Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Deg-degan Tapi Ketagihan, 15 Menit Terbang Paralayang di Langit Sidomukti, Ungaran

Mari merasakan sensasi deg-degan tapi bikin ketagihan. 15 menit terbang paralayang di atas langit Sidomukti, Ungaran.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Deg-degan Tapi Ketagihan, 15 Menit Terbang Paralayang di Langit Sidomukti, Ungaran
TRIBUN JATENG/ HERMAWAN HANDAKA
Asyiknya terbang paralayang di atas langit Sidomukti di Ungaran, Jawa Tengah. (TRIBUN JATENG/ HERMAWAN HANDAKA ) 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Galih Priatmojo

TRIBUNNEWS.COM - Raut muka Asti Amalina Widiyasari sumringah ketika tubuhnya terangkat dan terbang mengikuti gerak paralayang yang terdorong angin.

Ia begitu menikmati terbang bagai burung di atas langit kawasan wisata Sidumukti, Ungaran.

"Dahsyat banget rasanya, sejak lima menit pertama, sensasinya sudah bikin nagih. Ini pertama aku terbang paralayang," kata dia.

Wahana paralayang di punggung Gunung Ungaran tengah menjadi buah bibir. Wahana di area wisata Umbul Sidomukti ini dibuka sejak setahun lalu.

Pengelola kawasan wisata Umbul Sidomukti, Bambang Ari Wijanarko mengatakan, Anda yang ingin merasakan terbang paralayang bisa melakukan reservasi di Pondok Panorama yang berada di bawah Pondok Kopi.

"Biayanya Rp 350 ribu dan sistem terbangnya tandem. Jadi, wisatawan terbang bersama tenaga ahli," jelas Bambang.

Berita Rekomendasi

Penerbangan dimulai dari pos pendakian Gunung Ungaran yang berada di atas Pondok Kopi atau sekitar 1.300 meter di atas permukaan laut.

Dari Pondok Kopi, pengelola akan mengantar wisatawan menggunakan kendaraan roda dua menuju titik terbang. Perjalanan dilanjutkan tracking sekitar 500 meter.

Menempuh jarak terbang sekitar 2,5 Km, penerbangan yang bisa dilayani pukul 10.00-13.00 WIB ini dilakukan sekitar 10-15 menit.

Pendaratan dilakukan di lapangan Desa Sidomukti. "Kalau cuaca bagus, penerbangan bisa dilakukan satu sampai dua jam. Waktu terbang yang bagus di kisaran pukul 11.00 sampai 13.00 WIB. Kita menggunakan angin termal, yakni panas bumi yang bisa mengangkat parasut. Kalau sore, adanya angin utara yang sulit untuk terbang," terangnya.

Tak butuh banyak persiapan untuk terbang. Selain keberanian, peserta diminta memakai pakaian tebal atau memakai jaket. Bambang mengingatkan, di ketinggian, udara cukup dingin dan angin terasa kencang.

"Gunakan juga sepatu olahraga yang pas untuk medan outdoor," imbuh dia.

Pengelola juga menyediakan fasilitas kamera yang bisa dibawa selama terbang dengan tambahan biaya Rp 50 ribu. Sementara, untuk mengantar dari titik pendaratan ke tempat reservasi di Pondok Panorama, ada tambahan jasa ojek Rp 10 ribu.

"Tak sekadar terbang mengelilingi komplek Sidomukti, peserta terbang paralayang juga akan mendapat buah tangan berupa sertifikat berpredikat sebagai pemberani dari pengelola," ujar Bambang.

Mengencangkan sabuk pengaman sekaligus mendengarkan arahan instruktur sebelum terbang layan di atas langit Sidomukti di Ungaran, Jawa Tengah (TRIBUN JATENG/ HERMAWAN HANDAKA)

Lewati Dua Loket Masuk

Kawasan Wisata Sidomukti bisa ditempuh satu jam perjalanan dari Kota Semarang, menggunakan kendaran pribadi.

Dari Kota Semarang, arahkan kendaraan Anda menuju selatan ke arah Solo. Sesampai di SPBU Lemah Abang, putar arah dan berbelok masuk gapura tempat wisata Bandungan. Sesampai di pertigaan Pasar Jimbaran, arahkan kendaraan menuju desa Sidomukti.

Ada dua loket masuk yang harus dilalui pengunjung. Di Loket pertama, Anda diminta membayar retribusi kendaraan sebesar Rp 3.000 per mobil dan Rp 2.000 per motor. Sementara, retribusi kedua menarik tiket masuk pengunjung sebesar Rp 2.000 per orang di hari biasa dan Rp 4.000 per orang di hari libur.


Wajib pakai helm, mengencangkan sabuk pengaman sekaligus mendengarkan arahan instruktur sebelum terbang layan di atas langit Sidomukti di Ungaran, Jawa Tengah (TRIBUN JATENG/ HERMAWAN HANDAKA)
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas