Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Delapan Langkah Menghemat Gas Elpiji di Dapur

Gas elpiji di dapur bisa dihemat dengan delapan cara berikut ini.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Delapan Langkah Menghemat Gas Elpiji di Dapur
SERAMBI INDONESIA/M ANSHAR
Warga antre untuk membeli elpiji 3 Kilogram di Gampong Sukaramai, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh, Rabu (16/9/2015). Elpiji 3 Kg dijual untuk masyarakat ekonomi lemah seharga Rp 16.000 per tabung, sementara masyarakat ekonomi mapan dianjurkan untuk menggunakan elpiji 12 Kg. SERAMBI/M ANSHAR 

TRIBUNNEWS.COM - Gas bisa dibilang termasuk salah satu kebutuhan pokok saat ini. Sebab, hampir di setiap rumah orang memasak dengan menggunakan kompor gas.

Sehingga, kalau tidak ada gas, maka hidangan untuk makan keluarga sulit dibuat. Sementara kalau mau beli makanan siap saji terus, sudah pasti akan menguras dompet.

Itu sebabnya, mau-tidak mau kita harus berhemat. Tentu kita tidak mau mengorbankan asupan gizi keluarga bukan? Makanya, lebih baik gas yang kita hemat pemakaiannya. Berikut beberapa tips menghemat gas.

1. Bersihkan kompor gas secara berkala, maksimal empat bulan sekali.

Saluran gas yang kotor mengakibatkan api yang dihasilkan tidak berwarna biru. Kalau api tidak biru, artinya panas yang dihasilkan tidak maksimal. Dengan panas yang tidak maksimal tentu saja waktu memasak bertambah lama. Dan, gas pun lebih banyak terpakai.

2. Gunakan selang gas yang baik.

Gas bersifat menekan ke segala arah, itu sebabnya dibutuhkan selang yang baik, yang minimal memiliki kemampuan menahan tekanan sebesar 500 psi. Kemampuan menahan tekanan sebesar 500 psi ini sesuai dengan sifat menekan gas yang memang mencapai 500 psi. Jika selang yang kita gunakan tidak memiliki kemampuan menahan tekanan sebesar 500 psi, maka selang akan cepat kendor. Akibatnya gas dapat keluar melalui sela-sela selang dan gas jadi cepat habis.

Berita Rekomendasi

3. Gunakan regulator standar. Saat ini umumnya regulator yang digunakan adalah regulator otomatis. Regulator otomatis memang lebih menguntungkan, sebab dapat mendeteksi jika sewaktu-waktu terjadi kebocoran gas. Nah, jika bepergian dalam waktu lama, sebaiknya regulator dicabut dari tabung gas, agar bisa dipastikan tidak ada gas yang keluar.

5. Gunakan pengait regulator. Pengait ini ada yang berbahan plat besi dan plastik. Pengait yang berbahan plat besi lebih kuat, tapi tetap harus diperhatikan ketebalan plat yang digunakan. Plat yang cukup baik mempunyai ketebalan minimal 3 mm.

6. Gunakan perangkat masak berbahan stainless steel. Memang di pasaran banyak panci dan wajan yang berbahan aluminium yang harganya lebih murah, juga yang berbahan enamel yang tampilannya lebih cantik. Tapi, sebenarnya kedua jenis logam tersebut bukan penghantar panas yang baik. Penghantar panas terbaik adalah stainless steel. Dengan menggunakan perangkat masak berbahan stainless steel makanan akan lebih cepat matang.

7. Gunakan perangkat masak yang ukurannya sesuai dengan porsi makanan yang akan dimasak. Kalau porsi makanan yang akan dimasak kecil, jangan menggunakan panci atau wajan yang besar. Sebab, panci dan wajan yang besar membutuhkan waktu lebih lama untuk menjadi panas. Sehingga, penggunaan gas juga jadi lebih banyak.

8. Bahan makanan Boros Gas - Bahan makanan paling boros menggunakan gas adalah daging, terutama yang bertulang seperti buntut atau iga. Jadi, jika kita hendak memasak daging, sebaiknya manfaatkan pressure cooker. Sebagai perbandingan, memasak buntut atau iga sampai empuk tanpa menggunakan pressure cooker biasanya membutuhkan waktu hingga 2 jam. Sementara dengan menggunakan pressure cooker, 50 menit sudah empuk. (SAA/ dari berbagai sumber)

Sumber: Sajian Sedap
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas