Nuansa Beda Hari Raya Nyepi di Bali Ketika Bertepatan Dengan Gerhana Matahari
Ketika Hari Raya Nyepi bertepatan dengan gerhana matahari, nuansa Nyepi di Bali pun terasa berbeda.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Wisatawan yang berkunjung ke Bali saat Nyepi mengaku senang dan puas bisa merasakan bagaimana wilayah Bali sepi selama 24 jam, Rabu (9/3/2016).
Apalagi di saat yang sama ada peristiwa gerhana matahari.
Pengakuan Nindia, wisatawan asal Jakarta, selama dua hari di Bali dirasakannya berbeda dengan suasana Jakarta yang setiap hari menghadapi kemacetan dan kebisingan. Bahkan saking senangnya dia mengibaratkan bertemu surga selama dua hari di Bali
Suasana saat Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1938 di Jalan Veteran, Denpasar, Rabu (9/3/2016). Selama sehari penuh masyarakat Bali diwajibkan melaksanakan Catur Brata yakni amati Geni (tidak menyalakan api), amati karya (tidak bekerja), amati Lelungan (tidak bepergian), amati lelanguan (tidak bersenang-senang). TRIBUN BALI/RIZAL FANANY
"Saya kan dua hari di Bali, nih mau balik ke rumah. Selama di Bali saya seperti menemukan surga. Sebelumnya kan ada ramai ogoh-ogoh tuh, eh besoknya sepi banget, saya di hotel santai aja," kata Nadia ditemui di Bandara Ngurah Rai, Tuban, Kamis (10/3/2016).
Sementara Ramania, wisatawan asal Makassar yang ditemui KompasTravel di Bandara Ngurah Rai juga mengaku senang liburan di Bali bertepatan dengan Nyepi.
"Ini pengalaman bagi keluarga kami. Memang kami sengaja cari momen Nyepi, penasaran sama Nyepi," katanya.
Setelah sempat ditutup selama Nyepi, Rabu (9/3/2016), hari ini Bandara Ngurah Rai kembali normal.
Terminal internasional dan domestik kembali beraktivitas seperti biasa, di mana terlihat antrean penumpang sejak pagi. (Sri Lestari/ Kompas.com )