Marines Eco Park: Taman Rekreasi dan Wisata Khas Marinir di Pantai Lembing, Piabung, Lampung
MEP merupakan sebuah taman taman rekreasi di Pantai Lembing, Piabung, Pesawaran yang didedikasikan bagi prajurit marinir dan masyarakat Lampung.
Editor: Malvyandie Haryadi
Kesenian Bela Diri tradisional Lampung pun mengiringi KSAL menuju kantor Brigif 3 Marinir, dengan menampilkan keterampilan bela diri tangan kosong dan senjata tajam.
Dalam peresmian Marines Eco Park tersebut, KSAL juga membubuhkan tanda telapak tangannya sebagai prasasti di Monumen Tugu Marinir dan Nelayan.
Monumen setinggi sekitar lima meter ini dibuat oleh 13 perupa asli Lampung.
Dana E Rahmat, perupa yang merancang konsep tugu menjelaskan, monumen ini dimaksudkan sebagai lambang kepedulian Korps Marinir dalam pemberdayaan masyarakat pesisir, khususnya nelayan di Lampung.
Komandan Brigif 3 Marinir Kolonel (Mar) Werijon menjelaskan, sebagai pendukung pengoperasi taman rekreasi MEP juga telah dilengkapi fasilitas pendukung.
"Misalnya di sini ada John Jagger Cafe yaitu tempat melestarikan "Kopi Liwa" ada juga restoran Begadang, cafe para ibu Jalasenastri," jelas dia.
Namun satu hal yang penting, Werijon mengungkapkan hadirnya MEP ini menjadi satu titik tolak pengembangan wisata bahari di pesisir Pesawaran.
MEP, lanjut dia, bisa dijadikan semacam rest area bagi pengunjung yang hendak menuju ke Kiluan.
Ditambahkannya, tempat rekreasi ini juga memiliki taman bacaan Maritim, yang didukung penuh oleh Gramedia.
Taman bacaan ini dikerjakan oleh prajurit Marinir dalam waktu selama 21 hari.
Nantinya, setiap satu bulan sekali para pengunjung dapat menyaksikan ketangguhan prajurit marinir yang beratraksi dalam pertunjukan akrobatik halang rintang hingga atraksi perahu naga.
"MEP ini adalah salah satu wujud program pembinaan desa pesisir, merupakan bentuk kemanunggalan TNI dengan rakyat. Korps Marinir khususnys Brigif-3 Mar ingin membangun lingkungan sosial masyarakat untuk mendapatkan kehidupan yang layak," ucapnya.