Saat 700 Lampion Terbang di CitraGarden Lampung Warnai Perayaan Malam Imlek
Seiring dengan kian tingginya lampion-lampion tersebut, terbang pula doa, harapan, dan mimpi-mimpi dari pemilik lampion.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Reporter Tribun Lampung, Heru Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Perlahan ratusan lampion beterbangan menghias angkasa.
Warna merah keemasan yang memancar memberikan nuansa hangat dan romantis bagi mereka yang menyaksikan.
Seiring dengan kian tingginya lampion-lampion tersebut, terbang pula doa, harapan, dan mimpi-mimpi dari pemilik lampion.
Pemandangan menarik ini bukanlah pesta lampion di Candi Borobudur saat perayaan waisak.
Momen ini adalah sebuah pemandangan indah yang justru ada di CitraGarden Lampung, Rabu (10/2) malam.
Tidak kurang 700 lampion dan 600 balon warna merah muda dan putih diterbangkan untuk menyemarakkan Imlek 2567 dan Valentine tahun 2016.
Maka tidak heran jika kawasan komersial Little Europe pun telah ramai sejak sore hari oleh masyarakat Bandar Lampung dan warga setempat.
Warga merayakan Imlek. (Tribun Lampung/Okta Kusuma)
Tua muda, perempuan dan lelaki larut dalam kegembiraan.
Mereka seolah tidak sabar untuk lekas menerbangkan lampion yang dimiliki setinggi-tingginya di angkasa luas.
"Mama, mama... ayo terbangkan lampionnya," ujar seorang anak kecil kepada orangtuanya antusias.
"Nanti, nak. Lampionnya pasti akan kita terbangkan dan bersinar warna-warni diangkasa. Tapi nanti, karena kamu tidak sendiri menyalakannya, kita beramai-ramai," terang orangtuanya.
Raut kecewa, nampak terlihat dari wajah lugu bocah enam tahun tersebut.
Mendapati perubahan tersebut, ibunya pun memeluk anak tersebut.
Dipeluknya anak itu, dan diceritakan tentang makna lampion yang akan mereka terbangkan.
Penampilan barongsai. (Tribun Lampung/Heru)
"Lampion ini adalah sebuah doa, pengharapan, sebuah mimpi, rasa bangga, dan banyak makna lainnya yang sulit dijelaskan dengan kata-kata, Nak. Dan ini akan kita terbangkan bersama, agar langit tidak hanya menjadi indah, tapi juga ramai dengan doa kita," jelas sang ibu yang merupakan warga keturunan bernama Dewi tersebut.
Seusai mendapatkan penjelasan itu, tak lama kemudian pesta lampu lampion dimulai.
Sejumlah peserta yang telah melakukan registrasi dan menukarkan lampion mulai membakar api lampion.
Melihat peserta dan jumlah lampion yang berjumlah ratusan, tidak salah jika tahun-tahun berikutnya kegiatan ini dapat masuk dalam agenda pariwisata Bandar Lampung.
Selain diramaikan oleh penghuni CitraGarden dan masyarakat luas, kegiatan kali ini juga dihadiri oleh jajaran petinggi CitraGarden Lampung.
Tampak hadir dan turut membaur dalam keramaian adalah General Manager Rudi Setiawan, Manager Marketing Hendra Tani, dan Manager Konstruksi Deny.
"Menarik, karena ada 700an lampion yang kita siapkan. Ini jadi pengalaman tersendiri bagi pengunjung dan warga CitraGarden khususnya. Merayakan imlek dengan kemeriahan dan keseruan ini. Semoga segala doa baik dapat teruwujud satu tahun mendatang," harap GM CitraGarden Rudi Setiawan.
Rudi secara simbolis mulai membakar api di dalam lampion berwarna merah miliknya untuk dapat segera terang dan terbang. Satu persatu lampion lainnya juga mulai membara.
Perlahan lampion itu mulai mengangkasa dan memenuhi langit. Masyarakat berkumpul menikmati keindahan dan warna-warninya.
Langit malam itu menjadi saksi ribuan pengharapan yang beragam terhadap Yang Maha Kuasa.
Staf promosi CitraGarden Lampung Amin mengatakan, pesta lampu lampion adalah agenda tahunan yang kerap dilakukan Grup Ciputra ini.
Di tahun ini, masyarakat umum dipersilakan mengikuti kegiatan hanya dengan menukarkan 2 buku tulis dan 1 pensil untuk ditukar sebuah lampion.
Nantinya, buku dan pensil selanjutnya akan disalurkan oleh manajemen kepada panti asuhan dan anak yatim yang membutuhkan.
"Kegiatan ini adalah upaya kami untuk ikut meramaikan imlek dan valentine. Itu mengapa selain lampion juga ada balon yang kami berikan untuk ikut diterbangkan," jelas dia.