Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahkota Sultan Ternate yang Penuh Pesona, Bertabur Safir, Intan, Berlian hingga Zamrud

Kesultanan yang berdiri sejak 1257 dengan Raja pertama yaitu Baab Mansyur Malamo,ternyata memiliki satu benda pusaka yang telah dijaga dan disakralkan

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Mahkota Sultan Ternate yang Penuh Pesona, Bertabur Safir, Intan, Berlian hingga Zamrud
Kompas/Adrian Mozes
Mahkota Sultan Ternate diperlihatkan kepada tamu kehormatan menjelang pembukaan Festival Legu Gam 2014, di Kesultanan Ternate, Maluku Utara, Minggu (13/4/2014). Mahkota yang sudah ada sejak 1257 ini terdiri dari rambut, lempengan emas, dan 113 buah batu permata. 

TRIBUNNEWS.COM, TERNATE - SEBANYAK 2.500 turis asing dari berbagai negara di Asia, Eropa, dan Amerika diberitakan akan menyaksikan fenomena alam Gerhana Matahari Total (GMT) 2016 di Ternate, Maluku Utara pada 9 Maret 2016.

Setelah menyaksikan fenomena alam langka tersebut, agar waktu Anda tidak sia-sia di Kota Ternate, tak ada salahnya mengunjungi Keraton Kesultanan Ternate yang berada di Kota Ternate.

Bukan hanya keraton dan struktur pemerintahan kerajaan yang menjadi peninggalan turun temurun di Kesultanan Ternate.

Kesultanan yang berdiri sejak 1257 dengan Raja pertama yaitu Baab Mansyur Malamo, ternyata memiliki satu benda pusaka yang telah dijaga dan disakralkan, yakni mahkota sultan.

Vanyira Kadato atau Kepala Wilayah Keraton Kesultanan Ternate, Rizal Effendi, mengatakan bahwa mahkota tersebut sudah ada sejak sultan pertama ini.

Mahkota itu terbuat dari rambut, lempengan emas, dan dihiasi oleh kurang lebih 113 batu permata.

Batu permata itu antara lain safir, intan, berlian, zamrud, dan batu-batu dari seluruh penjuru dunia.

ternate
KOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZES
Pengawal berbaris saat mengarak Sultan Ternate H Mudaffar Syah didampingi Permaisuri Boki Ratu Nita Budhi Susanty menuju ke acara pembukaan Festival Legu Gam ke-13 di Ngara Lamo, Ternate, Maluku Utara, 13 April 2014.
Berita Rekomendasi

Keunikan dari mahkota ini adalah rambut yang senantiasa memanjang.

Sehingga selalu dilakukan ritual pemotongan rambut, biasanya bertepatan dengan hari Raya Idul Adha atau hari raya kurban.

Rizal mengatakan bahwa sebelum dilakukan pemotongan, Sultan dan perangkat adat akan melakukan thalilan atau sembahyang bersama.

"Tidak ada benda pusaka atau alat khusus untuk memotong rambut, hanya gunting biasa saja," kata Rizal.

Mahkota yang disakralkan ini tidak selalu diperlihatkan kepada orang.

Benda tersebut baru diperlihatkan hanya pada acara-acara khusus atau ketika ada tamu kehormatan datang ke Kesultanan Ternate.

KompasTravel berkesempatan melihat mahkota sultan secara langsung pada saat pembukaan Festival Legu Gam 2014, di Keraton Kesultanan Ternate, Minggu (13/4/2014).

Mahkota tersebut disimpan di dalam kamar yang dijaga oleh seorang juru kunci.

Hanya orang-orang tertentu yang bisa masuk ke sana.

Tamu hanya diperkenankan melihat dari luar kamar yang dibatasi oleh pagar kayu kecil.

Mahkota tersebut disimpan dalam kotak kaca. Disekitarnya ada dua buah keris dan satu stempel milik sultan.

"Jadi kamar itu, selain oleh juru kunci, hanya boleh dimasuki oleh Sultan dan beberapa perangkat adat. Itupun sultan bisa masuk ketika dia ingin menyepi atau bermunajat. Selain itu kamar tersebut akan terkunci," kata Rizal Effendi, Rabu (16/4/2014).

Dengan jumlah batu permata yang banyak dan rambut yang cukup tebal serta masih ada lempengan emas, mahkota ini bisa dikatakan amat berat. Sayang Rizal tidak tahu persis berapa berat mahkota tersebut.

"Cuma saya masih ingat ketika Sultan Mudaffar Syah diangkat menjadi sultan, beliau tidak bisa lama-lama melayani permintaan fotografer untuk berpose lama, beliau mengeluh mahkotanya berat," kata Rizal.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas