Anda Seorang Traveler Sejati Kalau Ramah Pada Lingkungan, Inilah Langkah-langkahnya
Traveling bila dinikmati siapa saja, tapi Anda punya nilai lebih kalau jadi traveler yang ramah lingkungan. Begini caranya....
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah
TRIBUNNEWS.COM - Hobi traveling belakangan bukan lagi menjadi hal yang eksklusif, melainkan sudah menjadi gaya hidup.
Semua orang, dari anak-anak, remaja hingga orang tua. Dari kalangan mahasiswa, pegawai eksekutif, dan pengusaha sekalipun selalu menyempatkan waktu untuk traveling.
Traveling memberi keleluasaan untuk pelakunya refresh sejenak dari rutinitas. Tapi akan lebih berharga ketika traveling, kita juga sambil menjaga serta membantu melestarikan lingkungan.
Nah, ini dia tips melakukan traveling ramah lingkungan yang bisa anda coba lakukan saat traveling.
Julianti, wartawan travel, menuturkan ada baiknya traveller ikut menggalakkan peduli lingkungan agar tidak mencemari keindahan alam dan objek wisata.
Pertama dengan menghindari penggunaan mobil jika berangkat sendiri atau berdua, karena akan menjadi penyumbang polusi. Jika lokasinya terjangkau transpotasi umum, maka pilihan yang tepat adalah dengan naik trasportasi umum.
Kemudian membawa kantong plastik sendiri, hal ini dilakukan untuk berjaga-jaga jika anda memiliki sampah tisu, plastik bekas makanan atau botol plastik minuman, anda bisa mengumpulkannya terlebih dahulu dan membuangnya di tempat sampah.
Karena sering kali objek wisata tercemar keindahannya karena tumpukan sampah pengunjung yang tidak bertanggung jawab pada sampahnya.
"Jika sampah botol plastik minuman ada baiknya diremes dan dilipat hingga kecil agar sampah lainnya bisa muat," katanya.
Hindari merusak tanaman atau tumbuhan di sekitar tempat wisata, tambahnya.
"Sering kali pengunjung tidak tahan melihat bunga yang warnanya cantik pasti langsung dipetik untuk perlengkapan berfoto ria. Kemudian dibuang begitu saja. Padahal, untuk perawatan dan masa pertumbuhan bunga tidak gampang dan memerlukan waktu."
Selain itu, Rozi, anak anggota pecinta alam ini menuturkan membantu melindungi satwa liar termasuk perilaku menunjukkan anda peduli alam.
Di beberapa lokasi wisata seperti gunung, hutan, pulau, sering kali binatang penghuni di sana diganggu atau bahkan diambil oleh pengunjung untuk peliharaan.
"Seperti bayi orangutan di hutan sering kali diambil saat tidak ada induknya, begitu pula penyu dan kura-kura di pulau, dan binatang lainnya.Selain mendukung tindakan pencurian membunuh satwa liar. Jangan membahayakan hewan lokal dalam bentuk apapun juga termasuk menunjukkan kepedulian," tambahnya.
Menurutnya, ini khusus pendaki atau yang suka berkemah. Jangan berkemah atau mendaki di daerah yang terlarang.
"Di beberapa begara, pemerintah daerah memberikan jalur khusus untuk hiking dan trekking bagi wisatawan. Namun, tak sedikit yang melanggar batas dari daerah yang disediakan dan ini dapat membahayakan lingkungan, khususnya daerah yang ditanami tanaman.
"Lewatlah rute trackking yang sudah dibuka, selain menghindari perusakan tanaman juga baik agar anda tidak tersesat," katanya.
Sedangkan bagi anda yang menginap di penginapan, sebut Endy Endriawan, owner trip wisata Travel4Pulau, tetap harus memperhatikan hal kecil seperti tidak membuat kotor seprei, penggunaan air berlebih dan listrik yang tidak diperlukan.
"Pasalnya di tempat objek wisata tertentu seperti Pulau Pandang, Salahnamo di Batubara, dan Pulau Berhala, Serdang Bedagai, memiliki daya listrik terbatas dan sumber mata air terbatas. Dengan anda menghemat air dan listrik di sana, anda sudah menunjukkan kepedulian anda kepada lingkungan," jelasnya.