumbuh di waktu mendatang...