Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kenakan Seragam Berbeda, Polisi Pariwisata di Semarang Sering Disangka Bukan Aparat Keamanan

Seragam yang lebih bersahabat dan tidak terlihat formal sebagai aparat penegak hukum itu membuat Fifin seringkali dianggap bukan polisi.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Kenakan Seragam Berbeda, Polisi Pariwisata di Semarang Sering Disangka Bukan Aparat Keamanan
Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Personel Polisi Wisata Polrestabes Semarang foto bersama di depan Lawang Sewu. 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Muh Radlis

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Sebagai anggota Polisi Pariwisata (Tourism Police) Polrestabes Semarang, Iptu Fifin selalu menerapkan 3S (senyum, sapa, salam) dalam setiap aktivitasnya.

Meski bertugas di lokasi pariwisata, bukan berarti Iptu Fifin tidak berurusan dengan tindak kejahatan.


Polisi wisata ramah menyapa wisatawan di kawasan Tugu Muda Semarang. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Justru di lokasi ini, tindak kejahatan kerap terjadi.

"Tempat wisata kan ramai, banyak orang. Yang paling sering terjadi copet dan gendam," kata Fifin.

Wanita yang bertugas sebagai Panit Wisata Sat Pam Obvit Polrestabes Semarang ini mengatakan, kehadiran polisi pariwisata (Polpar) di lokasi wisata sangat perlu.

"Anggota Polpar juga mengemban fungsi Polmas, selain empat syarat utama yang harus dipenuhi anggota Polpar yakni informatif, persuasif, motifatif dan komunikatif. Makanya, anggota Polpar perlu pakai dasi, biar terkesan lebih elegan dan ramah," lanjutnya.

BERITA TERKAIT

Seragam Polpar memang berbeda dari anggota polisi lain.

Selain dasi warna merah, di ujung lengan baju dan penutup kantong bagian dada seragam juga berwarna merah.

Mobil dinas anggota Polpar pun berwarna merah.

Seragam yang lebih bersahabat dan tidak terlihat formal sebagai aparat penegak hukum itu membuat Fifin seringkali dianggap bukan polisi.

"Pernah ada yang tanya, saya dari (organisasi) mana. Mereka tidak tahu kalau saya polisi. Mungkin karena seragamnya beda dari polisi yang lain," katanya.

Kasat Pam Obvit Polrestabes Semarang, AKBP Ruminio Ardano, menuturkan, kegiatan utama anggota Polpar Sat Pam Obvit Polrestabes Semarang lebih dinamis.

Mereka berpatroli ke lokasi wisata, utamanya objek wisata dan tempat penunjang kegiatan wisata.

"Hotel, restoran dan tempat hiburan itu untuk penunjang kegiatan wisata," kata Ruminio.

Di Kota Semarang, lokasi wisata yang menonjol dan tak pernah lepas dari pengamanan di antaranya Lawang Sewu, Sam Poo Kong dan Kota Lama.

Apalagi, tiga lokasi ini kerap dikunjungi wisatawan manca negara.

"Kalau kebun binatang (bonbin) Mangkang dan Water Blaster, sifatnya kondisonal. Weekend pengunjung meningkat jadi diperlukan anggota floating di situ," katanya.

Anggota Polpar yang bertugas di lokasi wisata juga tidak sekadar mengamankan pengunjung namun punya tugas lain.

"Selain memberi rasa aman, anggota juga berkewajiban memberi informasi serta menjelaskan terkait objek wisata tersebut," ujar Ruminio.

Polpar merupakan satu bagian dari Direktorat Pengamanan Objek Vital (Dit Pam Obvit). Direktur Pam Obvit Polda Jateng, Kombes Pol Sutanto, mengatakan, Pam Obvit terdiri dari empat Sub Direktorat (subdit) yakni Subdit Kawasan tertentu (Waster) seperti Bank, Pom Bensin juga kantor PLN.

Lalu, Subdit Lembaga Negara (Lamneg) yang bertugas menjaga kantor-kantor pemerintah, baik pusat maupun daerah.

Subdit Kilas (perwakilan asing) dan terakhir Subdit Wisata yang membawahi parisiwata, biro perjalanan, perhotelan, tempat hiburan serta sarana pendukung wisata lain.

"Mereka yang ditugaskan sebagai Polpar harus punya kriteria khusus, di antaranya attitude baik terkait bagaimana harus bersikap menghadapi turis, kemampuan bahasa asing dan punya pengetahuan tentang potensi wisata," jelasnya.

Setiap hari, Sutanto mengatakan, ada delapan anggota Polpar Dit Pam Obvit Polda Jateng berpatroli dan menyambangi lokasi wisata. Dikatakannya, setiap Polres di Jawa Tengah telah memiliki Polpar.

Kasubdit Wisata Dit Pam Obvit Polda Jateng, AKBP Dian R Pratiwi, menambahkan, pengawalan terhadap wisatawan pun bisa dilakukan secara khusus.

Pihak yang membutuhkan tinggal memasukkan surat ke Dit Pam Obvit Polda Jateng.

"Kami yang akan membagi petugasnya. Setidaknya, ada 10 petugas Polpar dari Polda ditambah Polpar Polres setempat," kata Dian. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas